Buku haerenoona
/0/12243/coverbig.jpg?v=0864129a25d14377851b6b732f1492ae)
Bukan Kisah Peterpan Tinkerbell
"Kau tahu cerita tentang Peter Pan?” tanya Haera sebelum dia menjelaskan makna lagu tersebut dengan cerita Peter Pan. "Ya aku tahu” "Di lagu tersebut, mereka menyebut diri mereka sebagai Peter Pan" Haera mulai mengucapkan sesuatu yang terlintas dalam kepalanya. Haera mengangguk mengiyakan kalimatnya barusan. "Peter Pan bisa memberikan kebahagiaan tanpa batas kepada Wendy, tetapi Peter Pan tidak bisa memiliki Wendy. Sama seperti mereka, mereka bisa memberi kebahagiaan untuk fansnya tetapi mereka tetap tidak bisa meraih mereka sekaligus" "Bagaimana dengan Tinker Bell?" tanyanya. Haera mengernyitkan dahi dan memiringkan kepalanya. Dia bergerak menghentikan video yang terputar dan matanya terarah pada lembar kerjaku yang menampilkan ketikan ceritanya selama 3 minggu kemarin. “Ah benar juga, bagaimana dengan Tinker Bell yang notabennya adalah sahabat Peter Pan?” terlintas pemikiran bodoh yang melenceng jauh dari apa yang mereka bahas sekarang. Haera menggerakkan laptopnya kemudian tersenyum kecil. "Dia akan tetap menemani Peter Pan" Haera menjawabnya.
/0/12239/coverbig.jpg?v=869735eec4004c20ad4a64055d49116f)
Goresan Grazella
Arsyalea Grazella Haeralyn atau Grazella kalau masih susah panggil aja Graz atau Zel, dua puluh satu tahun, cantik, single, anak tunggal kaya raya, pinter nyanyi, pinter masak, bisa nonton konser bias dimanapun berada, punya usaha sendiri, bisa liburan di luar negeri, apapun yang ingin dia inginkan pasti terwujud. Apakah kalian percaya? Jangan percaya ya, itu semua adalah karakter yang ia buat untuk dirinya sendiri di novelnya. Menghalu memang menyenangkan dan membuat hati bahagia. Jadi sebisa mungkin membuat bahagia diri sendiri walau hanya di fiksi karena hidup di dunia nyata memang tak seindah kenyataan. Itulah alasan mengapa suka menghalu sambil ngeliatin cowok-cowok kpopnya. Cowoknya adalah cowok kpop yang hanya bisa dilihat dilayar laptop maupun hp dan untuk bertemu dengan mereka secara langsung saja butuh perjuangan ekstra dan restu semesta beserta isinya. Lebay sih tapi memang itu kenyataannya. Eiittss jangan salah sangka, walaupun tiap hari ngehaluin tapi berkat mereka juga ia berhasil nerbitin beberapa novel. Iya bener hasil ngehalu tiap malam, tiap mau tidur yang dibarengi sama overthinking. Walaupun karakter yang dibuat selalu sempurna di setiap ceritanya tapi tidak dengan kehidupan nyatanya. Kenyataannya ia adalah mahasiswa semester akhir yang hampir gila karena skripsinya ditambah lagi dengan dosen pembimbingnya yang super nyebelin dunia akhirat. Belum lagi dengan ayahnya yang selalu menentang semua yang ia lakukan dan selalu memaksanya untuk menjadi apa yang ayahnya inginkan. Bagaimana kehidupan Grazella selanjutnya? Apakah ia bisa membuat kehidupannya bahagia seperti karakter yang ia buat di setiap ceritanya? Atau malah sebaliknya ia tidak bisa membuat dirinya sendiri bahagia seperti karakter yang dia buat?