img Skandal Ranjang Ternoda  /  Bab 4 Capek Batin | 57.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Capek Batin

Jumlah Kata:1445    |    Dirilis Pada: 01/07/2025

a, Pak Martin menoleh pada sekreta

siang. Gak usah ajak sop

baru. Sesekali memang Pak Martin mengajaknya makan di luar ji

h dari hiruk-pikuk pusat kota. Pak Martin memilih mej

i selera tampaknya

a, aku lihat kamu akhir-akhir ini se

nannya sebentar, l

nar-benar selesai, Pak. T

Ia tak ingin memaksa. Tapi ke

perempuan cerdas dan cantik. Kenapa

a saya percaya, pernikahan bukan tentang siapa yang mena

Kata-kata itu m

pi karena kalimat itu terasa seperti c

sih bertahan karena cin

a kecil, hambar. "Tapi saya percaya, kesetiaan tetap punya tempat. Se

muda di hadapannya. Tangguh

a yang memilih pergi, dengan Mesya yang memilih

n tentang Diana semata, tapi tentang memahami suara pe

senyum

at, Mesya. Terima

ya sedikit berkaca-kaca

ta, saya juga siap mend

ya tersenyum.

na. Dan Revan, seberengsek apapun, bukan tokoh su

ak Martin. Namun, peta luka-luka peremp

iasanya. Jalanan lengang, AC mobil menghembuskan kesejukan

tangan lainnya sesekali mengusap dagunya yang mulai dipenuh

amunannya. Namun entah bagaimana, di tengah kesunyia

pada kam

leh cepat.

mu dapatkan cuma luka. Saya bahkan gak yakin i

hening

Katanya karena menopause. Tapi

p makan malam bersama, tetap bicara soal anak-anak. Tapi rasanya kosong. Hampir beku. Saya..

an cerita biasa. Ini adalah pintu yang terbuka dari

, nama besar... saya lupa bahwa dia, yang setia di rumah, jug

arus mulai dari mana. Dan... saya terlalu malu untuk b

Martin menatap kaca depan, wajahnya tergur

Tapi kadang saya mikir, kesepian in

rus ke depan, la

u seperti karat. Pelan, diam-diam, tapi bi

nyala. Mobil k

apat tempat. Pak Martin tak mencari solusi. Ia hany

ggantung, hari ini Pak Martin menemukan fragme

hati. Ia cepat-cepat menambahkan, seolah takut ucapannya terlalu jauh. "Eh, m

la, menatap keluar sejenak, seakan mencari kata di balik langit yan

i berembun, dan itu sudah

ang bercermin. Dua manusia, dalam dua pernikahan berbeda, tapi mungkin

kantor. Tidak ada lagi percakapan. Yang a

keluar. Ia memandangi dasbor, lalu melirik Mesya

ayar sendirian di tengah badai... kadang kita cuma bisa jadi mercusuarnya. Gak b

yum kecil, walau seny

dia tak teng

membuka pintu dan kembali ke dunia nyata

hu: ada cerita yang belum selesai, dan bukan

bah jingga, memantul samar di permukaan meja kerja Pak Martin. Kantor hampir kosong. Suar

benamkan diri dalam tumpukan dokumen. Matanya lela

Tok.

iketuk

t Pak Martin

al. Tangan kanannya menjinjing beberapa bundel

ang ini laporan monitoring dari unit," ujar M

matanya menatap map-map itu

tetap berdiri, ragu apakah harus s

m tipis. "Capek pik

k terdengar. Lalu dia memberanikan dir

anyanya sopan, tapi nada suaranya

ta pelan, "Kalau kamu gak keberatan mendengark

gangguk,

sa dihentikan. Mereka bicara tentang kesepian yang tak terlihat, tentang ekspektasi

di rumah yang tak benar-benar me

a pelan. "Revan ada, tapi ti

terduga. Mereka bukan lagi atasan dan sekretaris. Di sore yang sendu itu, me

gnya. Ia menatap langit yang mu

sa penuh di awal, lalu makin lama,

ya. "Tapi terlalu lama kita pikirkan yang

edup. Lampu m

g bisa dikatakan, tapi karena sudah terlalu banyak yang dibagi-hal-h

dan mulai memeriksa satu per sat

lalu berdiri. Sebelum

saya siap mendengar. Tapi hanya sebagai or

tapnya sejenak,

ng tahu, di balik semua yang terasa

ama menemukan satu hal: tak semua jarak harus ditempuh denga

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY