img Aku Dipaksa Memberi Keturunan  /  Bab 3 Pengakuan Dhimas tentang Luna | 17.65%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Pengakuan Dhimas tentang Luna

Jumlah Kata:2626    |    Dirilis Pada: 02/07/2025

bih berat dari semua beban rahasia yang telah terkuak sebelumnya. Ruang tamu mewah itu terasa dingin dan kosong, seolah menyerap semua kehangatan da

dengan kenyataan bahwa suaminya, pria yang harus ia coba pahami, yang harus ia dekati demi tuntutan Nyonya Pramudya, ternyata sudah memili

berusaha keras agar tidak terdengar rapuh, tidak terdengar

h, namun kali ini bukan karena amarah, melainkan karena kesedihan yang mendalam. "Lu

a. Bukan kekasih saat ini? Tapi nada bicara Dhimas m

masih berhubungan?" Risa

natap Risa lekat-lekat, seolah sedang menimbang-nimbang sesuatu. "Luna... dia adalah cinta pertamaku. Ka

s sebelum ia mengenakan semua topeng itu. Orang yang meliha

Risa. Rasa sakit hati mulai bercam

telah Papa meninggal, Mama melarangku berhubungan dengannya. Mama bilang dia membawa pengaruh b

i. "Tugas untuk menjad

uaranya dipenuhi kepahitan. "Luna... dia tidak suka dengan semua itu. Dia bilang aku harus hidup untuk d

egalanya? Ap

geri oleh keluarganya. Mama... Mama ikut campur. Dia mengancam keluarga Luna dengan peng

cam keluarga orang lain demi memisahkan Dhimas dari wanita yan

isahkan kalian?" Risa

dak bisa melindunginya. Aku tidak bisa melindungiku." Suaranya berubah parau, penuh penyesalan. "Seja

lah korban dalam kisah ini, sama seperti dirinya. Terperangkap dalam jaringan ekspektasi, trauma, dan kendali yang

an satu-satunya wanita di sisimu,

menghilangkannya. Itu sebabnya... itu sebabnya aku tidak bisa member

as. Ia mengerti mengapa ia harus memakai topeng-topeng itu. Ia mengerti mengapa ia me

. pernikahan ini tetap harus berjalan. Mama memberiku ultimatum enam bulan

kit keterkejutan di matanya

bilang aku adalah harapan terakh

tangannya. "Ini gila. Ini semua gila.

ku tidak bisa melakukannya sendiri. Aku tidak bisa menghasilkan keturunan dari pernik

andir di ruang tamu. Risa membiarkannya. Ia tahu Dhimas se

suaranya lebih tegas dari sebelumnya. "Kita harus menunjukkan pada Mama bahwa

bagai

yang biasa ia pakai di hadapan ibunya, atau tatapan liar yang ia pakai di klub mal

u tidak bisa melakukannya sendiri. Dan kamu

adalah pertama kalinya Dhimas m

harus berpura-pu

mal. Kita harus menunjukkan padanya bahwa kita sedang berusaha. Mungkin itu

ang sebenarnya?

akku tumbuh dalam sangkar yang sama seperti aku." Suaranya dipenuhi tekad. "Kita harus menemukan cara untu

ria itu. Harapan yang selama ini ia kira tidak akan pernah

angguk. "Aku setuju.

ara mereka. Bukan perjanjian cinta, tapi perjanj

sa sesekali menyentuh lengan Dhimas saat berbicara, dan Dhimas berusaha tersenyum lebih sering, meski senyum itu ma

merencanakan masa depan?" Nyonya Pra

. "Tentu saja, Mama.

ini, Bu. Mencari suasana baru." Itu ide Risa, sebuah upaya untuk m

ya. "Liburan? Untuk apa? Bukankah seharu

pali dengan tenang. "Kami butuh

hirnya mengangguk. "Baiklah. Tapi jangan mac

g. Ini adalah awal yang baik. Mereka b

kota. Sebuah tempat yang tenang, dikelilingi hutan pinus dan udara pegunungan yang seg

alnya, menggantinya dengan kaus dan celana pendek. Topi beanie kembali bertengger di kepalany

kata Dhimas, suaranya

an bermain catur. Risa berusaha mencari tahu lebih banyak tentang Dhimas yang tersem

k menjelajahi dunia, melihat tempat-tempat indah, seperti Risa. Ada kilatan cahaya di matanya saat ia berbicara tentan

a Dhimas, matanya menerawang. "Dan melihat aurora boreal

unya banyak foto tentang aurora.

tentang setiap medali bela dirinya. Malam itu, di bawah bintang-bintang Puncak, mereka bukan lagi sepasang suami is

ta Dhimas setiap kali ia berbicara tentang masa lalu.

i tengah keheningan malam. "Apa

inta, atau hanya kenangan yang terlalu indah untuk dilepaskan. Dia adalah satu-satunya orang yang membuatku

bertanya, jantungnya berdegup kencang

umit?" Ia menghela napas. "Tidak, Risa. Fokus kita sekarang adalah membebaskan diri

s. Itu memberinya sedikit kelegaan. Mungkin, h

li mengenakan topengnya. Namun, ada sedikit perubahan. Sesekali, ia akan bertukar pandang dengan Risa

kepuasan yang membuat Risa bergidik. Nyonya itu pasti berpikir sandiwara

an adalah waktu yang sangat singkat. Mereka harus menemukan cara untuk mengu

"berpura-pura" berinteraksi di ruang keluarga, sementara Nyonya Pramudya menonton televisi di dek

hu lebih banyak tentang sejarah keluarga Luna

, mencari berita-berita tentang keluarga Pramudya dan kecelakaan yang menimpa ayah Dhimas. Ia menemukan beberapa artikel berita l

isentuh kecuali oleh sang pemilik. Ia mencari dokumen-dokumen yang mungkin bisa memberikan petunju

keuangan lama perusahaan Pramudya, beberapa akta tanah, dan... sebuah amplo

2 tahun, bersama seorang gadis kecil yang seusianya. Gadis itu memiliki rambut ikal panjang dan senyum cera

lain. Gadis itu adalah Luna. Mereka tampak sangat

ecil dan rapi: "Dhimas dan Luna. Juara Nasional Kar

s simpan. Surat dari 'Mama tercinta'. Risa merasa otaknya berputar. Kenapa Nyonya Pramudya menyimpan f

memuncak. Ini terasa seper

an kembali foto-foto dan amplop itu ke dalam kotak, mengembalikannya ke tempat semula, d

tapannya menyapu Risa dengan curiga.

ku, Bu. Saya bosan di kamar,"

perpustakaan. Risa menahan napas, menunggu. Tak lama kemudian, Nyonya Pramudya keluar lagi

imas mendengarkan dengan saksama, matanya membesar saat

natap Risa dengan tatapan tidak percaya

an Mama yang dulu?" Risa bertanya, memastikan

dak mungkin. Mama adalah Mama. T

n tentang kecelakaan itu," Risa berspekulasi. "Atau

ni, ia hanya menerima bahwa ibunya berubah menjadi sosok yang kejam

, tekad kembali membara di matanya. "Mungkin ada dokumen medis, atau catatan apa pun yang

n. "Kenapa Mama menyimpan foto-foto

yonya Pramudya yang sekarang menyimpan bukti dari 'ke

l," kata Dhimas, mengusap

ikir keras. "Seseorang yang dekat dengan kelu

lu sangat dekat dengan keluarga kami. Tapi setelah kecelakaan, dia j

memutuskan. "Paman Wijaya mungkin ta

melawan rahasia keluarga Pramudya. Perjanjian mereka bukan lagi hanya tentang bertaha

ang berjuang untuk menemukan dirinya kembali. Dan tanpa disadari, di antara semua rahasia dan kebohongan, sebuah ikatan aneh mulai terbentuk di antara m

eluarga Pramudya. Karena Risa tahu, ia tidak akan pernah bisa memberikan keturunan dengan ikhlas jika ia

kunci yang mungkin memegang kebenaran yang mereka cari. Akankah Risa dan Dhimas berhasil mengungkap semua misteri ini sebelum

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY