img Aku Dipaksa Memberi Keturunan  /  Bab 4 Tekad Risa | 23.53%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Tekad Risa

Jumlah Kata:2897    |    Dirilis Pada: 02/07/2025

Dhimas tentang traumanya. Mereka tahu, waktu terus berjalan, dan ultimatum Nyonya Pramudya tentang keturunan adalah bom waktu

enggali informasi dari dokumen-dokumen lama perusahaan yang bisa ia akses tanpa menarik perhatian ibunya. Sementara Risa, d

ak yang muncul," kata Risa suatu malam, berbisik pada Dhimas di balik pintu kamar mere

lu bilang Paman Wijaya pergi karena tidak peduli pada keluarga kami

sa berpikir keras. "Seseorang di lingkaran sosial keluarga kal

nya atau dari buku telepon keluarga yang mungkin tersembunyi. Risa akan mencoba mencari tahu lebih

bulkan kecurigaan Nyonya Pramudya yang pengawasannya semakin ketat. Wanita paruh baya itu se

g yang paling lama bekerja di rumah itu. Mungkin ia punya kenalan lama di

Bi, saya ingin bertanya, apakah ada ART lama yang dekat deng

dia dulu kepala ART. Sudah pensiun beberapa ta

mana dia tinggal?" Ris

, Nona. Tidak jauh dari sini." Bi Sumi me

g apa yang terjadi pada keluarga Pramudya setelah kecelakaan itu, terut

mudya awalnya curiga, tapi Risa berhasil meyakinkannya bahwa ia hanya ingin mencari suasan

ana namun asri, dengan halaman depan yang ditumbuhi berbagai tanaman.

di?" sa

apa, Nak?" Bu Mardi mena

mas Pramudya. Saya dapat

uk, masuk! Ya ampun, Den Dhimas sudah meni

ngat dan kue-kue tradisional. Risa merasakan kehangat

Mardi," kata Risa. "Tapi ada hal penti

itu,

a menatap Bu Mardi lekat-lekat. "Bi Sumi bilang Ibu tahu banyak tentang keluarga itu. Dan saya

a memudar, digantikan oleh ekspresi sedih

an Pramudya meninggal, Nyonya menjadi sangat terpukul. Dia menyalahkan dirinya sendiri, dan juga menyalahkan Den Dhimas k

a bukan hanya protektif, tapi juga menyalahkan Dhimas atas kematian ayahny

ing berhalusinasi. Dia sering bicara sendiri, terkadang dia bilang melihat Tuan Pramudya di mana-mana. Dokter sempat

asi? Ini lebih serius

aman Wijaya?"

an Wijaya mencoba membantu Nyonya Pramudya, mencoba mengajaknya berobat. Tapi Nyonya Pramudya men

l alih se

ikir semua orang ingin mengambil alih perusahaan dan hartanya. Dia bah

uan Pramudya," Risa mencoba mema

rangnya menginjakkan kaki di perusahaan lagi. Dia bahkan mengancam akan melaporkan Paman Wijaya ke polisi jika dia mencoba men

pergi untuk melindu

uasana. Saya dengar dia pindah ke luar kota, jauh dari Jakarta. Saya tidak tah

ramudya bukan hanya seorang wanita yang protektif dan dingin, tapi j

nikan diri bertanya. "Apakah Ibu tahu tent

amudya tidak suka dengan Nak Luna. Dia bilang Nak Luna membuat Den Dhimas lupa diri, tidak fokus pada pelajaran dan masa depannya. Setelah Tuan Pramudya meninggal, Nyonya Pramudya s

ya yang memaksa kelua

kan menghancurkan bisnis keluarga Nak Luna jika mereka tidak mau pindah dan memisahkan Nak Luna dari Den Dhima

Nyonya Pramudya benar-benar kejam. Ia menghancur

na Luna sekarang?" Ris

ti, Nona. Yang saya dengar, mereka pindah ke Eropa.

a yang mereka hadapi. Nyonya Pramudya bukanlah sekadar mertua yang keras, tapi seorang wanita dengan masalah mental yang

pulang dengan pikiran kalut. Informasi

s mendengarkan dengan wajah pucat, matanya membesar saat Risa bercerita tentang ha

ahkanku?" Dhimas ber

h suaminya. "Bu Mardi bilang begitu. Dan itu yang membuat dia ber

. "Ini gila. Ini benar-benar gila. Selama ini aku berpikir aku ya

a, kita harus menemukan Paman Wijaya. Dia mungkin punya b

a Papa lagi. Mungkin ada yang tahu kontak Paman Wijaya. Dan kit

engar Dhimas memikirkan Luna. Itu menu

a punya," Risa memutuskan. "Mungkin dari komunitas seni b

ncari jejak Paman Wijaya, sementara Risa mencoba melacak L

Risa, aku berhasil! Aku berhasil mendapatkan nomor telepon Paman Wijaya dar

sekali! Kita harus s

a. Setelah beberapa kali dering, sebua

al

a?" Dhimas bertanya, s

Wijaya. S

Paman. Dhim

rdengar terkejut. "Dhimas? Ya ampun, Nak! Sudah lama s

l penting yang ingin saya tanyakan." Dhimas melirik Risa.

emakin terkejut. "Kapan kamu meni

ah kami datang menemui Paman di Bali? Ada banyak hal yang p

aman akan menunggu kalian. Kalian bisa mengina

Mereka akhirnya menemukan Paman Wijay

tahu mereka akan bertemu Paman Wijaya. Mereka merencanakan perjalanan mereka dengan dalih liburan kedua, kali ini dengan alasan "mera

Nyonya Pramudya mengingatkan sebe

himas menjawab d

menuju vila Paman Wijaya. Vila itu terletak di daerah yang tenang, jauh dari keramaian tur

baya dengan rambut memutih, namun matanya memancarkan kebaikan dan kebijak

Wijaya, menatap Dhimas dengan mata berkaca-kaca. "P

awab, suaranya sedikit bergetar.

ereka alami, tentang pernikahan kontrak, tentang ultimatum Nyonya Pramudya, dan tentang perubahan drastisnya setelah k

idak beres," katanya. "Kakak ipar saya... dia memang berubah total setelah kecelakaan itu. Dia tidak mau

lahkan saya atas kematian Papa?" Dhi

ergantung pada Tuan Pramudya. Ketika Tuan Pramudya meninggal, dunianya runtuh. Dan karena kamu yang menge

gan dan obsesi Nyonya Pramudya pada keturunan sebagai "pengganti". "Meng

hasia yang sangat dijaga oleh Kakak ipar saya. Dia... dia tidak bisa memiliki anak lagi sete

untuk mendapatkan keturunan, terutama anak laki-laki, adalah karena ia sendiri tidak bisa memiliki anak lagi. Dhimas ad

a dia sendiri tidak bisa punya anak l

cucu itu... mirip dengan mendiang suam

untuk mendapatkan cucu itu," kata Dhim

dupmu, hidup istrimu, dan hidup cucunya kelak. Dia tidak akan

bih berbahaya dari yang mereka kira. Nyonya Pramudya bukan hany

salah kesehatan mental, Paman?" Risa bertanya. "Itu bi

an dia sangat pintar menyembunyikan sisi gelapnya di depan orang lain. Dia hany

mi lakukan?" Dhimas bert

rus berjuang, Nak. Untuk dirimu sendiri, dan untuk istrimu. Kamu tidak

stakaan Mama," Risa memberanikan diri.

itu? Itu memang tulisan kakak ipar saya sebelum dia berubah. Dia mem

g dulu menyukai Luna?" Ri

i Luna karena dia melihat Luna sebagai 'penghalang' bagi masa depa

a sekarang?" Dhimas bertanya,

khir saya dengar, dia pindah ke Belanda. Keluarganya memang pu

, memberikan sedikit petunjuk. Bel

tatan medis lama dari dokter yang pernah memeriksa kakak ipar saya setelah kecelakaan. Catatan itu

i kantor ayahnya? Ia tida

, Paman?" R

ecelakaan itu. Mungkin itu bisa menjadi bukti yang kalian butuhkan." Paman Wijaya menatap Dhimas. "Kunciny

embebaskan mereka dari belenggu Nyonya Pramudya. Tetapi, bagaimana mereka bisa mengakse

i penting, dan sebuah misi baru. Mereka harus kembali ke Jakarta, dan

nita yang berkuasa, tetapi juga melawan penyakit mental yang tidak terdiagnosis. Dan di

mencari celah untuk masuk ke kantor ayahnya di malam hari, mencari brankas itu. Sementara Risa akan

nya bisa fatal. Tapi Risa, si petualang yang tak kenal takut, kini menemukan tujuan baru dalam hidupn

ak, tetapi sebagai seorang pria yang layak mendapatkan kebebasan dan kebahagiaan. Dan di dalam diri Risa, sebuah perasaan baru mulai tumbuh, peras

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY