Buku dan Cerita Nathaniel Septian
/0/26812/coverbig.jpg?v=b70aedd283d1498e21fd556e90f4c3c9)
Jangan Cintai Bosmu!
Naura, seorang staf pemasaran yang cerdas namun sial, hanya ingin bertahan di kerasnya dunia kerja Jakarta tanpa menambah daftar masalah hidupnya. Tapi segalanya berubah dalam sekejap-hanya karena satu botol iced latte yang tumpah dan seorang pria asing yang tampaknya terlalu arogan untuk minta maaf. Ia tidak pernah menyangka, pria dengan jas mahal yang ia tabrak pagi itu ternyata adalah Arga Narendra Wijaya, pewaris sekaligus CEO baru di perusahaannya. Naura mengira insiden itu akan berlalu begitu saja, namun ia salah besar. Arga, yang merasa harga dirinya tercoreng, menjadikan Naura target pelampiasan amarah dan dominasi di kantor. Bukan hanya dipermalukan di depan umum, Naura dipaksa mencuci jas mahal Arga-sebuah simbol bahwa hidupnya kini berada dalam cengkeraman pria yang kekuasaannya tak terbantahkan. Namun, Arga tidak tahu bahwa Naura bukan perempuan yang bisa diinjak seenaknya. Dan Naura pun belum tahu bahwa di balik dinginnya Arga, tersimpan luka dan dendam masa lalu yang perlahan-lahan akan menyeretnya ke dalam pusaran konflik yang jauh lebih dalam. Di antara amarah, gengsi, dan percikan perasaan yang tak diakui, hubungan mereka berkembang tak terduga-penuh adu ego, perang dingin, dan momen-momen menyesakkan. Tapi satu hal pasti: pertemuan mereka bukan kebetulan. Dan Naura? Dia harus memilih-mundur demi harga diri, atau bertahan untuk mengungkap siapa Arga sebenarnya... dan siapa yang selama ini memegang kendali atas hidupnya.
/0/26743/coverbig.jpg?v=8f4fc03f62f240f5b1a748b5c827d624)
Suamiku Meminta Restu Untuk Menikahi Wanita Yang Menyakitiku
Kakak tiri Citra, bernama Maya, tiba-tiba menghilang di hari pernikahannya. Ia tak sanggup menikah dengan tunangannya, Bagas, yang mengalami cacat fisik akibat kecelakaan. Panik melanda keluarga, dan dalam keputusasaan, Citra dipaksa menggantikan posisi Maya sebagai mempelai wanita. Empat tahun berlalu. Pernikahan Citra dan Bagas berjalan tanpa keributan. Meskipun diawal semua tampak terpaksa, hubungan mereka berdua akhirnya harmonis. Citra merawat Bagas dengan tulus, dan Bagas membalasnya dengan perhatian yang mendalam. Mereka telah membangun hidup yang tenang dan penuh kasih. Namun, ketenangan itu terusik saat Maya tiba-tiba kembali. Ayah Citra, yang selalu mendambakan kekayaan keluarga Bagas, mulai mendesak Citra untuk menceraikan Bagas agar Maya bisa mengambil kembali posisinya. Tak hanya itu, Bagas, dengan ekspresi datar yang sulit dibaca, bahkan meminta izin kepada Citra untuk menikah lagi. Dengan berat hati, Citra mengangguk. Ia merasakan sakit yang tak terlukiskan, namun ia berusaha tersenyum dan memberikan izin. "Tentu," katanya, suaranya sedikit bergetar, "Aku mengizinkan." Setelah mengucapkan kata-kata itu, Citra berbalik. Ia pergi meninggalkan rumah itu, meninggalkan semua yang telah ia bangun. Di belakangnya, Maya dan ayahnya mungkin merayakan kemenangan mereka, dan Bagas mungkin merasa lega. Namun, mereka tidak tahu bahwa Citra telah menyiapkan kejutan yang akan mengubah segalanya.