img Menikah Muda  /  Bab 3 Tidak Bisa Ditolak | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Tidak Bisa Ditolak

Jumlah Kata:1031    |    Dirilis Pada: 24/11/2022

. Aturan masa lalu haruslah tetap menjadi masa lalu, tidak harus dirasakan juga oleh anaknya apalagi di masa sekara

ga. Bahkan mungkin saja, tanpa sepersetujuan dari Adelia juga mereka akan melakukan perjodohan itu. Kedua keluarga kin

apun dia, ia tidak berhak untuk menunjukkannya dihadapan kedua orang tuanya sendiri. Ia harus tetap menahanny

karena sikap baik yang ditunjukkan oleh anaknya yang satu itu. Tidak ada raut wajah terpaksa sama sekali

jah Widya yang tengah menatapnya pula. Tezi tersenyum simpul, ia kemudian mengangguk dengan penuh kesopanan kepada Widya yang tersenyum

bagaimana sikap anak satu-satunya itu di luaran sana. Sebagai seorang ibu, ia was-was dengan pergaulan yang marak

ekarang yang begitu merugikan dirimu dan juga orang-orang disekitarmu. Kau harus tahu, ayah da

suk ke dalam bagian dari hidupnya, tapi kini ia harus menerima kenyataan jika Tezi, lelaki yang sudah berdebat d

ti karena ucapannya itu, Adelia menarik napas panjangnya. Gadis itu lantas menghampiri ibunya itu, kemudian memeluk bah

telah sebelumnya merasa was-was karena sikap yang ditunjukkan oleh Adelia yang menolak dengan cukup kas

n oleh Adelia, karena selepas percakapan yang begitu serius itu mungkin gadis tersebut merasa malu mengungkapkan keadaan hatinya i

ponsel yang kini sudah dimatikan oleh Tezi. Lelaki itu langsung berjalan menuju pintu masuk, ia

patan tinggi. Ia sungguh tidak bisa membiarkan teman-temannya dalam keadaan bahaya, tidak ada yang boleh menyakiti sahabatnya itu ter

hil. Sama sekali tidak ada keterangan apapun dari mereka. Hanya saja Tezi tidak berpacu pada satu titi

ya saja karena rasa ingin tahu yang tinggi, Adelia membuka pintu tersebut dan sama-sama tercengang dengan ap

a yang kini sudah memegang kue, lilin yang sudah tertancap denga

ng kini berusaha untuk menimpuk lelaki tersebut

han dan Ditto tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Tezi. Mereka kini sama-sama saling me

i itu juga menutup matanya denagn segera. Berdoa perihal apa-apa yang diharapkannya akan terwujud dengan mudah, dan sejenak mele

is itu. Mereka kini sama-sama lompat kecil dengan senyuman yang nampak begitu bahagia dari masing-masing orang, termasuk

ezi yang kini penasaran. Lelaki itu bahkan mengernyitkan dahinya sebe

u,” ucap Tezi dengan nada ketusnya. Lelaki itu masih tidak terima dengan yang d

gitu ceria, seseorang masu

birthda

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY