an lagi tempat untuknya. Rumah ini bukan lagi untuk seorang istri yang telah
i pengantin lima tahun lalu. Tangannya mengusap lembut perutnya yang masih rata. Ia tidak tahu apa yang akan te
ari lantai bawah. Suara
a lalu membuka pintu kamar pelan-pelan. Hatinya
memperlakukanku." Suara itu meng
nta perta
berjalan ke arah tangga, dan di sana, tepat di depan pintu ka
k tubuh wanita itu dari belakang sambil menanamkan ciuman di lehernya. Tangan Le
ku menyaksik
nya tak sadar melu
dan matanya berubah taja
amar?" tanyanya ketus, su
menyeringai. "Oh, dia
n mata berkaca-kaca. "Kau... me
s Leonard cepat. Ia lalu bangkit, mendoron
umahku. Kau tidak berhak mengaturku l
ar manja. "Kau harus segera usir dia, Leo.
a tetap tenang, namun rasa s
h waktu sebentar. Aku tidak
arah. "Waktu? Untuk apa? Untuk terus berpura-pura menjadi istriku?
ya jatuh, namun ia tet
mbali, Leonard... Aku ya
epannya hingga pecahannya berhamburan. "Keluar dari r
gkah perlahan kembali ke kamarnya, menutup pintu denganwa dan desahan dari luar kembali terdengar. Ia tak tahan. P
perutnya
erlutut di depan kloset, muntah berkali-kali hingga tubuhnya lemas.
pan perlengkapan pribadi. Di sudut laci, ia menemukkannya. Perlahan ia mengikuti instruksi, mene
Aurora menatap alat tes
aris
ulut, napasnya terc
terduduk di lan
r matanya bukan hanya karena kesediha
d..." g
lagi dan membuka pintu kamar.
rd masih di sana. Leonard sedang mencium leher
eo. Supaya lebih... nyaman," kata K
ONA
s di koridor itu. Kayla da
rutkan kening
hamil," ucap
"Apa katamu? T
k dan penuh air mata. Ia menu
ora, lalu kembali pada alat itu. N
ehamilan ini aku ak
arap. "Leonard... aku meng
. Setelah apa yang kau lakukan malam itu, siapa yang tahu
n, tapi dari kata-kata. Aurora ber
perti itu," k
tes ke dokter. Sampai saat itu, kau
alan menjauh. Namun sebelum menghil
nak itu akan membu
buhnya gemetar. Tangannya meremas alat tes yang kini m
Aku akan melindungimu... mesk
tap bertahan. Bukan karena cinta yang telah mati. Tapi