meja besar yang biasa dipakai memutuskan banyak hal penting. Kursi kulit hitam berukura
, atau tumpukan surat masuk. Melainkan karena satu hal kecil yang
ah bagaimana muncul di folder tak bernama. Ia semula membuka laptop hanya untuk membunuh waktu di sela rapat
an, aku jatuh terkulai l
ang percakapan intim suami-istri setelah hubungan yang tak
epat. Sang istri dalam cerita itu menolak sentuhan, din
seperti Bu Tita, i
akannya untuk bersama. Alasannya jelas-sudah menopause, sudah tidak nyaman. Sejak itu, hubun
kembali hubungan itu. Ia sibuk. Sangat sibuk. Mengejar gelar, mengejar jabatan, memb
lambat menyadari bahwa cinta itu rapuh jika dibiarkan sendiri terlalu lama. Bahwa kehangatan
nnya menggenggam mouse, mencoba scroll k
nya. Tak ada siapa penulisnya. Bahkan folder tempat
g. Bukan karena takut, tapi karena cerita itu lak
tau... pengakuan terselubung d
ya. Terlalu banyak kemiripan. Terlal
elalu bisa menahan diri. Ia merasa kuat, merasa terh
a di rumah. Kalah karena tak menyadari bahwa kesepian bisa
ulut, jari-jarinya gemetar. Di luar sana, bawahannya
in hanya fiksi. Tapi luka
menung. Lalu dengan nada sera
g ke ruang sa
nya reputasi sebagai pembaca fanatik novel online, terutama genre real life romance di paltform Bakisah. Pak Ma
" Mesya an
ca cerita di
-ceritanya jujur, banyak
ng sempat saya baca... Tapi saya gak seng
nya ap
k tahu. Tapi tokohnya... ada
ang apa, Pak? S
enatap layar
. Ada perselingkuhan... bukan hanya dari dia, tapi juga dari suaminya. Tapi yang paling saya ingat... ad
am. Ia menc
Saya akan
mi hari
ak Martin dengan catatan. Namun ekspr
an 'bahagia urutan satu sampai empat', tapi nihil, Pak. Banyak
orm Ba
erakhir. Tidak ada, Pak. Bahkan saya cross-check di forum pembaca, grup-gr
uka akun medsos lama, menyusuri hashtag tentang pe
anya untuk saya... dan hilan
dibuatkan yang baru? Banyak sekali di Bakisah, Pak," tawar M
ar laptop yang kini gelap, seperti lubang hitam yang baru
rekomendasi atau karangan baru. Ia hanya i
akhir ceri
a nasib
narnya Kak
akah Rafa
tutup, bayangan demi bayangan menyeruak-wajah istrinya, saat masih muda dan hangat. Suara batin yang dulu
uara interko
g. Agenda Bapak untuk hari ini sudah se
lagi sebelum menutupnya dengan pelan. Seperti menutup pintu y
dengan tenang. Namun dalam
erlalu jujur untuk sekadar rekaan. Dan kalau ini
a kembali bergumam dalam hati-nada dalam suarany
ek Anwar. Bahkan Rafael... Aku harus ta
mkan mata sejenak, Pak Martin hanya diam. Pandangannya menembus jendela, namun pikirannya tidak tertinggal di
ada nama: Diana
engait kuat pada satu sosok yang sel
n... Diana ad
anya. Sebuah dugaan yang muncul begitu
a sering terlalu datar untuk perempuan seusianya. Dan... Pak Martin tak bisa memungk
u perempuan saja. Semua orang tahu, lelaki itu hobi '
Pak. Selama saya masih bisa kerja
lah menyatu. Seperti menyusun puzzl
membuat Pak Marti
anya yang cerdas, elegan, dan masih sanga
ngkin Mesya tergila-gila
i menyala: ia harus menyelidiki ini. Jika benar Mesya adalah Diana yang ada dalam cerit
tak ada amarah atau dingin yang menusuk. Istrinya, Bu Tita, hanya menyapa dengan suara tenang dan wajah da
i latar hening, hingga akhirn
ga, Pah," ucap Bu Tita pelan
gkat wajah. "Cera
lama merasa diabaikan. Dan ternyata... dia jatuh cinta sama
meletakka
tanyanya cepat, nyaris terbata
yah sejenak se
karena dia sudah terlalu lama merasa sendiri dalam pernikahan. Terlalu sering dibi
hambar. "Tapi sekarang Pak Firman udah pensiun.
masih tenang, tapi tatapannya men
meninggalkan retak. Dan kalau dibiarkan
tang dirinya dan istrinya. Tentang seseorang yang dulu dia nikahi dengan harapan besar, tap
lah kata y
Anwar, dan suami yang ditinggalkan. Entah mengapa... semua
... Diana i
egitu saja, menabrak nalar se
da. Tapi... mungkin... mungki
i tampak begitu asing dalam balutan
ma, Pak Martin tidak ingin menonton berita,
Karena dalam diam itu
*