g di halaman tidak mampu menghapus bayangan yang terus menghantuinya: Cynthia yang selalu menunggu kesempatan untu
njadi hari yang panjang. Jadwal Dimas penuh dengan rapat dan pertemuan p
Dimas duduk di ujung meja, membaca dokumen, wajahnya tetap serius. Cynthia duduk
usuk. "Hari ini kita ada beberapa tamu penting. Aku hara
unduk hormat. "Ya, Bu Cy
setiap pandangan Cynthia membuatnya merasa terpojok. Segala langkahnya diperiks
ya dengan lembut, seolah ramah, tapi dengan nada sindiran yang jelas. "Alira, kau harus
tersenyum sopan. "Maaf, Bu C
rasa seperti boneka yang dikendalikan orang lain, di
n, menambah kesan muram. Ia mengingat Raka, kekasihnya yang jauh di sana. Hatinya terasa rindu, sekaligus ber
hia menekannya. Tapi kau harus belajar satu hal: rumah ini bukan tempat untuk mereka yang lemah. Kau harus b
rhatian Dimas. "Terima kasih, Pak.
ketegangan sekaligus di wajahnya. Alira menyadari bahwa meski ia dipaksa menikah, Dimas tidak
tiap gerakan Alira. Beberapa hari kemudian, ia sengaja membuat konflik di depan
imbulkan masalah lebih besar. Tapi setiap kata yang keluar dari mulut Cynthia seperti racun, menancap di h
a rasakan dari keluarga Dimas, dan perasaannya yang campur aduk. Menulis surat menjadi satu-satunya cara
tapi pandangan Alira, keteguhan hatinya, dan cara ia menghadapi Cynthia membuatnya merasa... tertarik. Pe
irinya, sekaligus memberi nasihat untuk bertahan. "Alira, kau harus mengerti satu hal. Keluarga ini... dunia ini... tidak aka
saha, Pak. Aku tidak ingin menge
s. "Aku tahu. Itu ya
a dan menyinggung Alira di depan mereka. "Kau mungkin terbiasa hidup sederhana, Alira. T
ynthia akan segera memanfaatkannya. Namun setiap kata yang keluar dari mulut Cynthia seperti racun yang me
Ia tahu hidupnya kini penuh dengan badai-intrik Cynthia, tekanan keluarga Dimas, dan cintanya pada Raka
balkon, berdiri di samping Alira. "
it terkejut. "Aku...
in kau tahu, aku tidak akan membiarkanmu terjatuh terlalu dalam. Kau
hangat, tapi ia juga tahu, rumah ini masih penuh dengan intr
g memalukan di hadapan tamu penting. Tapi Alira berhasil menjaga ketenangan, tersenyum sopan, dan melakukan
gertian, atau kata-kata lembut yang membuat Alira merasa tidak sepenuhnya sendirian. Perasaan yang awalnya ding
, setiap intrik Cynthia, dan perasaannya yang campur aduk. Menulis surat menjadi cara baginya
tu balkon. Ia tersenyum tipis, mengetahui bahwa Alira mulai terbuka
hadapi baru saja dimulai. Setiap hari membawa konflik baru, intrik baru, dan pilihan sulit. Tapi ia juga tahu, jik
embus suasana hatinya yang penuh kecemasan. Ia baru saja menerima kabar dari rumah sakit-kondisi ibunya memerlukan tindakan segera, dan
a tetap memancarkan tekad. Ia tahu, hari ini akan menjadi hari yang sulit. Cynthia selalu menun
mas duduk di ujung meja, membaca dokumen, wajahnya tetap serius. Cynthia duduk di
i penuh sindiran. "Hari ini akan ada tamu dari peru
enunduk. "Ya, Bu Cynth
gerakannya diperiksa oleh Cynthia. Setiap kesalahan kecil yang ia buat seakan diperbe
nya terpampang di layar: Raka. Hatinya berdegup kencang.
amun lembut di ujung telepon. "Aku denga
segera. Aku... aku merasa terjebak di sini, Ka. Aku
tidak akan tinggal diam. Aku akan mencari car
a tetap menekan. Ia harus menyelesaikan tugas hari ini, men
staf rumah tangga. "Kau mungkin terbiasa hidup sederhana, Alira. Tapi di sini.
n menimbulkan masalah lebih besar. Namun setiap kata Cynthia terasa menusuk hati. Ia merasa seperti bon
amun lembut. "Aku tahu Cynthia menekannya. Tapi kau harus memahami satu hal: rumah ini bukan tempat unt
aha, Pak. Aku tidak ingin menge
gangan sekaligus di wajahnya. Alira menyadari bahwa meski ia dipaksa menikah, Dimas tidak
bisa membantu Alira, ia harus berhati-hati. Pagar tinggi dan penjagaan ketat memb
kesempatan untuk memanggilnya. Alira yang sedang menulis surat untuk Raka melihat sosoknya di luar jendela. Hatinya berde
luar jendela. "Alira..
mbuka jendela. "Ka... apa yang kau la
duli. Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Aku...
engamati balkon dari jarak jauh, tersenyum tipis. Ia sudah melihat Raka,
a, dan kebingungan emosionalnya terhadap Dimas. Menulis surat menjadi satu-satunya cara baginya
membuatnya merasa tertarik. Perasaan yang awalnya ia anggap sebagai kewajiban perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih rumit. Namu
n tamu penting, mencoba menyingkirkan posisi Alira secara halus. Tapi setiap kali itu terjadi, Alira berhasil menjaga ket
an senyum singkat, anggukan pengertian, atau kata-kata lembut yang membuat Alira merasa tidak sepenuh
cepat perawatan ibu Alira, sekaligus memastikan bahwa biaya pengobatan bisa dipenuhi tanpa mengganggu Alira. "Alira... aku sud
"Ka... aku takut. Kalau Cynthia tahu..
kan melindungimu. Kau tidak sendiri lag
tiap hari membawa konflik baru, intrik baru, dan pilihan sulit. Namun dengan Raka di sisinya, da
hatian Dimas atau menggagalkan posisinya di keluarga Wiratama. Intrik dan manipulasi Cynthia akan menja
. Tapi di dalam hatinya, ada tekad yang tak tergoyahkan: ia akan bertahan. Ia akan menjaga ibunya, cintanya pada Raka, dan kehormatan diriny

GOOGLE PLAY