bih berat dari semua beban rahasia yang telah terkuak sebelumnya. Ruang tamu mewah itu terasa dingin dan kosong, seolah menyerap semua kehangatan da
dengan kenyataan bahwa suaminya, pria yang harus ia coba pahami, yang harus ia dekati demi tuntutan Nyonya Pramudya, ternyata sudah memili
berusaha keras agar tidak terdengar rapuh, tidak terdengar
h, namun kali ini bukan karena amarah, melainkan karena kesedihan yang mendalam. "Lu
a. Bukan kekasih saat ini? Tapi nada bicara Dhimas m
masih berhubungan?" Risa
natap Risa lekat-lekat, seolah sedang menimbang-nimbang sesuatu. "Luna... dia adalah cinta pertamaku. Ka
s sebelum ia mengenakan semua topeng itu. Orang yang meliha
Risa. Rasa sakit hati mulai bercam
telah Papa meninggal, Mama melarangku berhubungan dengannya. Mama bilang dia membawa pengaruh b
i. "Tugas untuk menjad
uaranya dipenuhi kepahitan. "Luna... dia tidak suka dengan semua itu. Dia bilang aku harus hidup untuk d
egalanya? Ap
geri oleh keluarganya. Mama... Mama ikut campur. Dia mengancam keluarga Luna dengan peng
cam keluarga orang lain demi memisahkan Dhimas dari wanita yan
isahkan kalian?" Risa
dak bisa melindunginya. Aku tidak bisa melindungiku." Suaranya berubah parau, penuh penyesalan. "Seja
lah korban dalam kisah ini, sama seperti dirinya. Terperangkap dalam jaringan ekspektasi, trauma, dan kendali yang
an satu-satunya wanita di sisimu,
menghilangkannya. Itu sebabnya... itu sebabnya aku tidak bisa member
as. Ia mengerti mengapa ia harus memakai topeng-topeng itu. Ia mengerti mengapa ia me
. pernikahan ini tetap harus berjalan. Mama memberiku ultimatum enam bulan
kit keterkejutan di matanya
bilang aku adalah harapan terakh
tangannya. "Ini gila. Ini semua gila.
ku tidak bisa melakukannya sendiri. Aku tidak bisa menghasilkan keturunan dari pernik
andir di ruang tamu. Risa membiarkannya. Ia tahu Dhimas se
suaranya lebih tegas dari sebelumnya. "Kita harus menunjukkan pada Mama bahwa
bagai
yang biasa ia pakai di hadapan ibunya, atau tatapan liar yang ia pakai di klub mal
u tidak bisa melakukannya sendiri. Dan kamu
adalah pertama kalinya Dhimas m
harus berpura-pu
mal. Kita harus menunjukkan padanya bahwa kita sedang berusaha. Mungkin itu
ang sebenarnya?
akku tumbuh dalam sangkar yang sama seperti aku." Suaranya dipenuhi tekad. "Kita harus menemukan cara untu
ria itu. Harapan yang selama ini ia kira tidak akan pernah
angguk. "Aku setuju.
ara mereka. Bukan perjanjian cinta, tapi perjanj
sa sesekali menyentuh lengan Dhimas saat berbicara, dan Dhimas berusaha tersenyum lebih sering, meski senyum itu ma
merencanakan masa depan?" Nyonya Pra
. "Tentu saja, Mama.
ini, Bu. Mencari suasana baru." Itu ide Risa, sebuah upaya untuk m
ya. "Liburan? Untuk apa? Bukankah seharu
pali dengan tenang. "Kami butuh
hirnya mengangguk. "Baiklah. Tapi jangan mac
g. Ini adalah awal yang baik. Mereka b
kota. Sebuah tempat yang tenang, dikelilingi hutan pinus dan udara pegunungan yang seg
alnya, menggantinya dengan kaus dan celana pendek. Topi beanie kembali bertengger di kepalany
kata Dhimas, suaranya
an bermain catur. Risa berusaha mencari tahu lebih banyak tentang Dhimas yang tersem
k menjelajahi dunia, melihat tempat-tempat indah, seperti Risa. Ada kilatan cahaya di matanya saat ia berbicara tentan
a Dhimas, matanya menerawang. "Dan melihat aurora boreal
unya banyak foto tentang aurora.
tentang setiap medali bela dirinya. Malam itu, di bawah bintang-bintang Puncak, mereka bukan lagi sepasang suami is
ta Dhimas setiap kali ia berbicara tentang masa lalu.
i tengah keheningan malam. "Apa
inta, atau hanya kenangan yang terlalu indah untuk dilepaskan. Dia adalah satu-satunya orang yang membuatku
bertanya, jantungnya berdegup kencang
umit?" Ia menghela napas. "Tidak, Risa. Fokus kita sekarang adalah membebaskan diri
s. Itu memberinya sedikit kelegaan. Mungkin, h
li mengenakan topengnya. Namun, ada sedikit perubahan. Sesekali, ia akan bertukar pandang dengan Risa
kepuasan yang membuat Risa bergidik. Nyonya itu pasti berpikir sandiwara
an adalah waktu yang sangat singkat. Mereka harus menemukan cara untuk mengu
"berpura-pura" berinteraksi di ruang keluarga, sementara Nyonya Pramudya menonton televisi di dek
hu lebih banyak tentang sejarah keluarga Luna
, mencari berita-berita tentang keluarga Pramudya dan kecelakaan yang menimpa ayah Dhimas. Ia menemukan beberapa artikel berita l
isentuh kecuali oleh sang pemilik. Ia mencari dokumen-dokumen yang mungkin bisa memberikan petunju
keuangan lama perusahaan Pramudya, beberapa akta tanah, dan... sebuah amplo
2 tahun, bersama seorang gadis kecil yang seusianya. Gadis itu memiliki rambut ikal panjang dan senyum cera
lain. Gadis itu adalah Luna. Mereka tampak sangat
ecil dan rapi: "Dhimas dan Luna. Juara Nasional Kar
s simpan. Surat dari 'Mama tercinta'. Risa merasa otaknya berputar. Kenapa Nyonya Pramudya menyimpan f
memuncak. Ini terasa seper
an kembali foto-foto dan amplop itu ke dalam kotak, mengembalikannya ke tempat semula, d
tapannya menyapu Risa dengan curiga.
ku, Bu. Saya bosan di kamar,"
perpustakaan. Risa menahan napas, menunggu. Tak lama kemudian, Nyonya Pramudya keluar lagi
imas mendengarkan dengan saksama, matanya membesar saat
natap Risa dengan tatapan tidak percaya
an Mama yang dulu?" Risa bertanya, memastikan
dak mungkin. Mama adalah Mama. T
n tentang kecelakaan itu," Risa berspekulasi. "Atau
ni, ia hanya menerima bahwa ibunya berubah menjadi sosok yang kejam
, tekad kembali membara di matanya. "Mungkin ada dokumen medis, atau catatan apa pun yang
n. "Kenapa Mama menyimpan foto-foto
yonya Pramudya yang sekarang menyimpan bukti dari 'ke
l," kata Dhimas, mengusap
ikir keras. "Seseorang yang dekat dengan kelu
lu sangat dekat dengan keluarga kami. Tapi setelah kecelakaan, dia j
memutuskan. "Paman Wijaya mungkin ta
melawan rahasia keluarga Pramudya. Perjanjian mereka bukan lagi hanya tentang bertaha
ang berjuang untuk menemukan dirinya kembali. Dan tanpa disadari, di antara semua rahasia dan kebohongan, sebuah ikatan aneh mulai terbentuk di antara m
eluarga Pramudya. Karena Risa tahu, ia tidak akan pernah bisa memberikan keturunan dengan ikhlas jika ia
kunci yang mungkin memegang kebenaran yang mereka cari. Akankah Risa dan Dhimas berhasil mengungkap semua misteri ini sebelum