img Aku Dipaksa Memberi Keturunan  /  Bab 5 Jebakan | 29.41%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Jebakan

Jumlah Kata:2203    |    Dirilis Pada: 02/07/2025

an api baru dalam diri mereka, tetapi juga membungkus mereka dalam selimut ketakutan. Mereka kini tahu mereka tidak hanya berhadapan dengan tun

elumnya, terutama setelah "liburan kedua" mereka yang seolah-olah berhasil "mendekatkan" mereka. Mereka harus sangat berhati-hati. Dhimas

Nyonya Pramudya menyambut mereka dengan senyum tipis yang

membawa hasil yang baik," Nyonya

"Sangat baik, Mama. Kami... kami j

meyakinkan. "Kami bahkan sudah m

namun tetap skeptis. "Bagus.

k lebih cepat. Mereka tahu, setiap hari yang berlalu adalah satu hari yang mendekatkan merek

ayahnya. Kantor itu terletak di lantai dasar mansion, sebuah ruangan yang dulunya adalah pusat kendali bi

isa berbisik di kamar Dhimas, tak lama se

kas itu adalah kunci. Catatan medis Mama ada di sana

kan berjaga di luar. Jika ada ap

yi ayahnya. Risa dan Dhimas menyelinap keluar kamar, bergerak senyap di lorong m

menyorot lemari buku tinggi dan meja kerja besar yang dipenuhi

di sana. Ia menggeser kursi, meraba-raba bagian bawah meja. Jemarinya menyentuh sebuah panel kayu yang

!" Dhimas berbisi

emindai sidik jari. "Paman Wijaya bilang itu bisa dibuk

udah meninggal," Dhimas menghela napas,

Papa pernah memberimu petunjuk tentang kode a

ngat. Kenangan tentang ayahnya berkelebat di

t ke langit dan menghitung bintang-bintang paling terang," Dhimas berbisik. "Dia selalu suka

ng. "Jupiter? Apa hub

as menjelaskan. "Dan setiap planet memiliki urutan

ngkin angka lima?"

encoba memasukkan angka lima ke pa

ri?" Risa menyarankan. "Merkurius, Ve

masukkan "12345". Lagi-

kecelakaan?" Risa menawarkan ide-ide lain. Mereka

merasa cemas. Mereka tidak bisa terlalu lama d

himas kecil dengan Mama yang dulu, dan medali itu. Di bali

ksu

," Risa berpikir keras. "Dan Papa kan sangat mencintai Mama yang dulu. Mungkin.

a selalu bilang cinta sejati tidak akan pernah mati. Dan Mama... Mama ya

ahan mereka?" R

cari tanggal pernikahan orang

dalam panel. Sebuah bunyi klik

tukar pandang, napas merek

gan tangan gemetar. Ada sertifikat saham perusahaan, beberapa polis asuransi, dan sebuah

didiagnosis menderita Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) berat dengan kecenderungan halusinasi dan delusi setelah kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya. Ada juga catatan tentang Paranoid

uktinya, Risa. Mama... Mama memang sakit. Dia bukan memb

yonya Pramudya, namun juga marah karena wanita itu telah membuat hidup Dhi

skanmu, Dhimas," kata Risa. "Untuk m

mana? Mama tidak akan pernah m

an permohonan agar Mama mendapatkan perawatan yang layak, dan mungkin, kendali atas perusahaan

as, menutupnya rapat-rapat, dan merapikan kembali panel di bawah meja. Mereka menyelinap kembali ke kama

pesialisasi dalam kasus kesehatan mental dan hak asuh. Ini adalah langkah

tentang Belanda, ia mencari nama Luna di media sosial, di komunitas bela diri inter

isnis" atau "janji temu teman". Mereka menceritakan kisah mereka, menunjukkan salinan catatan medis Nyonya Pramudya. Para pe

Rahman. "Kita butuh kesaksian dari orang-orang yang melihat langsung perilaku Nyonya Pramudya. Dan

n Wijaya adalah saksi potensial. Tapi mereka jug

ya. "Jika dia bisa bersaksi tentang bagaimana

saha. Tapi Belanda itu luas. Dan

tang Luna dari kenalan lama ayahnya di komunitas bela diri. Risa mencoba mencar

ngnya yang paranoid mulai merasakan sesuatu yang tidak beres. Ia memperhatikan Dhimas dan

laptopnya, ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Ia segera menutup

kan, Risa?" tanyany

i buku, Bu," Risa menjawab,

ah buku dari rak, dan berpura-pura memba

dak penting," kata Nyonya Pramudya, tanpa mengangkat pandangannya dari b

luar biasa. Ia tahu Nyonya

Bu," Risa menjawab, m

m. "Kamu tahu, Risa, ada banyak wanita di luar sana yang men

s. Ini adalah anc

enyia-nyiakannya,

arap begitu." Ia kemudian keluar dari perpustak

gi salah satu mantan pelatih bela d

Dhimas bertanya, sua

idak mendengar kabarmu, Nak! Ada apa? Kenapa tidak

h bantuan Koh. Saya ingin tahu tentang Luna. Apakah Koh ma

serius. "Luna? Dia... dia sudah pindah, D

ya, Koh. Apakah Koh tah

ke Belanda. Tapi... keluarga kami, komunitas bela diri, kami punya g

imas memohon. "In

a. Tapi jangan berharap banyak. Keluarga

obert, hatinya sedikit lebih lega

Risa menerima email da

diajukan oleh keluarga Luna terhadap perusahaan Pramudya, sekitar sepuluh tahun yang lalu. Kasus itu akhirnya diselesaikan di luar pengadilan, d

reka butuhkan! Kasus hukum ini akan menjadi pintu masuk

imas tampak terkejut. "Mama mela

untuk kepentingannya sendiri, Dhimas," Risa menjelaskan. "Dengan catatan medis

an kecil. Mereka mulai merasa bahwa

gan itu tidak

Ia merasa mual. Ia mencoba bangkit dari tempat tidur, namun kakinya

dari luar kamarnya. Nyo

rjadi?" Suara Dhim

pa?" Suara Nyonya Pramudya

uh keningnya. Risa ingin berteriak, mengatakan i

lebar. "Dhimas! Panggil dokter seka

jut. "Hamil? Mama,

onya Pramudya bersikeras,

sadarannya mulai memudar. Ia merasakan Dhima

Nyonya Pramudya berdiri di ambang pintu kamar, d

dan pusing karena ia yakin ada sesuatu yang salah. Ia curiga Nyonya

n. Sekarang, Nyonya Pramudya akan berpikir ia telah mendapatkan apa yang ia inginkan: keturunan. D

Ia tidak hamil. Tapi Nyonya Pramudya akan memaksanya u

nya Pramudya mengetahui ia tidak hamil? Dan bagaimana ia akan menjelaskan

alu, tetapi juga menghadapi jebakan yang dibuat di masa kini. Pertarunga

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY