ri biasanya. Mereka begitu bersemangat untuk datang ke sekolah setelah liburan yang panjang. Akan ada banyak cerita seru dan candaan pel
a antuasiasnya dia saat pertama kali mengenakan seragam itu enam bulan lalu. Saat itu Merri berpikir semua akan berubah. Merri kira dia bisa
k hingga mengalami hal-hal yang mengerikan. Dadanya terasa sesak mengingat peristiwa itu. Andai saja Merri
au datang ke sekolah itu
n perasaan buncah. Benar saja, mamanya telah kembali setelah menghilang tanpa kabar selama dua
ana aja?"
dan menyerahkan sebuah ka
i apa
," jawab
za. Dia pun tersenyum senang. Namun kemudian Merri kembali mel
kan!" peri
karena Merri sudah berbohong da
a," jawa
nyak bertanya lagi. Setidaknya saat ini mamanya sudah kembali pulang ke rumah. Sepertinya sang mama pun juga sudah sedi
panggil Me
b tanpa memalingkan waja
sadar bahwa hal itu hanya akan membuat emosi mamanya meledak kembali. Merri men
ali ini sang mama
, Ma. Karena kemarin
respon singkat lalu kembali b
gak bakalan seperti
ji Ma," ja
mu harus sekolah lagi.
.. aku m
*
. Dengan malas Merri bangkit dari kasurnya. Namun begitu berdiri dia mengaduh kesakitan. Merri melihat telapak kakinya, ada banyak luka goresan di sana. Bahkan
isa luka gini s
juga ikut pecah. Bangkai-bangkai ikan hias berserakan di lantai. Namun salah satu dari ikan itu masih menggelinjang dan menggoyang-goyangkan ekornya. Merri segera
pas lagi, kan." Merri menatap
untuk melihat keluar. Raut wajahnya berubah kecewa. Tidak ada lagi mobil papanya terp
akan berakhir?"
den kembali, namun tiba-tiba dia meliha
" Merri menj
ang mata aneh itu masih menatap tajam dari balik kaca. Kali ini dia menyeringai memperlihatkan deretan giginya yang berwarna abu-abu dan sebagia
jut mendengar suara teriakan Mer
orang!" Merri menun
u lihat?" sang mama
takut, Ma. Aku takut!" Merri memekik sa
an sang mama kembali beralih pada Merri yang masih menggigil ketakutan. Dia memejamkan matanya sejenak s
a meremas kedua bah
ta sang mama yang ki
rus menyiksa Ma
e
kujur tubuhnya melemas dan mati rasa. Hanya aliran hangat yang terasa mulai mengalir di pipiny
ti biasa, dia harus menghadapi gangguan dari Melissa dan k
dan Merri langsung terlelap hingga langit d
ri..
a kamu bisa mende
untuk duduk, namun mama mencegahnya. Mamanya begitu khawatir setelah menemukan Merri t
n mama
n papa Merri membuat kondisi fisiknya menurun. Hingga semalam dia memutuskan untuk menginap di rumah temannya yang de
erjadi sema
i tidak bisa me
televisi dan setelah itu tidak a
mama masih ter
ikirannya. Merri tidak ingin mamanya kembali marah. Merri tidak ingin hubungannya dan mamanya kembali memburuk. Dia tidak mau kemesraan dengan mamanya saat ini cepat berakhir. Merri yakin jika
a.
say
benci sa
ntar dari mulut putrinya. Sorot matanya tak mampu berbohong. Sang mama tersenyum kemudian memb
hu papamu selalu bangga memiliki seorang putri tangguh
sekarang papa tidak
sama sekali dengan kamu. Ini hanya antara mama dan papa, kamu tidak
masa lalu. Masa dimana semua baik-baik saja. Masa dimana Merri memiliki rasa percaya diri unt
du..." jerit Mer