ri hari-harinya, sementara pekerjaan adalah ruang bagi Safira untuk bernapas, berkembang, dan merasa berdaya. Ia jarang lagi
etakan-retakan kecil. Bukan karena Danu tiba-tiba berubah romantis, melainkan karena rasa hormat yang mulai tumbuh di hatinya terhadap Safira. Ia menyaksikan
sebuah kafe baru. Ia fokus penuh, bahkan tidak menyadari Danu sudah berdiri d
Danu memecah
ya, sedikit." Ia menoleh, meng
ti meja. Ia menatap layar lap
n tapi tetap ramah," jelas Safira, sedikit g
n gradasi yang lebih hangat. Mungkin abu-abu terang ke krem
layar. Ide Danu tidak buruk. Bahkan, justru sangat bagus. W
u mencoba menerapkan saran Danu. Hasilnya memang jauh lebih
i Safira berdesir. "Sedikit," jawabnya singkat. "Di kantor, saya
seringkali sangat membantu. Safira mulai menyadari bahwa Danu memiliki naluri bisnis yang tajam, bahkan dalam hal estetika yang mendukung branding. Pertukaran
untuk dibagikan, tentang kliennya, tentang tantangan desainnya, atau tentang keberhasilannya. D
h butik lokal. Ini adalah proyek pertamanya yang melibatkan desain website secara kes
ghabiskan banyak waktu di studio mini-nya. Kadang,
pan laptop, dengan rambut acak-acakan dan mata merah
anu bertanya, suaranya le
"Sebentar lagi, Danu. Tin
i di belakang kursiny
esainnya sudah bagus. Tapi, apakah kamu sudah mempertimbangkan u
g lebih fokus pada estetika visual. User experien
m. Aku masih belajar t
a kamu mau. Saya punya beberapa referensi
ak percaya. "Benarkah?
si. Kalau kamu bisa sukses, itu juga
knya. Danu mungkin tidak menunjukkan perasaannya secara romantis, tetapi
ng kenalannya yang ahli UX (User Experience), bahkan meluangkan waktu untuk berdiskusi tentang arsitektur informasi website tersebu
eda. Safira melihat sisi lain Danu yang cerdas, strategis, dan sangat foku
ungsi dan bagaimana orang berinteraksi dengannya," Danu menjelaskan suatu ma
"Aku mengerti. Terima kasih banyak, Danu.
kan sesuatu yang lebih dari sekadar dukungan pr
an Safira mendapatkan feedback positif yang luar biasa. Ia merasa sanga
afira, gembira, saat mereka b
tipis di bibirnya meleba
n proyek itu, berdua saja. Ini adalah kali pertama mereka pergi berdua, lay
rtanya tentang mimpi-mimpi Safira, tentang apa yang ingin Safira capai dengan karier desainn
anti," ucap Safira, matanya berbinar. "Dan membantu
ama. "Mimpi yang bagus. Saya
merasa dilihat, didengar, dan dihargai. Bukan hanya sebagai istri
fira melihat Danu menatap Raihan dengan sorot mata yang penuh kasih sayang dan sedikit melankolis, Safira tahu,
ntuk Mama Nia adalah bagian dari dirinya, bagian dari masa lalunya yang memb
ya. Kenangan itu seolah tersimpan rapat di lubuk hatinya. Safira menghargai privas
lebihan. Namun, ada kesetiaan, rasa hormat, dan persahabatan yang tumbuh di antara mereka. Danu kini sering berbagi cerita tentang pekerjaannya, ten
sib. Ia telah menjadi seorang wanita mandiri, percaya diri, dan memiliki arah. Kehadiran Dan
ur, dan untuk pertama kalinya, ia memeluk Safira dari belakang.
adalah sentuhan fisik pertama yang Danu berikan
Danu, suaranya rendah dan se
lah pelukan yang tulus, penuh rasa syukur dan penghargaan. Itu adalah pelukan dari seorang pria yang perlahan-lahan mulai terbuka,
ang dan penuh liku. Ia telah menghadapi badai kesedihan, kehampaan, dan ketidakpastian. Namun, di ujung jalan, ia menemukan sesuat
duduk di meja makan, seolah tidak terjadi ap
g. Dinding es itu belum sepenuhnya runtuh, tapi kini sudah ada banyak celah. Dan dari ce
akan terus menjadi Safira yang kuat, yang mandiri, dan yang selalu ada untuk Raihan. Dan mungkin, hanya mungkin, di setiap sentuhan tak terduga, di setiap tatapan yang leb
dengan tangan dan hatinya. Ia tidak lagi terpenjara dalam sangkar emas. Ia telah menemukan sayapnya sendiri, dan ia siap untuk terbang, bersama dengan jej