img Sketsa Hati  /  Bab 1 Sesak | 1.22%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Sketsa Hati

Sketsa Hati

Penulis: Alfarin
img img img

Bab 1 Sesak

Jumlah Kata:1514    |    Dirilis Pada: 06/04/2022

g mengaburkan pandangan dengan punggung tangan. Menatap dengan perasaan teriris

alam-malam, Beb?" sapa sebuah

a," sahutku lirih d

k lo bakar?" cecar Tania sahabat

k berwajah seksi itu satu persatu ke dalam drum. Setiap satu lembar yang ku

angis. "Ya sudah, sini gue bantu." Gadis berparas ayu itu menarik setumpukan kertas sketsa wajah dengan gambar orang yang s

an mungkin sudah hitungan ratusan lembar ker

a memecah kesunyian halaman belakang kosan yang mend

tku merapatkan sweater rajut yang kukenakan. Berharap se

ar dari bibir mungilnya. Tania ikut duduk di

Kamu nggak mau mas

bakar. Takut tiba-tiba lo berubah pikiran, te

li, Ta!" protesku memanyunkan bibi

n ponsel. Tania memang teman yang paling ceplas ceplos, kendati demikian aku

*

hun yang lalu. Bertemu dengannya di sebuah acara kebudayaan yang diadakan

ersihir mendengar alunan Kiss the rain dari gitar akustik yang dimainkannya. Petikann

tak mampu berkedip. Cowok dengan style cuek, rambut ikalnya agak sedikit berantakan pada ba

ganku merasa gatal untuk mengabadikannya pada buku sketsa. Tanpa sad

ra cempreng khas anak laki-laki yang

ak membeku pada bangk

mu tidak suka," katak

an sketsanya." Dia

lontar dari bibirku karena grogi. Dari dekat ternyata wajahnya lebih ganteng. Mungkin karena ef

gue Ares. Lo?" Dia menyodorkan tangann

cowok ganteng seperti yang tengah berdiri di hadapank

kok." Kembali suara

rsuara meski keringat membanji

i bertanya, lalu dengan sa

ng. Terlalu silau untuk ukuran mataku.

kutangkap dari sosok Ares, dia memang tipe cowok

ia menggeser duduknya mendekat. Mem

etan iseng aja, '

sih belum terlalu percaya diri untuk menunjukkan hasil karyaku kepada orang lain. J

anyalah bakat yang tidak berguna. Setidaknya itu yang sering kudengar setiap hari saat di rumah.

ama spesialis kandungan. Kakak tertuaku juga berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit besar

ita menjadi dokter, nilai esaktaku saja h

h ambil, kan, dulu abis lahiran?" ledek Daren kakak

Lia. Mama enggak mau kamu pas liburan seharian

t apa? Masa Mama tega aku gantung diri karena ng

ra seperti itu, Mam

jak." Papa bersuara di ujung meja tanpa melepaskan

elajar. Mama masih agak memberi kelonggaran. Sebaliknya Papa sela

ganggap bakatku itu menjadi sebuah kelebihan. Justru aku m

*

in?" Suara cempreng Ares menarikku kembali

lek begini?" t

gue jelek?

mbarku yang jelek," sahutku mengha

gantengan gue di sketsa

ng kedua matanya jika cowok itu sedang tertawa.

ali dia bertanya karena aku mas

u aja." Aku merobek sketsa waja

ape dan pin bb," cengir

ggak pu

p punya

di hadapanku memudar. Ternyata dia sa

ak. Aku paling anti dengan cowok yang senang menggoda cewek-cewek. Dengan

ekecewaan dari matanya. Akan tetapi aku berusaha tak peduli. Dia bukan s

apa-apa lagi dariku, akhi

tsanya," ucapnya

a-sa

bergeming di tempatku duduk tak bernia

sini," sergah sebuah suara. Kulihat sesoso

aku kelamaan,

yasar," sahutnya menepis perasaan s

lum

sisa. Buruan makan, daripa

, entah kenapa aku menoleh kembali ke arah tempat Ares ta

pertama yang ditunjukkannya membuatku mundur meski dia memiliki wajah yang masuk kriteria cowok idamanku. Sampai ha

a, menjalani kembali aktivitas menjadi murid di salah satu SMA favorit di kotaku. Namun ada satu

ar nomor ponsel, tapi sisi lain pikiran idealisku b

*

man sebangkuku di kelas, saat melihat s

mbali tertuang pada buku sketsaku. Entah kenapa pikiran dan tanganku seolah berkhianat. Setiap kali aku mencoba me

ekuk wajahnya pada buku skestaku. Seakan melukiskan wajahny

img

Konten

Bab 1 Sesak Bab 2 Awal Bertemu Bab 3 Meet Up Bab 4 Anak yang tak dianggap Bab 5 Apakah Tuhan menyiksaku Bab 6 Mahasiswa Baru Bab 7 Menyukai Dalam Diam Bab 8 Masa Lalu Ares Bab 9 Hidup Bebas
Bab 10 Hiburan Malam
Bab 11 Sahabat Rasa Pacar
Bab 12 Sahabat Terbaik
Bab 13 Rahasia yang terbongkar
Bab 14 Salah Paham
Bab 15 Konfirmasi
Bab 16 Hati yang lain
Bab 17 Hanya tak ingin sendiri
Bab 18 Menyamankan hati
Bab 19 Khawatir
Bab 20 Lelaki Pencemburu
Bab 21 Menyerah
Bab 22 Setitik Rasa
Bab 23 Kepingan Puzzle
Bab 24 Lelaki yang perhatian
Bab 25 Alat Gambar Baru
Bab 26 Butiran Pasir
Bab 27 Rasa yang masih tersisa
Bab 28 Melepaskan
Bab 29 Bertemu Kak Daren
Bab 30 Lengan yang Nyaman
Bab 31 Wisuda Kak Daren
Bab 32 Dia yang Memperjuangkanku
Bab 33 Papa Murka
Bab 34 Masa Depan Suram
Bab 35 Bertemu Aldo
Bab 36 Lulus
Bab 37 Bahagia yang Sederhana
Bab 38 Halo Calon Mertua
Bab 39 Kami Ingin Menikah
Bab 40 Sebuah Perjuangan
Bab 41 Sampai Maut Memisahkan
Bab 42 Pengakuan Aldo
Bab 43 Persiapan
Bab 44 Sketsa Usang
Bab 45 Hari-hari Menjelang Pernikahan
Bab 46 Aku Harap Ini Mimpi
Bab 47 Kenapa Bukan Aku
Bab 48 Dia Masih Ada
Bab 49 Melepas Kenangan
Bab 50 Dia Kembali
Bab 51 Aku Takut Bangkit
Bab 52 Ajang Perjodohan
Bab 53 Kesempatan Kedua
Bab 54 Hal yang Mendebarkan
Bab 55 Bersamamu
Bab 56 Memupus Bimbang
Bab 57 Harta yang Paling Berharga
Bab 58 Menyelesaikan Masa Lalu
Bab 59 Satu Kepingan Puzzle
Bab 60 Selamat Tinggal
Bab 61 My Pain Killer
Bab 62 Ke Bandung Aku Kembali
Bab 63 Hapus Ragumu
Bab 64 Tuhan Tidak Adil
Bab 65 Yang Terlupakan
Bab 66 Calon Suami
Bab 67 My Protective Man
Bab 68 I'll Stand by You
Bab 69 Hati yang Kembali Patah
Bab 70 Ambil Saja Nyawaku
Bab 71 I Need You
Bab 72 Langkah Baru
Bab 73 Luka yang Kembali
Bab 74 Mimpi Buruk
Bab 75 Tempat Ternyaman
Bab 76 Pasrah
Bab 77 Janin Tak diharap
Bab 78 Belajar Menerima
Bab 79 Percaya Saja
Bab 80 Menata Kembali
Bab 81 Aku Yakin Kuat
Bab 82 My Panacea, My Pain Killer
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY