. Setiap sudut apartemen mewah mereka di jantung kota Jakarta adalah saksi bisu tawa renyah, sentuhan lembut, dan janji-janji yang terucap di bawah rembu
pan yang-setidaknya di matanya-sangat mencintainya, dan seorang putra sema
mahal dan senyum menawan yang seringkali membuat Aleandra berdebar seperti saat pertama kali mereka bertemu tujuh tahun lalu. Arya, dengan rambut cokelat acak-acakan dan mata bulat polosnya, akan bergabung di meja makan, sibuk dengan sereal kartun favoritnya. Aleandra akan mencium kening Arya sebelum dia berangkat ke sekolah dengan sup
mah, dia adalah ibu yang penuh kasih dan istri yang setia. Dia tak pernah sekalipun meragukan kesetiaan Raffael. Pria itu selalu tampak begitu mencintainya, memujinya, bahkan terkadang mengirimkan bunga ke kan
yang paling disukai Raffael, menyalakan lilin aromaterapi, dan memilih gaun malam hitam yang pernah Raffael puji habis-habisan. Dia bahkan mematikan lampu ruang tamu, hanya menyisakan cahaya remang dari lilin, menciptakan suasana rom
t ulang tahun pernikahan." Tak ada balasan. Pukul sepuluh, lilin sudah meleleh separuh, steak sudah dingin, dan jantung Aleandra be
di layar. Sebuah desahan lega lolos dari bibir Aleandra. "Raffael, kamu di mana saja?
ara yang berat, serak, seolah dia baru saja menangis atau baru bangun tidur. "Aleandra... Maafkan aku.
an mendadak? Kenapa kamu tidak bi
ponsel teman sekarang. Aku minta maaf, Aleandra. Aku tahu ini ulang tahun pernikahan kita. Aku akan menebu
ya, mencoba membuang pikiran buruk yang mulai berbisik di benaknya. Ini Raffael. Suaminya. Pr
" jawab Raffael, dan s
s memutar ulang percakapan itu. Ada sesuatu yang janggal. Cara Raffael berbicara, jeda-jeda aneh, dan alasan yang terkesan dibuat-buat. Raffael selalu membawa power bank atau charge
ayang kepada Raffael. Dia membuka laptopnya, tetapi bukannya email pekerjaan, tangannya mengetikkan nama Raffael di kolom penc
sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Dia menelepon sekretaris Raf
ana? Ini
g bisa saya bantu?" suara
kantor?" Aleandra mencoba terdengar sant
ebentar, tapi beliau langsung pergi lagi
leandra mencoba m
ilang ada pertemuan penting di salah satu res
Dia tidak ada pekerjaan mendadak. Ada pertemuan penting di restoran? Perut Al
. Terima kasih," jawab Aleandra,
mencoba mengingat semua restoran yang biasa Raffael kunjungi untuk pertemuan bisnis. Tidak adaoba "menebus" ulang tahun pernikahan mereka. Tetapi bagi Aleandra, setiap sentuhan Raffael terasa hambar, setiap perkataannya terasa palsu. Dia mengamati Raffael, mencoba menemukan celah, tanda-tanda kebohong
ada pesan masuk. Aleandra tidak pernah menyentuh ponsel Raffael sebelumnya. Rasa hormat dan kepercayaan selalu mekasi dari aplikasi pesan. Nama
u? Siapa ini? Dengan jantung berde
lam yang indah kemarin. Aku tidak sabar menun
ergerai dan senyum menawan. Wanita itu berada di sebuah kamar hotel mewah, dan di belakangnya, sama
ah proyek. Raffael berselingkuh. Dan yang lebih menyakitkan, dia berselingkuh tepat di malam ulang tahun
h yang selama ini dia percaya, dia cintai, dia sayangi. Kini, wajah itu tampak asing, penuh kebohongan yang tak terucapkan. Pengkhianatan ini terasa le
ang selama ini begitu percaya diri, kini tampak rapuh, hancur. Wajahnya pucat, matanya bengkak, dan air mata terus mengalir. Dia tidak menangis
itu? Kecurigaan kecilnya di awal, telepon Diana, dan kini, pesan dan foto itu. Semuanya ada
erpikir. Apa yang harus dia lakukan? Marah? Menggugat cerai? Menghadapi Raffael? Pikiran
i biasa. Tetapi ada dinding tak terlihat yang berdiri di antara dia dan Raffael. Setiap sentuhan Raffael terasa menjijikkan, setiap perkataannya
dunianya sendiri untuk memperhatikan. Itu semakin menyakitkan Aleandra. Pria ini, suam
mengumpulkan kekuatannya, menyusun kata-kata untuk menghadapi Raffael.
dalah saatnya. Dia akan menghadapi Raffael. Dia akan menuntut kejelasan. Dengan tangan gemetar, dia mengambil
Jantungnya berdetak s
g lembut, manja, dan sedikit genit menjawab, "Ha
terdengar datar, nyaris tanpa emosi, meskipun di dalamnya ad
a wanita itu berubah menjadi panik. "A-Aleandra?
dah tahu semuanya. Semua kebohongan ya
udah menikah. Dia bilang dia single." Suara wanita itu terdengar geernikahannya. Foto-foto mereka berdua sering diunggah di media sosialnya, meskipun Raffael bukan ora
n padaku, siapa kau? Dan apa maumu dari suamiku?" Aleandra mencoba men
ael. Dia... dia bilang dia akan menceraikan istrinya. Dia bilang pernikahan
etelah dia menunda mimpinya untuk membangun bisnis sendiri demi mendukung karier Raffael? Setelah dia rela mengurangi jam kerjanya demi m
a berkata dingin. "Kau tahu, pengorbanan yang kubuat untuk pria itu,
. Bapak Raffael sangat meyakinkan. Dia bilang dia kesepian, dia butuh
tiap malam, sampai malam ulang tahun pernikahan mereka. Raffael telah menciptakan nara
api aku tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan aku tidak akan
a bilang dia mencintai saya," suara Nayla kini terdengar s
u mudah diucapkan kepada wanita lain. Air mata Aleandra kembali mengalir,
Karena pria yang berbohong kepada istrinya sendiri, tidak akan segan berbohong kepada
ubuhnya dingin, tetapi ada perasaan puas yang aneh. Setidaknya, dia sudah mlah menyiapkan makan malam seperti biasa, tetapi dia tidak duduk di meja makan bersamanya. Dia memilih ma
alakan lampu terang, dan menunggu Raffael. Dia tahu in
dan duduk di sofa di seberang Aleandra. "Kenapa ka
ong, tanpa kehangatan yang biasa Raffa
ng. "Ada apa? Kamu terli
ja? Mungkin karena aku baru saja menemukan bahw
kspresi bingung muncul di wajahnya. "Apa yang
eletakkan ponsel Raffael di sana, dengan layar yang
adak di luar kota' yang sebenarnya adalah tidur dengan wanita lain di malam ulang tahun pernikahan kita. Ten
asi. Ekspresi terkejut dan ketakutan melintas di matanya. Dia
enahannya. Dia tidak akan menangis di depan pria ini. Dia tidak akan memberinya kepuasan itu. "Aku sudah bicara dengan Na
skipun serak. "Aleandra, itu tidak bena
gkhianatiku. Kau menghancurkan segalanya. Kau membuatku merasa bodoh, konyol, karena selama ini aku pe
, mencoba mendekat. "Aku bersumpah, ini hanya kesalahan. Aku
kotormu itu. Cinta? Cinta macam apa ini? Cinta yang kau berikan pada wanita lain
erjanji akan mengakhirinya. Aku akan memutuskan hubungan dengannya. Kita bisa memp
menghancurkan kepercayaanku, Raffael. Dan tanpa kepercayaan, tidak ada pernikahan." Aleandr
. "Pergi? Ke mana
cul di sini lagi, kecuali untuk mengurus perceraian kita. Dan untuk Arya, kau akan bertem
an Arya. Kita adalah keluarga." Raffael mencoba
miliki ayah seorang penipu dan pembohong. Kau
takan. Matanya dipenuhi kepanikan yang nyata. "Aleandra, tolong... be
seperti kaca. Sekali pecah, tidak akan pernah bisa utuh kembali, meski
kehancuran. Raffael menatap Aleandra, mencoba menemukan celah, tetapi wajah wanita itu kini kera
lagi yang bisa dia katakan untuk mengubah pikiran Aleandra. Tekad di mata Aleandra adalah fina
epada Aleandra. "Kau akan menyesal, Aleandra. Kau ti
, Raffael," jawab Aleandra, suaranya tajam dan penuh keyakinan yang baru ditemukan. "Kita lihat saja siapa yang akan menyesal pada akhirnya. Aku akan
depannya. Lalu, dengan desahan berat, dia membalikkan badan dan melangkah keluar d
i dia tidak akan membiarkan dirinya tenggelam dalam kehancuran itu. Demi Arya, demi harga dirinya, dan demi membalaskan sakit hati yang tak terhingga ini, Aleandra akan bangkit. Dia akan menunjukkan kepada Raffael dan m