Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Sentuhan Sebelum Talak Perceraian
Sentuhan Sebelum Talak Perceraian

Sentuhan Sebelum Talak Perceraian

5.0
5 Bab
17 Penayangan
Baca Sekarang

Menikah lima tahun tanpa pernah disentuh-itulah nasib Aurora Delvane Castellano. Setiap malam ia tidur di ranjang yang sama dengan suaminya, Leonhart Castellano, namun hatinya selalu membeku karena sikap dingin sang pria. Bagi Leonhart, Aurora hanyalah simbol pernikahan, bukan istri yang patut dicintai. Saat tekanan keluarga memaksanya untuk memiliki keturunan, Aurora melakukan hal yang tak pernah ia bayangkan-menjebak suaminya dengan obat perangsang. Malam itu, untuk pertama kalinya, Leonhart menyentuhnya... namun esoknya, ia justru mengusir Aurora dan menjatuhkan talak. Terluka, hancur, dan diceraikan, Aurora tak pernah menyangka bahwa malam yang terlarang itu meninggalkan satu hal: kehamilan. Kini, saat semua telah runtuh, mampukah Aurora bangkit dan menunjukkan bahwa ia bukan wanita lemah? Atau akan datang hari di mana Leonhart justru menyesali keputusannya... saat mengetahui siapa sebenarnya wanita yang telah ia sia-siakan?

Konten

Bab 1 Talak dimalam pertama

Langit malam menggantung kelabu di atas kediaman keluarga Castellano. Di dalam sebuah kamar megah berbalut nuansa kelabu dan emas, berdiri seorang wanita dengan mata sendu yang memantulkan cahaya lampu gantung kristal. Aurora Delvane Castellano memandang bayangannya di cermin besar, menatap pantulan dirinya yang tampak anggun, namun penuh luka di balik keheningan wajahnya.

Sudah lima tahun ia menjadi istri sah dari Leonhart Castellano-seorang pengusaha muda, dingin, dan jauh dari kata suami dalam pengertian sejati. Lima tahun tanpa pernah ada pelukan, kecupan, bahkan tanpa sebuah sapaan lembut yang pantas diterima seorang istri.

Ia pernah mencintai pria itu. Pernah mengaguminya. Tapi seiring waktu, cinta itu membusuk, perlahan-lahan, ditelan dinginnya sikap Leonhart. Baginya, Aurora hanyalah simbol, pelengkap status, anak perempuan dari keluarga bangsawan tua yang memperkuat citra Castellano.

Malam ini, Aurora melakukan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan akan berani ia lakukan. Sebuah pil kecil berwarna merah disimpan dalam genggamannya. Obat itu-diberikan secara diam-diam oleh sepupunya yang juga seorang apoteker terlarang-mengklaim dapat membangkitkan gairah siapa pun yang mengonsumsinya.

"Maafkan aku, Leon..." gumam Aurora, air mata hampir jatuh dari pelupuk matanya. "Aku tidak punya pilihan lagi."

Ibunya terus menekannya. Keluarga Leonhart pun mulai mempertanyakan, mengapa setelah lima tahun pernikahan, belum ada tanda-tanda keturunan.

Saat suara langkah kaki memasuki kamar, Aurora segera menyeka air matanya. Leonhart masuk, mengenakan kemeja putih yang sedikit terbuka di bagian dada. Tatapannya tetap sama seperti biasanya-dingin dan acuh.

"Kenapa kau masih berdiri di sana?" tanyanya datar, meletakkan jam tangan di atas meja rias.

Aurora mencoba tersenyum, meski gugup. "Aku... membuatkanmu teh. Kukira kau kelelahan."

Leonhart mengangkat alisnya, lalu duduk di sisi ranjang tanpa berkata apa-apa. Aurora mengambil cangkir teh yang telah ia campur dengan pil itu. Tangannya gemetar saat ia menyerahkannya.

"Minumlah. Ini akan membantumu tidur."

Leonhart menatap teh itu sejenak, lalu mengambilnya dan meneguk tanpa ragu. Aurora menahan napas. Ia tahu efeknya akan mulai terasa dalam waktu sepuluh menit.

Sunyi kembali menyelimuti ruangan. Aurora duduk perlahan di tepi ranjang, membelakangi Leonhart. Hatinya berdegup kencang, bukan karena cinta, tetapi karena rasa bersalah yang menjeratnya.

Lima menit berlalu. Sepuluh menit. Lalu...

"Aurora..." suara Leonhart terdengar serak, berbeda dari biasanya.

Aurora menoleh, dan matanya membelalak. Pria itu terlihat gelisah, napasnya memburu, matanya menatapnya seolah untuk pertama kalinya. Tangan Leonhart terulur dan meraih lengannya, menariknya ke dalam dekapannya.

"Apa yang kau lakukan padaku...?" tanyanya pelan, tapi sudah terlambat. Sensasi itu menguasainya.

Aurora hanya bisa menutup mata saat tubuh mereka bersatu, untuk pertama kalinya sejak pernikahan mereka. Tangisan tanpa suara jatuh dari matanya saat ia merasakan kehangatan yang selama ini ia dambakan, meski datang dari cara yang salah.

Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sebentar.

Begitu semuanya usai, Leonhart terdiam. Napasnya masih berat, tapi matanya memancarkan kemarahan.

"Kau... menjebakku."

Aurora menoleh cepat. "Apa?"

Leonhart tiba-tiba bangkit dan mendorong Aurora dengan kasar. Tubuh wanita itu terlempar dari ranjang, jatuh dengan suara keras ke lantai.

"Aaakh!" Aurora meringis kesakitan, memegangi perutnya.

"Kau campurkan sesuatu ke dalam tehnya, bukan?" Leonhart melompat turun dari ranjang, menatapnya dengan pandangan jijik. "Kau pikir kau bisa memaksaku seperti itu? Hah?!"

Aurora menahan tangis. "Aku hanya... aku hanya ingin kita menjadi suami istri yang sebenarnya. Aku ingin kita memiliki anak. Aku ingin kau mencintaiku, Leon..."

"Mencintaimu?" Leonhart terkekeh sinis. "Kau bukan siapa-siapa untukku, Aurora. Pernikahan ini hanya kontrak. Aku tidak pernah mencintaimu. Dan malam ini... kau mencemari kehormatanku."

Aurora memaksakan diri untuk berdiri meski lututnya gemetar. "Aku... aku adalah istrimu!"

Leonhart mendekat, menatapnya dengan dingin yang menusuk sampai ke tulang. "Dan sekarang, kau bukan lagi istriku."

Aurora membeku.

"Aku menceraikanmu, Aurora Delvane Castellano," ucapnya tegas. "Dengan ini, aku mengucapkan talak."

Dunia Aurora seakan berhenti.

Talak.

Kata itu jatuh seperti cambuk ke jiwanya.

Leonhart memalingkan wajah, mengambil jaketnya dan berjalan keluar dari kamar. Sementara Aurora jatuh terduduk, menggenggam dada yang terasa seperti diremukkan oleh batu besar.

Air mata jatuh tak terbendung. Apa yang telah ia lakukan? Demi sebuah sentuhan, demi sebuah harapan, ia mengorbankan segalanya-dan sekarang ia kehilangan bahkan lebih dari yang ia kira.

Di balik pintu kamar yang tertutup, gema langkah kaki Leonhart menjauh. Dan di dalam kamar yang kini hampa itu, Aurora menyadari satu hal...

Apakah mungkin saja dia akan mengandung anak dari pria yang kini telah membuangnya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 Luka yang mendalam   06-13 13:44
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY