img Sekretaris Rahasiaku  /  Bab 3 Sudah Siap Sekretaris Rinka | 15.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Sudah Siap Sekretaris Rinka

Jumlah Kata:1754    |    Dirilis Pada: 16/10/2025

ng tepat pukul tujuh pagi. Namun, bagi Rinka, pagi itu sudah terasa sejak api melahap

Rinka dalam isolasi dan ketakutan. Saat alarm berbunyi, Rinka sudah selesai mandi, mencoba membersihka

dan tanpa cacat. Kontras antara Rinka sang sekretaris dan Rinka sang istri rahasia,

lan jas abu-abu mahal, memancarkan aura seorang CEO yang dingin dan berkuasa. Tak ada

ofesional dan rok pensil hitam yang sesuai. Sempurna, tapi di mata

ndi, nadanya formal, seolah-olah semalam

n ludah. "Ya

ni," Rendi menekan istilah itu dengan ironi kejam,

erapa inci. Rinka bisa merasakan napas mintnya yang

bagi kontak mata terlalu lama, tidak ada bisikan, dan sama sekali tidak ada interaksi f

mengerti etika kanto

a ada yang tahu status kita, maka keuntungan strategisku hilang. Dan

arganya, bahkan mungkin nasib Kesya. Ia merasakan kebencian m

ah sekretaris Anda, bukan yang lai

senyum puas dari seorang pemenang. "Itu dia. Selamat datang di k

h, mereka duduk bersebelahan, namun jurang yang memisahkan mereka jauh lebih besar dari jok kulit di antara kedua

nti," ujar Rendi, tanpa menoleh. "Tolong pastikan semua dokumen perjanjian lam

an sejak kemarin," sahut Rinka, men

ecewakanku, bukan?" Suara Rendi mendadak berubah sedikit

selalu melaksanakan tugas

tap Rinka lurus. Matanya, yang semalam tampak sep

lebih dalam. Tapi, mari kita batasi peran itu di tempat ini. Pintu li

seulas senyum di bibirnya, seny

Rinka. Rinka segera menyesuaikan diri, langkahnya gesit dan profesional. Saat orang-oran

suara riang memang

ramah dan baik, setidaknya di permukaan, yang juga diindikasikan

, senyum profesionalnya t

lift. "Ya ampun, kau pucat sekali. Apa kau tidak tidur? Seharian kemarin kau sibuk

a, yang memaksa Rinka untuk mundur satu langkah. Rinka panik jika I

a sedikit kurang tidur," jawab Ri

erlihat kepada kedua wanita itu. Icha yang merasa tertegur,

cha sopan. "Saya hanya men

lift VIP terbuka, Rendi masuk tanpa menunggu. Rinka segera mengikuti, merasa tatapan Icha mas

ak naik, Rendi lan

, nadanya rendah, menusuk. "Kau membiarkan I

dak adil! Dia teman saya

-tiba menjadi lebih tertutup, mengapa kau dijemput di lift VIP, mengapa auramu berubah," Rendi mencondongkan tubuh.

nka tidak bisa membiarkan siapa pun, apalag

ya terulang," janji Rinka, suaranya kini ke

produk gagal. Dan Icha adalah bagian dari tim itu. Aku memindahkannya sementara waktu sebagai staf proyek khusus, lang

ekatnya, ke dalam lingkaran bahaya hanya untuk melihat apakah Rinka patuh

uar ke kantor yang elegan, kembali menjadi Sekretaris Rinka yang sempurna.

n rumahnya. Dia menjawab telepon, mengatur rapat, dan memastikan Rendi selalu memiliki info

pat untuk minggu depan. Jari-jarinya tanpa sadar menyentuh sudut laci, tempat dulu ia ser

Hilang' dalam buku besar Rendi, terus menghantui pikirannya. Ini buk

kretaris, ia terbiasa memantau semua komunikasi masuk untuk menyaring prioritas. Rinka seg

tersebut. Itu adalah email dari Ardi karakter c

itu singkat

enti mencarinya. Dia ada

udah dikirim. Kau tidak perlu khawatir. Namun, dokumen yang dia simpan sebelum '

-olah Kesya menghilang, padahal ia "dikirim". Apa maksudnya dikirim? Lebih buruk lagi, Lusi, wan

teleponnya dan berdiri. Ia melihat Rin

ukan?" tanya Rend

ahnya pucat. "M-maaf, Tuan Rendi. Saya melihat notifik

amnya menyapu layar. Dia melihat sekilas

ek dan sinis. Dia menutup laptopnya tanpa membaca sisa pesan itu

aturanku," Rendi mengambil kunci mobilnya. "Pertemuan sore dibat

ribadi? Apakah itu bagian da

bagian dari Bab Kedua Kontrak, Rinka. Aku perlu pengalihan

membisikkan sesuatu yang

m tadi, mungkin aku akan 'mengirim' kau ke tempat Kesya berada." Rendi menatap lurus ke mata R

ng melibatkan hilangnya Kesya. Mereka tidak akan kembali ke 'penjara emas' malam i

tidak tahan lagi dengan rasa ingin tahu dan ketakutan ini. Rinka buru-buru mencari kon

tar. Belum selesai Rinka mengetik satu kalimat pun, Rendi kemba

tapan Rinka yang tertuju pada ponsel. "Atau kau sed

jitu dari seorang pria yang selalu memantau mangsanya? Rinka menutup ponseln

Ponselmu adalah milikku selama kita bepergian. Kita harus mengh

. Mereka berjalan keluar, meninggalkan kantor yang sibuk, menuju kegelapan rahasia di luar kota. Rinka meny

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY