img MERRIAM  /  Bab 4 Aku Akan Menghindar | 57.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Aku Akan Menghindar

Jumlah Kata:1295    |    Dirilis Pada: 17/09/2022

n botol itu kembali, namun begitu dia mengangkat wajahnya wanita itu sudah menghilang. Merri tersentak kaget, sedetik yang lalu wanita itu ma

untuk mencoba, namun separuhnya lagi mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Wanita itu aneh dan gila, begitulah pi

melupa

idak mau bertemu dengan Melissa dan juga teman-temannya. Merri pun mulai menyusu

kan p

membenci hari ini. Suara helaan napasnya terdengar berat dari balik selimut. Tidak lama kemudian dia kembali menyingkap selimutnya d

na? Semua pasti akan berhas

ap liar ke sekitarnya. Dia terlihat begitu takut dan bingung. Hingga kemudian dia buru-buru mencubit hi

disaat pintu kamar itu mulai terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya diikuti oleh seorang wanita dengan set

anggil wanita

an kelopak matanya rapat-rapat. D

lin Dokter Clara buat memeriksa kes

pun mulai gusar lalu menar

ya sekilas lalu langsun

a kok Ma... nggak perl

araan. "Biar Dokter yang membuktikannya... apakah kamu be

hwa dia akan segera ketahuan karena sudah berbohong. Dokter itu masih sibuk memeriksa kondisi tubuhnya. Sementara sang

a yang perlu dikhawatirkan kok Buk." Dokter Clara memberik

dia nggak sa

rubah menjadi merah padam. Dia beralih menatap Merri dengan tatapan tajam. Kedua pangkal gerahamnya ber

aaf sudah merepotkan." sang mama m

-sama

ya antar

ngkah mondar-mandir dengan gelisah. Dia benar-benar ketakutan karena sudah ketahuan berbohong. Merri menja

semua ini. Toh, ini bukan pertama kalinya dia harus menerima amarah sang mama. Dia bahkan sud

k pelan sambil mengepalkan tinjunya. Merri tengah menyemangati dirinya sendiri. Merri mulai menyingkirkan benda-benda yang sekiranya bisa d

goti hatinya. Hingga kemudian dia menjinjit langkah menuruni anak tangga untuk mencari sang mama. Merri melongok ke dapur dan ruang tamu, tetapi sang mama tidak ada d

di tempatnya berdiri. Kakinya terasa kaku untuk melangkah masuk. Sang mama pun menyadari kedatangan Merri.

-a

ua kelakuan kamu, Merri." sang ma

aku emang ngerasa nggak

ndelik lalu menata

i Papa kamu, Merri ... pem

enatap mamanya dengan sorot mata penuh kebencian. Merri tidak bisa menerim

ama yang udah ngebohon

ang?" sang Mama

in. Sementara Mama mengabaikan kes

berani melawan Mama,

apek terus-terusan menjadi pela

nutup pintu itu rapat-rapat. Merri pun masih berteriak meluapkan segala emosinya. Hingga kemudian dadanya terasa

rus membuat Merri terluka, tapi tetap saja sosok itulah yang sudah menjaga Merri selama ini. Merri pun mulai merasa bersalah. Dia berbalik menatap pintu kamar san

Ma." Merri menggedor

kuat tenaga. Sedetik kemudian terdengar bunyi kaca pecah dari dal

uka pintu

ka pintunya!"

ke lantai. Sementara pintu itu tetap saja tertutup rapat. Merri menyesal sudah membuat mamanya menangis. Dia menyesal ka

kejut melihat pintu yang

sih meneteskan darah. Merri bermaksud untuk melihat lebi

kenapa berdarah

urusa

uh luka itu dengan air mengalir dan membalutnya dengan sebuah perban. Setelah

tanya Merri sambil

i sebentar," j

pi ke ma

ergi. Merri pun hanya bisa menghela napas menatap kepergian mamanya. Merri cemas ma

aku sendiri lagi, Ma

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY