img Kumpulan cerita dewasa  /  Bab 6 Telat bayar kos | 54.55%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Telat bayar kos

Jumlah Kata:3700    |    Dirilis Pada: 27/06/2025

DEWAS

kos Berakhir

sms dari Citra Agustina, istri Marwan Sudiro, penghuni rumah kontr

u tak segera ditagih, mau sampai kapan mereka akan menungg

pemilik komplek rumah kontrakan tempat Citra, Seto dan beberapa tetangganya tinggal saa

seminggu dari janjinya, eh belum juga memberi kabar...." Geru

mengalami masalah ekonomi, namun bukan berarti hal itu bisa

lemah lembut membuatnya selalu betah jika berlama-lama main kerumahnya. Tubuhnya yang ramping, kulitnya yang mulus, ketiaknya yang tak berbulu dan aroma tubuhnya yang wangi, juga membua

i bermasa depan suram yang memiliki banyak hutang disana-sini. Seorang c

rikan hasil dari pekerjaannya, Citra sengaja tak membalas semua sms dari Pak Darjo. "Toh, u

ah kenapa, hanya akhir-akhir ini suaminya agak sedikit kesulitan untuk bisa menyediakan uang bayaran kontrakan t

adikan sebagai anak mas olehnya. Berbeda dengan tetangga lainnya yang harus membayar, buat Citra dan Marwan hampir bisa mendapatkan semua fasilitas perumahan de

harus mengusir neng Citra ya..?" bimbang Pak Darjo, "Istr

walaupun sudah memiliki 3 orang istri, tetap saja selalu tergiur setiap kali ia berkunjung ke rumah Citra. Tak jarang, ia mencuri-curi pandang untuk sekedar menik

berani memamerkan bagian-bagian tubuhnya yang dapat mengundang hasrat birahi lelaki gemuk itu. Tak jarang, ketika Pak Darjo

k Darjo dalam hati sambil berulang kali menelan air ludah birahinya. Melih

tai, ia berjalan sambil melihat-lihat komplek perumahannya. "

TO

Mmbakkk...?" p

rdengar kehi

minggu adalah hari libur kantor Citra. Namun setelah beberapa kal mencoba mengetuk pintu rumah citr

TO

?" panggil P

n ragu-ragu Pak Darjo memutari rumah Citra, menuju p

TO

ar suara Maryati, istri Sunarto, penghuni sebelah r

.. Nyariin mba

u nggak Mbak Citra

ang pergi makan siang

Ute

t.. Ojek pribad

lam rumah saya... Mbak Citra mungki

gu didepan saja" jawab Pak Dar

peda motor butut muncul dari ujung komplek,

" batin Pak Darjo. Sambil melihat ke

katun tipis warna warni yang pendek. Saking pendeknya, bawaha

Jangan digoyang-goyang motornya... Ntar

yang ada mah moncrot keluar neng...

rus... Khan barusan juga udah

keluarin terus... Apalagi kalo maennya ama Neng C

a kalo nanti tau-tau mi

n neng... hak

olah mau lepas dari tempatnya. Selain itu, karena Citra menurunkan beberapa macam belanjaan dari motor, membuat ia berulang kali harus menundukkan badannya. Dan dari

kk.... pasti enak tuh k

ras rumahnya ada bapak pemilik kontrakan, "Tumben Pak dateng kesini..." Selah

iya m

embuka rumah lalu mengambil air putih, suguhan ala kadarnya buat Pak Darjo dan Pak Utet. Lagi-lagi, ketika Citra menyugu

mok ini..." ujar Pak Darjo sambil membetulka

ga hubungan baik mereka, tetap saja ia harus menyembunyikan wajah kurang menyenangkannya. Dan dari e

uguhan air putih sambil duduk di kursi teras diseberang kursi Pak Darjo. Ka

baikan tangannya kewajah Pak Darjo. Membu

annya. "Begini mbak Citra yang cantik... Maksud kedatangan saya kemari ad

enagih duit k

ng si Srinah, tahu Srinah khan

leng-gelengk

han buat biaya lahiran.... Nah oleh sebab itu saya kemari.... " Kata Pak Darjo menjelaskan dengan

gkangan Citra yang sedikit terbuka. Mencoba mereka

au bayar... Cuman kok ya, saya masih belum a

neng nggak pern

man khan hanya buat h

t kontrak

Wong buat makan aja kadang susah... Apalagi, akhi

k bisa jarang

ya

pian dong..." Celetuk Pa

il menujuk ke arah Pak Utet yang sedari tadi sibuk mengelapi motor bututnya. Pak utet

n kerjaannya pak... jadi belu

lu tapi ga nga

a juga pekerja lapangan..

dapet kepastian tanggal Mbak Cit

sa menarik nafas panjang sam

agi mbak.. Mbak sudah menunggak duit kontrakan lebih dari dua bulan.... Otomatis kalo mba

...Saya moh

ng mau nempatin rumah ini su

Beri saya waktu

ya ditempati oleh Mbak Citra yang cantik ini. Tapi kalo terus-terusan menung

gi mas Marwan pasti udah dapat duit bua

a belum dapet

elik buatnya. Terlebih saat ini, ia sudah tak memiliki barang berharga lagi. Dengan menarik

yar duit kontrakan..." Citra menarik nafas lalu meng

an gimana

dia melakukan

.? Termas

"Terserah bapak. Daripada sa

Citra mulai mengarah ke arah yang kuran

ng Citra berapa pak? " Tanya Pa

t dengan tatapan merendahkan. "Utangny

...?" Tanya P

dari dua bulan, dan sekarang mau masuk tagihan bulan ketiga.... " Jelas Pak Darjo, "

ada duit 400 rebu, buat sekedar jaminan...." Kata lelaki tua itu sambil menyodorkan ge

..." cegah Citra sambil menahan tanga

..." Ucap Pak Utet sambil tersenyu

dari tangan Pak Utet. Lalu, ia memperiksa lembara-lembaran uang

" Gerutu Pak Darjo sambil beranjak pergi ," Okelah kalo begitu... Saya pergi dulu...

ap Citra sambil tak henti-

apaan n

ggak perlu ngelakuin itu semua... Aku yakin kok b

Halaaah...Gausah

ya balas deng

ir tebal Pak Utet, sambil men

k Darjo berulang kali sambil menyeruput seca

anya kusut gitu...?" Tanya L

nn... Pokoknya.

ntakan mas..?" t

oleh tukang ojek jeleknya si

kan...? Ma

kerempeng itu, aku tak bi

ak naksir istri Mas Marwan

jelita itu... Toh dia sering diterlantarkan oleh suaminya... Bayangin, punya bini secantik Citra

. Ngimpi ko

aceng... Udah-udah Mun... Berapa totalannya... A

semua pesanan Pak Darjo, "Cu

sek... Handphone

h Citra. Sepertinya handphone itu tertinggal disana. Pak Darjo

jo sudah sampai didepan

ingukan, "Tapi pintu depannya kok masih ter

Pak Darjo yang melihat telephon geng

nnya kedalam saku celana. Melihat pintu rumah yang melompong begitu saja, membuat keisengan pak Darjo mun

g Ci

bulat itu sedang melakukan sebuah permainan yang sangat melanggar norma-norma kesopanan. Tubuh Pak Utet rebahan di kursi sofa, sementara Citra duduk diatas selangkangannya. Pinggulnya d

Pak darjo membuka pintu depan itu lebih lebar lagi. Namu

IIIEEET

ng mengintip perselingkuhannya, buru-buru ia meloncat, mencabut tusukan penis Pak utet yang masih bersarang di vaginanya, lalu berlari kedalam ka

ang punya kontrakan date

... Mungkin Pak Darjo

setubuhan kita.... Bapak langsung pergi saja ya Neng...

Pak Darjo dari arah ruang tamu, "Mbak... Saya masuk ya.

sudah berada di depan pintu kamarnya. Perla

Wanita seksi itu, hanya berdiri kaku sambil termenung bingung menatap sosok tua yang sedang tergesa-gesa m

alak menyaksikan pemandangan Citra dan Pak Utet yang masih dalam keadaan telanjang, Pak utet masih kaget karena pe

masuk kekamar Citra. Dengan satu gerakan, Pak Darjo langsung membekuk Pak utet yang

elepas cengkraman tangan besar Pak Darjo sambil terus memakai semua pakaian

itra, mau mengajak bercinta lelaki tua renta seperti Pak Utet. Seketika, Pak Darjo merasa kalah

UNGKIN MINTA DITIDURIN OLEH LAKI-LAKI RENTA SEP

ebalnya, ia seolah berusaha membebaskan Pak Utet dengan rayuannya. Luluh, Pak Darjo lalu melepas

kontrakan saya dijadikan sebagai tempat mesum oleh lelak

. " Maafin Pak Utet Pak.. Memang saya

k mengira jika wanita yang sedang bertelanj

n kejadian ini.. Paling tidak, saya haru

tanya Pak Utet bingung, "Kita baka

siapa pak...? Anda sepertinya bu

us saja mengenakan semua p

NKU..." hardik Pak Darjo sambil me

n cairan vagina Citra, ia terus mengenakan pakaiannya. Dan setelah semuanya terpakai, dengan buru-buru Pak Utet pergi menin

ru-buru menghambur keluar rumah dan menangkap Pak Utet ya

eluar rumah dan memeluk tubuh lelaki gemuk itu. Dengan tak mempedulikan tu

ak Utet pergi...." Cegah Citra sambil

p harus melaporkan lelaki BAN

n Citra. Mengapa wanita cantik itu begit

ngan Pa

aki tua itu supaya turun dari motornya. Merasa usahanya sia-sia, Citra lalu melepaskan pelukannya l

LEPASIN PAK UTET...."

gir M

k... Lepaskan

skan selingkuhannya, keributan ini bakal menjadi lebih panjang, dan bisa menarik perhatian tetangga sekitarnya

nakan jalan satu-satunya. "Jika bapak sudi melepaskan

epertinya sangat ampuh m

laki gemuk itu seolah tak percay

. Mbak bil

leh memilikik

terukir di wajah gelap Pak Darjo. Lebar sekali, hingga ujung bibirnya bisa menyentuh t

ak maksud dari perk

itra hanya meng

i tua itu kembali pergi. Tak ingin mensia-siakan kesempatan ini, Pak Utet buru-

itu... " Kata pak Darjo sambil terus-terusan mengemba

ak kebingunan di wajah cantiknya. Ujung kedua alisnya bertaut. Dan kerut didahinya benar-benar terlihat jelas. Wanita je

akukan. Mas Marwan murka, dan langsung menceraikan dirinya. Nama baiknya rusak. Tak

am. Dewi keberuntungannya kali ini sama

. Masih dalam kondisi bingung, Citra menuruti permintaan lelaki gemuk itu. Dan sesampainya di dalam kamar, Pak Darjo segera

. Itu adalah konsekwensi dari kalimat terakhirnya. Iya, ia harus menyerah

a dalam hati, "Memangnya aku

dan sekarang Pak Darjo... Masih adakah ke

etelah susah-susah berusaha mencari jalan keluar dari

ung belang itu... Karena paling tidak, aku tak harus pusing

enyum-senyum sendiri, Pak Darjo kembali menatap

ak..." Ucap Pak Darjo sebelum akhirnya i

sukai da

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY