DEWAS
kos Berakhir
sms dari Citra Agustina, istri Marwan Sudiro, penghuni rumah kontr
u tak segera ditagih, mau sampai kapan mereka akan menungg
pemilik komplek rumah kontrakan tempat Citra, Seto dan beberapa tetangganya tinggal saa
seminggu dari janjinya, eh belum juga memberi kabar...." Geru
mengalami masalah ekonomi, namun bukan berarti hal itu bisa
lemah lembut membuatnya selalu betah jika berlama-lama main kerumahnya. Tubuhnya yang ramping, kulitnya yang mulus, ketiaknya yang tak berbulu dan aroma tubuhnya yang wangi, juga membua
i bermasa depan suram yang memiliki banyak hutang disana-sini. Seorang c
rikan hasil dari pekerjaannya, Citra sengaja tak membalas semua sms dari Pak Darjo. "Toh, u
ah kenapa, hanya akhir-akhir ini suaminya agak sedikit kesulitan untuk bisa menyediakan uang bayaran kontrakan t
adikan sebagai anak mas olehnya. Berbeda dengan tetangga lainnya yang harus membayar, buat Citra dan Marwan hampir bisa mendapatkan semua fasilitas perumahan de
harus mengusir neng Citra ya..?" bimbang Pak Darjo, "Istr
walaupun sudah memiliki 3 orang istri, tetap saja selalu tergiur setiap kali ia berkunjung ke rumah Citra. Tak jarang, ia mencuri-curi pandang untuk sekedar menik
berani memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang dapat mengundang hasrat birahi lelaki gemuk itu. Tak jarang, ketika Pak Darjo
k Darjo dalam hati sambil berulang kali menelan air ludah birahinya. Melih
tai, ia berjalan sambil melihat-lihat komplek perumahannya. "
TO
Mmbakkk...?" p
rdengar kehi
minggu adalah hari libur kantor Citra. Namun setelah beberapa kal mencoba mengetuk pintu rumah citr
TO
?" panggil P
n ragu-ragu Pak Darjo memutari rumah Citra, menuju p
TO
ar suara Maryati, istri Sunarto, penghuni sebelah r
.. Nyariin mba
u nggak Mbak Citra
ang pergi makan siang
Ute
t.. Ojek pribad
lam rumah saya... Mbak Citra mungki
gu didepan saja" jawab Pak Dar
peda motor butut muncul dari ujung komplek,
" batin Pak Darjo. Sambil melihat ke
katun tipis warna warni yang pendek. Saking pendeknya, bawaha
Jangan digoyang-goyang motornya... Ntar
yang ada mah moncrot keluar neng...
rus... Khan barusan juga udah
keluarin terus... Apalagi kalo maennya ama Neng C
a kalo nanti tau-tau mi
n neng... hak
olah mau lepas dari tempatnya. Selain itu, karena Citra menurunkan beberapa macam belanjaan dari motor, membuat ia berulang kali harus menundukkan badannya. Dan dari
kk.... pasti enak tuh k
ras rumahnya ada bapak pemilik kontrakan, "Tumben Pak dateng kesini..." Selah
iya m
embuka rumah lalu mengambil air putih, suguhan ala kadarnya buat Pak Darjo dan Pak Utet. Lagi-lagi, ketika Citra menyugu
mok ini..." ujar Pak Darjo sambil membetulka
ga hubungan baik mereka, tetap saja ia harus menyembunyikan wajah kurang menyenangkannya. Dan dari e
uguhan air putih sambil duduk di kursi teras diseberang kursi Pak Darjo. Ka
baikan tangannya kewajah Pak Darjo. Membu
annya. "Begini mbak Citra yang cantik... Maksud kedatangan saya kemari ad
enagih duit k
ng si Srinah, tahu Srinah khan
leng-gelengk
han buat biaya lahiran.... Nah oleh sebab itu saya kemari.... " Kata Pak Darjo menjelaskan dengangkangan Citra yang sedikit terbuka. Mencoba mereka
au bayar... Cuman kok ya, saya masih belum a
neng nggak pern
man khan hanya buat h
t kontrak
Wong buat makan aja kadang susah... Apalagi, akhi
k bisa jarang
ya
pian dong..." Celetuk Pa
il menujuk ke arah Pak Utet yang sedari tadi sibuk mengelapi motor bututnya. Pak utet
n kerjaannya pak... jadi belu
lu tapi ga nga
a juga pekerja lapangan..
dapet kepastian tanggal Mbak Cit
sa menarik nafas panjang sam
agi mbak.. Mbak sudah menunggak duit kontrakan lebih dari dua bulan.... Otomatis kalo mba
...Saya moh
ng mau nempatin rumah ini su
Beri saya waktu
ya ditempati oleh Mbak Citra yang cantik ini. Tapi kalo terus-terusan menung
gi mas Marwan pasti udah dapat duit bua
a belum dapet
elik buatnya. Terlebih saat ini, ia sudah tak memiliki barang berharga lagi. Dengan menarik
yar duit kontrakan..." Citra menarik nafas lalu meng
an gimana
dia melakukan
.? Termas
"Terserah bapak. Daripada sa
Citra mulai mengarah ke arah yang kuran
ng Citra berapa pak? " Tanya Pa
t dengan tatapan merendahkan. "Utangny
...?" Tanya P
dari dua bulan, dan sekarang mau masuk tagihan bulan ketiga.... " Jelas Pak Darjo, "
ada duit 400 rebu, buat sekedar jaminan...." Kata lelaki tua itu sambil menyodorkan ge
..." cegah Citra sambil menahan tanga
..." Ucap Pak Utet sambil tersenyu
dari tangan Pak Utet. Lalu, ia memperiksa lembara-lembaran uang
" Gerutu Pak Darjo sambil beranjak pergi ," Okelah kalo begitu... Saya pergi dulu...
ap Citra sambil tak henti-
apaan n
ggak perlu ngelakuin itu semua... Aku yakin kok b
Halaaah...Gausah
ya balas deng
ir tebal Pak Utet, sambil men
k Darjo berulang kali sambil menyeruput seca
anya kusut gitu...?" Tanya L
nn... Pokoknya.
ntakan mas..?" t
oleh tukang ojek jeleknya si
kan...? Ma
kerempeng itu, aku tak bi
ak naksir istri Mas Marwan
jelita itu... Toh dia sering diterlantarkan oleh suaminya... Bayangin, punya bini secantik Citra
. Ngimpi ko
aceng... Udah-udah Mun... Berapa totalannya... A
semua pesanan Pak Darjo, "Cu
sek... Handphone
h Citra. Sepertinya handphone itu tertinggal disana. Pak Darjo
jo sudah sampai didepan
ingukan, "Tapi pintu depannya kok masih ter
Pak Darjo yang melihat telephon geng
nnya kedalam saku celana. Melihat pintu rumah yang melompong begitu saja, membuat keisengan pak Darjo mun
g Ci
bulat itu sedang melakukan sebuah permainan yang sangat melanggar norma-norma kesopanan. Tubuh Pak Utet rebahan di kursi sofa, sementara Citra duduk diatas selangkangannya. Pinggulnya d
Pak darjo membuka pintu depan itu lebih lebar lagi. Namu
IIIEEET
ng mengintip perselingkuhannya, buru-buru ia meloncat, mencabut tusukan penis Pak utet yang masih bersarang di vaginanya, lalu berlari kedalam ka
ang punya kontrakan date
... Mungkin Pak Darjo
setubuhan kita.... Bapak langsung pergi saja ya Neng...
Pak Darjo dari arah ruang tamu, "Mbak... Saya masuk ya.
sudah berada di depan pintu kamarnya. Perla
Wanita seksi itu, hanya berdiri kaku sambil termenung bingung menatap sosok tua yang sedang tergesa-gesa m
alak menyaksikan pemandangan Citra dan Pak Utet yang masih dalam keadaan telanjang, Pak utet masih kaget karena pe
masuk kekamar Citra. Dengan satu gerakan, Pak Darjo langsung membekuk Pak utet yang
elepas cengkraman tangan besar Pak Darjo sambil terus memakai semua pakaian
itra, mau mengajak bercinta lelaki tua renta seperti Pak Utet. Seketika, Pak Darjo merasa kalah
UNGKIN MINTA DITIDURIN OLEH LAKI-LAKI RENTA SEP
ebalnya, ia seolah berusaha membebaskan Pak Utet dengan rayuannya. Luluh, Pak Darjo lalu melepas
kontrakan saya dijadikan sebagai tempat mesum oleh lelak
. " Maafin Pak Utet Pak.. Memang saya
k mengira jika wanita yang sedang bertelanj
n kejadian ini.. Paling tidak, saya haru
tanya Pak Utet bingung, "Kita baka
siapa pak...? Anda sepertinya bu
us saja mengenakan semua p
NKU..." hardik Pak Darjo sambil me
n cairan vagina Citra, ia terus mengenakan pakaiannya. Dan setelah semuanya terpakai, dengan buru-buru Pak Utet pergi menin
ru-buru menghambur keluar rumah dan menangkap Pak Utet ya
eluar rumah dan memeluk tubuh lelaki gemuk itu. Dengan tak mempedulikan tu
ak Utet pergi...." Cegah Citra sambil
p harus melaporkan lelaki BAN
n Citra. Mengapa wanita cantik itu begit
ngan Pa
aki tua itu supaya turun dari motornya. Merasa usahanya sia-sia, Citra lalu melepaskan pelukannya l
LEPASIN PAK UTET...."
gir M
k... Lepaskan
skan selingkuhannya, keributan ini bakal menjadi lebih panjang, dan bisa menarik perhatian tetangga sekitarnya
nakan jalan satu-satunya. "Jika bapak sudi melepaskan
epertinya sangat ampuh m
laki gemuk itu seolah tak percay
. Mbak bil
leh memilikik
terukir di wajah gelap Pak Darjo. Lebar sekali, hingga ujung bibirnya bisa menyentuh t
ak maksud dari perk
itra hanya meng
i tua itu kembali pergi. Tak ingin mensia-siakan kesempatan ini, Pak Utet buru-
itu... " Kata pak Darjo sambil terus-terusan mengemba
ak kebingunan di wajah cantiknya. Ujung kedua alisnya bertaut. Dan kerut didahinya benar-benar terlihat jelas. Wanita je
akukan. Mas Marwan murka, dan langsung menceraikan dirinya. Nama baiknya rusak. Tak
am. Dewi keberuntungannya kali ini sama
. Masih dalam kondisi bingung, Citra menuruti permintaan lelaki gemuk itu. Dan sesampainya di dalam kamar, Pak Darjo segera
. Itu adalah konsekwensi dari kalimat terakhirnya. Iya, ia harus menyerah
a dalam hati, "Memangnya aku
dan sekarang Pak Darjo... Masih adakah ke
etelah susah-susah berusaha mencari jalan keluar dari
ung belang itu... Karena paling tidak, aku tak harus pusing
enyum-senyum sendiri, Pak Darjo kembali menatap
ak..." Ucap Pak Darjo sebelum akhirnya i
sukai da