img Pawang Hati  /  Bab 5 bertemu | 25.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 bertemu

Jumlah Kata:1534    |    Dirilis Pada: 10/12/2021

pun saja sudah tak boleh, apalagi

o mobil Naufal. Sepanjang jalan pulang, Shaina hanya diam dan menyandarkan seluruh badannya ke jok mobil d

ian, nanti pasti aku langsung kabar

sih yang jadi ge

usah khawatir aku gak bakalan nabrak kok, ngapain ju

pat kedua telinga dari pada mendengar suara Naufal yang terkadang ngeres. Sembari ke

an-kapan nik

paro. Jijay capca

saling dada-dada muah-muah, Naufal masih cengar-cengir sendiri sambil menyetir. Sesek

Kebelet pipi

i roro kidul! Mampus-mampus dah lu." kesal Shaina, seketika sebuah jit

dikutuk jadi bonc

tnya. "Abisan telfonan pake sayang-sayangan gitu banget gak liat apa dis

semakin membuat Shaina greget ingin menjambak rambutnya tapi takut durhaka juga. Ketika mobil Naufal tiba di lampu mer

ra ducati merah dengan helm KYT full face merah bergaris yang berhenti tepat sekali di samping mobil. Cowok dengan jaket d

Seketika pandangan mereka bertemu pada satu titik pandang, sudut bibir Shaina kian

depan, meski Shaina terus memanggil. Sampai detik demi detik lampu mer

a sebelum akhirnya menghempaskan punggung ke jok mobil. Lama-lama kesal sendiri. Pada

ari menjalankan mobilnya lurus, arah yang sama dengan Shaka namun d

sementara dia cuek-cuek aja. Jangan-jangan lo suka ya

aja." balas

n sibuk bermain lords mobile di ponsel, semacam permainan perang-perangan pasukan. Membaca sikapnya, tak sulit u

iss, lo harus tau cinta gak se-bocah itu dek." ujar N

set

ntah, Shaka juga tidak mengerti. Saat berhadapan dengan Shaina ada seperti peperangan batin dalam diri Shaka yang teramat sul

selain doyan adu panco dan mengalahkan banyak cowok, Shaina juga doyan mendekati Shaka. Bahkan, tidak segan-segan hari ini Shaina mengat

pintu kamar Shaka, ketika Shaka hany

etakkan ponsel dan memutar kursin

aju mama di tempatnya tante Jihan ya, dari kemarin u

i kepala tiga Velia masih nampak awet muda. Kalau saja bukan ibunya, mungkin Velia sudah Shaka pacarin se

menyambar kunci motor di atas tumpukan buku-bukunya,

nya dibalas seulas senyum tipis ole

. Pasalnya Velia hanya mengatakan rumah tante Jihan bercat abu-abu dan pagarnya berwarna cokelat. Tapi s

s helm. Beberapa kali Shaka mencoba menelfon Velia tapi tidak diangkat-angkat dan hanya terdengar nada sambung. Shaka men

ika Shaka menoleh ke sumber suara, ada gadis dengan terusan celana denim

au-tau Shaina sudah tiba di hadapan

agi." ujar gadis itu sembari menyel

di daerah sini?

deket sini. Lo lupa atau pura-pura lupa, atau amnesia

uto mengusap tengkuk dan mengulum bibir rapat-rapat, mendadak wajahnya memerah seperti tomat dan salah t

yokap ambil jahitan di daerah sini,

. Yaudah gue anterin yuk, yang sebela

seperti ada gelenyar seperti sengatan-sengatan kecil yang merambat di lengan Shaka akibat pegangan lembut tangan Shaina,

getuk pintu yang kebetulan terbuka setengahnya itu, h

gantung di depan teras itu, Shaina asik menjentikkan jari ke udara sambi

, Ka?" gum

ng terlalu sarkastik dalam sekejap menginterupsi aktivitas Shaina men

barusan."

kan?" Shain

kalo gak

aina lalu bersalaman dengan beliau disusul oleh Shaka. Tante Jihan adalah penjahit langganan Kanaya karena

teng kesini nganter temen Shaina,

elia, tante." ti

-nya jeng Ve, ada

ahitnya, pakaian itu dibentangkan dan ternyata model rok selutut merah maroon dengan motif

lu pergi dari rumah itu. Keduanya berjalan bersama dal

ah Shaka berpikir sekian menit dan memerangi rasa egony

g-jarang sekali Shaka berbicara panja

em sebentar.

deh lo, masa g

gimana m

anget, dimakan sama roti tawar gitu. Tapi .. yang biasa mangkal di daerah sini kayanya masih pulang kam

e k

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY