img Ketagihan Mama Temanku  /  Bab 3 Ketagihan | 37.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Ketagihan

Jumlah Kata:1601    |    Dirilis Pada: 05/06/2025

kelas satu SMA bisa berdiri telanjang di depan Bu Anhar, wanita yang selama ini begitu dhormati ole

aceng maksimal berjarak kurang dari setengah meter dari wajahnya. Bu Anhar bahkan sesekali mendongak me

ih, sorot matanya pun seketika nanar memandangi penis coklat kehitaman dal

u juga terlihat jelas payudara Bu Anhar dari lobang leher dasternya yang lebar. Di

nhar yang mupeng mengagumi penisku yang mungkin saja ukurannya jauh lebih besar dan panjan

sa dan paling berkuasa di dunia ini. Laksana seorang raja yang mengu

ni dikenal sebagai istri alim dan solehah, tak marah apalagi m

s dan panas. Bu Anhar tak melakukan apa-apa, tampaknya dia pun mulai tidak berkonsentrasi untuk melanjutkan kerja

n lembut kleuar dari mulutku sambil sedikit menjulurkan lidah menyapu bibir bawahku. Mataku da

n memijat, meremas dan mengocok penisku dengan sangat intens seperti berirama. Napas Bu Anhar

agar kenikmatan sensasi ini bisa bertahan lama, padah

tletis dan mulus. Sengaja aku sedikit meliuk liuknya dengan gerakan lam

uga terangsang dengan pemandangan aneh di depannya. Dan itu benar-benar m

ngar makin memburu naik turun. Aku yakin dia berusah

ak menolaknya sama sekali. Lalu aku melebarkan kedua kakiku hingga posisi selan

terbungkus jilbab cream, dan tangan kananku menekan penisku di pipi kanan dia. Aku menggosok-g

un sayang, hanya berlangsung beberapa menit saja karena akhirnya aku benar-be

uuuuuu Hajiii

s tepat di wajah Bu Anhar hingga belepotan, sebagian lainnya mengenai jilbabnya. Untung sa

aku di kepalanya. Dengan gerakan malu-malu lidah Bu Anhar menjilati bagi

yang sangat-sangat gila. Bu Haji Anhar, m

di membersihkan penisku tanpa mandi. Lalu setelah itu mengunci diri rapat-rapat di kamar

karena telah berlaku kurang ajar terhadap Bu Haji Anhar. Meski dia tidak m

u Mas Benny, menantunya yang seorang polisi? Atau lebih buruk lagi, pad

namaku yang tercoreng, tapi juga ke

dan anak yang kalem, pendiam, dan sela

awanya tak perlu diragukan. Rasa hormat dari lingkungan bisa terlihat jelas dari

kan diri, lalu bergegas tiduran, sambil me

*

. Suaranya membangunkanku dari tidur sore yang tanpa rencana. Masih setengah sada

r di pinggang, aku mendengar ketukan pelan di pintu dapur. Tiga kali. H

yaku, seteng

b suara dari luar. Sua

na, dengan pakaian gamis dan kerusung besarnya seperti biasa. Dia membawa sepiri

tersenyum, suaranya lembut seperti biasanya da

anyak." Aku berusaha tersenyum, mes

masuk dulu

jawabnya sambil melangkah masuk ke dapurku.

ih lekat dalam ingatanku dan entah mengapa, penisku di balik handuk, justru mendad

" kataku sambil memegang erat pinggiran handuk, namu

ri aja dari tadi? Bukannya tadi sudah dikeluarin?" tanyanya

tadi saya kurang ajar," jawabku d

ucapnya sambil terus m

i. Tak terasa tanganku pun terlepas dari memegangi handuk d

ata pun yang keluar. Jantungku dag-dig-dug tak karuan, darahku berdesir. Imajinasiku melayang keman

" tanya Bu Anhar setengah berbisik, denga

suara bergetar karena terdorong oleh gemuruh

epan ibu," balas Bu Haji samb

Saya baru pertama kali mel

bohong

Demi All

kamu belum

ng tiada tara dari remasannya. Dan ini benar-benar pengalaman pe

sih, Pras," Bu Anhar kembali memujiku sambil menurunkan t

is berteriak kaget. Tak percaya saat dengan tiba-

a kaget, geli dan nikmat menyatu menjadi satu. Ini benar-benar pengalaman pertama penisku dikulum

desah-desah nikmat serta membiarkan penisku dijilati dan dih

sepongan Bu Anhar yang terlalu nikmat, beberapa menit kemudi

u keluaaaaar sssst aaaah..

melepaskan penisku dari kulumannya, malah makin memperkuat

nguhku cukup panjang walau tertahan, berbarengan den

lah menelan semua spermaku hingga tandas, bahkan sisa-sisanya pun d

ar rumah, meninggalkan aku yang masih melongo tak percaya dengan semua

Setelah itu menikamti nasi, ayam gor

ng sedang terjadi

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY