img Aku Dinikahi Kakaknya  /  Bab 4 pernikahan sandiwara | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 pernikahan sandiwara

Jumlah Kata:1568    |    Dirilis Pada: 17/06/2025

ang seharusnya paling bahagia namun justru menjadi titik balik paling menyakitkan dalam hidup Keisha. Namun, seiring waktu, rasa sakit akibat pengkhianatan Rafael perlahan mu

a mengobrol santai tentang hari kerja mereka, berita terbaru, bahkan sesekali bertukar pikiran tentang film atau buku. Dion bahkan mulai berbagi detail-detail kecil tentang proyek-proyeknya, menceritakan tantangan dan keberhasilan dalam membangun perusahaan arsitektur m

yang lebih intensif, impian masa kecilnya yang sempat terkubur. Dion mendukungnya sepenuhnya, bahkan

n gaun malamnya. "Tapi coba pikirkan tentang jatuhnya kain di bagian ini. Mungki

terkejut. "Kau t

. Ibuku dulu sering menjahit,

memiliki sisi artistik yang tersembunyi, yang hanya muncul sesekali. Dan Keisha, y

li menghabiskan waktu di perpustakaan atau galeri seni, karena ternyata mereka sama-sama menyukai seni. Terkadang, mereka akan memasak makan malam bersama, Di

ya, sesekali merangkul pinggangnya, atau memberikan senyum hangat yang dulu terasa palsu, namun kini entah mengapa terasa sedi

i mereka. Wanita itu, Clara, adalah salah satu teman dekat Rafael di masa lalu, yang selalu me

nya tertuju pada Dion. "Meninggalkan pengantinnya di alta

hati, membawa kembali semua rasa sakit dan malu dari seta

tung jika ia tidak kehilangan Keisha," kata Dion dengan suara tenang, namun ada nada dingin yang terselip di sana.

terduga. Wajahnya sedikit memerah karena malu. Dion lalu menarik Keish

ja?" tanya Dion,

u..." Ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Perkataan Dion, yang

t punggung Keisha. "Kau tidak pantas

si' atas masalahnya, kini menjadi lebih dari itu. Ia adalah pelindungnya, seseorang yang bisa ia andalkan.

ertidur di kamar utama, di samping Keisha, meskipun di sisi ranjang yang berbeda. Tidak ada sentuhan yang melewati batas, tidak ada kat

afael yang menghilang, dan rasa sakit yang menghantamnya. Ia terengah-engah, tubuhnya gemet

terdengar khawatir. Ia sudah te

pelukannya. Awalnya Keisha kaget, namun pelukan itu terasa begitu hangat dan menenangkan

dan membiarkannya menangis. Kehadirannya yang kuat dan stabil adalah satu-satunya hal yang bisa mene

k?" tanya D

kannya sedikit, namun tetap di dal

ranya penuh pengertian. "Kau tidak perl

a, dan untuk pertama kalinya, Keisha melihat bayangan kerentanan di

mengerti mengapa dia mel

a akan tahu jawabannya. Tapi yang jelas, kau

yang bergeser di dalam dirinya. Dendam dan kepahitan yang ia simpan terhadap Rafael, perlahan mulai luntur. Bukan karena i

bersandar di dada Dion. Itu adalah pertama kalinya mereka tid

idak lagi sekadar berbagi ruangan, tetapi berbagi kehidupan. Mereka akan menonton film bersama di ruang keluarga, berdi

syarat. Keisha menemukan dirinya mencari keberadaan Dion di rumah, merasa sedikit hampa jika pria itu pulang terlambat. Dan Dion,

memasak makan malam. Keisha tidak sengaja menjatuhkan pisau, dan refle

ra meraih tangan Keisha, menariknya ke wastafe

. "Ini dalam sekali. Ki

eisha mencoba menenang

bersihkan luka Keisha dengan hati-hati, lalu membalutnya. Selama proses

ion, suaranya sedikit menegur

nyum. "Oke,

bibirnya. Senyum yang begitu tulus, begitu hangat, hingga membuat hati Ke

amnya," kata Dion, tangannya masih mengg

yang tidak lagi terasa dibuat-buat. Keisha menatap Dion, yang sedang menyendok nasi ke piringnya. Pria ini, yang d

n, perlahan-lahan mulai berubah menjadi sesuatu yang lebih kompleks. Sebua

kut. Bisakah ia mencintai pria yang awalnya hanya sebuah solusi, sebuah 'kesep

engan senyum tipis. Mata Dion yang gelap memancarkan k

antara puing-puing masa lalu, sebuah benih baru mulai tumbuh. Apakah benih itu akan tumbuh menjadi cinta? Keisha tidak tahu. Tapi ia tahu satu hal: ia tidak lagi sendirian. Dan untuk pertama kalinya s

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY