berlangsung
hir, hari sudah malam
turun di l
dak pergi sampai dia memastik
dikelilingi oleh ruangan ruma
duduk, tetapi mer
nya tenang. "Anda baru saja menj
ing, pandanganku kosong s
r ulang kejadian
nik. Arthur dengan t
rasa terb
eh keputusasaan dan ke
erasa berterima k
ak ingin Arthur
bah deras, seakan me
ingat untuk me
ran kecil mengh
yar ponsel dan diam-dia
bung, anestesi telah hilang, dan
ngat dan genit terdengar. "Ohhh... rasanya e
apa
perasi, apakah Carl
ericik, tetapi ujung jariku terasa le
-tusuk duri, nyeri tum
ang. "Sayang, jangan khawati
sedikit menen
kening, menata
bilik bar yang bising, la
bagian tengah sofa, d
a, adik perempuannya yang in
un ketat, rambutnya
, tubuhnya bergoyang sedikit,
an, pemandangan itu
seolah ingin mendorongnya menjauh
rak. "Kamu memilih tantangan, jad
l, suaranya terngiang-ngiang di
memutih, nyeri tumpul beruba
r melalui pembuluh dara
diri ti
ari telepon, seolah-olah Ca
tercium bau alkohol dan
jernihkan pikirannya. "Elizabeth
yang Anda pikirkan. Kami sedang bermain kebena
yelamatkannya? "Meng
ng kosong. Carl berlari ke arahku seakan-akan hidupnya bergantung padanya. Saya sudah memarahinya. Apakah operasi Anda sudah s
pat mendengar
ngarkan dia, Elizabeth. Aku peduli
nya dan berbicara lembut. "Dia bar
Bianca hanyalah saudara perempuanku. Kita tumbuh bersama. Apa salahnya menjadi
mencin
inta
kanku saat ak
tuk menengok saya
b dengan saudara perempuannya yang k
ang 'dekat' merupakan sesuatu yang tidak aku mengerti, atau kau sedang membodohi dirim
ndalikanmu? Kita semua tahu Bianca hanyalah adikmu. Bagaimana dia bisa menuduhny
au seharusnya tidak menanyaiku. Beristirahatlah dengan bai
ukaku yang sudah sakit
nya lebih m
edihan namun berusaha menenangkanku. "Carl dan saudara perempuannya s