img Istri Simpanan Itu Akan Menyesal  /  Bab 5 prasangka | 19.23%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 prasangka

Jumlah Kata:2496    |    Dirilis Pada: 20/09/2025

dalam kepalanya, badai berputar tanpa henti. Selama seminggu terakhir, ia terus memerhatikan Nayla-setiap gerak-geriknya, setiap ekspresi yang muncul di w

an dari sekretaris pribadinya, mengingatkan soal rapat dengan investor esok pagi. Rafka menghela napas berat. Fokusnya

cerita Nayla, dengan senyum yang terlalu santai, tatapan yang terlalu lama menemp

gan punggung membungkuk dan siku bertumpu di lutut. Ia men

kehilangan dia,

-

ya pelan sambil bersenandung kecil. Wajahnya tampak tenang, tapi sesekali b

.. atau

spontan berhenti menyisir dan meraih ponsel itu. N

sore? Tem

menatap layar beberapa

a seperti

gaun santai yang ia tahu Rafka suka. Ia sadar Rafka semakin mencurigainya. Ia bisa mer

a harus semakin cerm

-

ru pucat, Rafka baru saja naik dari ruang kerja. Matanya langsung

alam ini," ucap Rafka, suaranya

, pura-pura kik

a. "Aku serius. Kita jarang makan malam berdua akhir-ak

-pura terkejut tapi bahag

taman belakang. Aku sudah suruh st

uatnya jatuh cinta lagi seperti dulu. Tapi yang Nayla rasakan justru semacam ketidaknyamanan

enyum. "Boleh juga. Sudah l

-

an kolam. Meja bundar diletakkan di bawah kanopi, dihiasi mawar merah segar. Udara malam yang

um tipis. Sepanjang makan malam, ia terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan ringan-tentang pekerja

g tenang, Nayla bisa merasakan s

ering keluar lebih lama sepula

Rafka sambil tersenyum tipis. "Oh, itu cuma urusan proyek. Kam

yek

yla cepat. "Kami harus kerja lembur,

erlahan. "Siapa sa

api bagi Nayla, nadanya seperti pisau tipis yang menyu

berapa anak baru..

k berkedip

santai. "Dia cukup berb

mm

nya balik tentang bisnis Rafka. Ia tertawa di saat yang tepat, menyentuh tangan Rafka

adanya, jantungn

-

m tidur. Ia duduk di kursi pojok kamar, memperhati

lus, terlalu tenang. Dan semakin ia memandang, semakin ia yakin

buka kontak, lalu menekan nama sa

sambungan tersambung. "Namanya Radya. Cari semua tentang dia. Latar b

," jawab A

ri perlahan. Ia berjalan ke balkon kamar, berdiri di sana sel

ih. Ia tahu itu. Tapi ia jug

-

at bersama Radya, menyusun rencana presentasi baru. Mereka duduk cukup dekat, bahu mereka beberapa kali bersentuhan secara tidak sen

kan?" tanya Radya saat

ang lebih awal malam ini," bala

ti. Tapi hati-hati. Rafka kel

, mata membulat. "K

eorang yang sedang mencoba memecahkan teka-teki. Dan aku tahu, or

erinding. Ia hanya bisa mengangguk pe

-

arkir agak jauh dari gedung kantor Nayla. Ia telah ada di sa

merasakan darahnya berdesir. Mereka tidak bersentuhan, tapi ada sesuat

engepal di

Rafka tetap duduk di sana selama beberap

rim pesan sin

h semua data tentang

-

g, Rafka menyambutnya di rua

?" tan

ab Nayla, mele

u ingin kita pergi liburan. Ha

ra-pura antusias. "Libu

tu. Tanpa gangguan," kata Rafka

. "Baiklah... aku a

" bisik

ng memulihkan hubungan mereka. Itu tentang mengisol

-

, namun di balik itu ia mengamati setiap langkah Nayla dengan cermat. Nayla, di sisi lain, se

in tebal, seperti benang halus yang dit

it yang perlahan-lahan mulai membongkar latar belakang Radya. Sementara Nayla semakin sering berboh

-

berbunyi di atas meja rias. Rafka yang sedang di kamar

hanya sa

rindu

u. Dunia seolah memb

n, sesuatu di dal

-

i ponsel Nayla persis seperti semula, lalu duduk di

tnya basah dan wajahnya se

an cantik," k

cil. "Kamu bilang

a itu

u yang Nayla belum sempat baca-api kecil yang perla

nya, Nayla merasa merinding hanya

dak tidur. Sudah tiga malam berturut-turut ia hanya duduk di sana, menatap

ra Nayla menyisir rambutnya lebih lama, caranya tertawa sendiri saat menatap layar ponsel, dan yang paling mengganggu: e

ung berapi yang siap meledak. Ia sudah mencoba menjadi romantis, mencoba membuat

ak cukup membuat Nayla jujur, maka

an lebih rapi dari biasanya, mengenakan blus putih dan celana panjan

pelan, berusaha menyembunyik

ersenyum. "Makasih. Cuma ma

aku a

h, aku bis

da Rafka. Ia menahan senyum dan h

an-bukan mobil pribadinya yang biasa digunakan agar tidak mencolok. Ia menunggu sekita

ertama kalinya ia menguntit seseorang... pe

kadang berpura-pura berbicara di ponsel jika mereka berhenti di lampu merah yang sama. I

ti yang ia katakan-jantung Rafka berdetak keras. Ia memarkirkan mobilnya be

la duduk di meja pojok. Beberapa menit

bingkai nyata membuat dada

kan tubuhnya sedikit ke depan, matanya bersinar. Itu adalah tatapan yang sudah

. Ia menahan diri agar tidak masuk b

n diam-diam memotret dari balik kaca, meski

kelegaan. Bersama Radya, ia merasa bisa bernapas. Tidak ada tatapan penuh p

h," ujar Radya sambi

uma... jenuh. Rasanya rumah

gannya di atas meja. "Kapan pun kam

nitikkan air mata. Ia menatap Rady

l, sementara di luar, Rafka menatap mereka seperti see

u di rumah. Ia duduk di ruang tamu, tampak santai denga

pa Nayla s

datar. "Rambutmu k

anya tertawa kecil. "Styli

gguk tanpa s

ing. Ia merasa seperti ada dua orang di dalam dirinya kini: satu yang masih ingin menci

sel Nayla yang sedang diisi daya di meja rias, lalu melangkah ke kamar mandi. Ia men

pa kali pola gerakan jari Nayla saat membuka pons

nya menghenta

aplikasi media sosial, ia menemukan pesan-pesan yang sudah d

re? Tempa

seperti se

eksplisit, tapi cukup untuk meny

ke tempatnya. Tapi malam itu ia tidak tidur. Ia duduk di sudut kamar, menatap Na

rikutnya men

tiap kali Nayla keluar rumah, ia menyusul diam-diam-menggunakan mobil

ya: jam berapa Nayla keluar, berapa lama, tempat

nelan diriny

cerita, tapi mulai ada sentuhan-sentuhan kecil-jari yang bersentuhan saat memberikan c

a yang sepi. Angin sore menggoyangkan rambut

Nayla pelan, "tapi bersama

a melengkung. "Lalu ken

m ia sempat menahan diri, Ra

mera kecil di tangannya merekam semuanya, dan untu

an ke dadanya. Ia tidak marah-belum. Yang ad

hampaan itu, api

. Ia memperbesar gambar, memperlambatnya, memutar ulang... lal

ergetar. Ma

bisiknya pada bayangan sendiri di kaca. "Aku

tapi nadanya p

dar rasa ingin tahu, bukan sekadar cinta yang terluka... tapi hasrat untuk memi

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY