img Ghost At School  /  Bab 3 Arti Sebuah Keluarga | 8.82%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Arti Sebuah Keluarga

Jumlah Kata:1885    |    Dirilis Pada: 13/12/2021

bunyikan sesuatu dari mereka. Yui mengangkat bahunya tanda bahwa kakaknya juga tak tahu sama sekali. Kenzo memegang tangan istrinya yang gemetar terseb

kita suda

a yang ingin

get, ia menarik tangan Akiko dari kerumunan keluarganya dan menjauh bebe

etidaknya aku

. Waktunya tidak

gan Izikawa. Kalau sampai hal itu terjadi aku tak tahu lagi bisa s

. Fokus terhadap pern

api

au cemaskan masalah

ul bersama dengan keluarganya. Tomoko yang melihat ibunya sudah duduk, ia pun pena

kapan kau tahu kau hami

gin ibunya katakan, “Aah, sepertinya bukan hal itu yang

tanya yang berusaha mawas diri

an hubungan badan. Ayah mengetahuinya ketika ayah menelepon’

n kau menge

inggu ya

lan yang lalu.”k

ulan yan

andphonenya sendiri, ia mengambil dan mengangkatnya tak tahu bahwa ayahnya yang men

kan mukamu

kan separuh tubuhnya tak berbusana kehadapan ayahnya, “Apa yang kau

n tak percaya dan berusaha

teriaknya marah dan memut

ara apa dengan Jao. Jao mencium bibir Tomoko dan Tomoko lupa akan apa yang baru saja terjadi. Masih tan

huan terlampau batas, “Jao ayah’ku tadi menelepon satu jam yang lalu. Aku terpergok tidak menggunakan pakaian. Ia tahu kita sudah berhubungan badan. Aku di suruh pulang ke Jepang

gung jawab. Aku ba

us mengangkat video

o pun mengenakan bajunya dan mengangkat telepon ayahnya, ayahnya memberitahukan bahwa ia sudah memesan tiket pulang untuk anaknya.

is pribadinya, Yumiko, menjadi korban kemarahan Kenzo sebelum kedatangan putrinya, “Yumiko, jika anak’ku sudah datang. Suruh ia ke r

lama dengan Bapak. Permisi, pak.”katanya sembari kembali ke tempat ia beke

ng ia ka

, ia meminta kita pulang.

an tak pernah buat masalah malah adiknya ya

ayahnya. Yumiko melihat kedatangan Tomoko dengan membawa kop

ong aku.”kata

a apa?.”tanya sal

erani masuk

yang berusaha mencar

aha minta tolong. Yumiko pun bersedekap terkejut dan beberapa pegawai pun

pon ayah, Miko, aku tak sengaja

arah sama aku kemarin? Sekarang aku tanya, kau

n aku belum datang bulan. Pokoknya aku tak

lagi, “Kau tetap harus masuk ke dalam. Kami di suruh pulang ole

?.”katanya seak

tahu harus bicara apa dengan ayahnya, “Hadapi ayahmu. Aku pulang.”katanya yang meninggalkan Tomoko seorang diri. “Ayo, kita pulang semuanya.”perintah Yumiko kepada semua

ya

.”kata

i di balik punggung Ibunya namun tak ada. Yumiko pun tak ada, rasa bersalah membuncah di hatinya sendiri

nyekolahkan mu ke Jerman untuk mendukung cita-citamu tapi apa

mau berkata apa lagi hanya satu kata y

kali ini! Berapa kal

tak

Tomoko yang baru pertama kali melihatnya, tahu apa yang di min

rsebut. Ia menunggu hasilnya, dua garis merah terlihat, kata-kata Yumiko tergiang di kepalanya, matanya merah. Ia kembali ke ruangan ayahnya dengan muka pucat p

ruh pulang seakan sudah di rencanakan ayahnya, Tomoko tak tahu harus berkata apa pun. Ia hanya

ahulu. Ia menuju ke lantai yang di tuju, lantai empat. Ia melangkahkan k

Ya

rlebih dahulu. Ada kelu

mau pe

h. Norma

Mereka berdua masuk ke dalam ruangan karena Tomoko hanya bisa diam saja tak mampu be

enarik nafas dan melepasnya supaya Tomoko bisa rileks, “Pak, mau melihat kandungannya?.”tanya dokter tersebut. Kenzo pun memberanikan dirinya untuk melihat kondisi cucunya, sebuah layar menan

Kenzo, bahkan memintanya untuk menjaga kandungan anaknya karena ia terlihat sedang mengandung anak kembar. Kenzo keluar dari r

pikiran kepalanya, Tomoko pun menyerahkan passportnya ke ayahnya sendiri. Mereka berdua menaiki pesawat yang akan segera tinggal landas. Sesampainya di Osaka dan m

mengantarkan putrinya. Di dalam kamar tersebut Kenzo meminta, Tomoko untuk

arah den

un menjadi korban kemara

n aku ju

a. Untuk sementara waktu kau bersabarlah. Kau harus menikah dengan Jao bulan depan, aku sudah menghubungi beberapa perancang gaun pengantin. Pilihlah, mereka akan ke si

h menghancurkan hati ayahnya sendiri. Kenzo mematung, tak bisa meninggalkan putrinya seorang diri. Ia membalikan tubuhnya dan memeluk putrinya, “Sudah jangan menangis. Jangan kau pikir ayah tega memara

ang sudah aku dan Jao lakukan. Aku pikir ayah ak

, walau dengan kemarahan.”katanya sembari memegang wajah putrin

Bulan S

masih ingat bagaimana hubungan dirinya de

an jadi dekat

sudah aku tak mau berlarut-larut dalam masalah ini. Kembali ke k

mberitahu’ku bahwa dirin

kau sayang, mengapa kau terpikir me

ri hotel yang lain l

enikmatinya di sini. Gratis

ini hotel milik,

kamar masing-ma

istirahat sebab besok mereka akan melakukan banyak sekali ra

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY