an kamar, ia melihat rayvana, kakak kembar yang berjenis kelamin perempuan dan akrab dipanggil Vana itu tengah berdiri dengan sedikit con
ngan langkah kaki menghampiri s
u menoleh ke sumber suara. Dengan santa
mbali melihat ke bawah dengan tan
, lalu berdiri di sampingnya untuk menikm
ayvano dan diangguki saudara kembarnya ya
ar bunyi nyaring dari pecahan guci di
an?" Keke
ecahan barang! Kamu pikir beli barang-barang itu ngg
kala mendengar hal yang sa
g-Barang Itu Nggak Pake Duit, Dasar Bego!" Makia
ebakan mereka benar. Mereka berdua melanjutk
u mengeluarkan dua permen karet. "Nih, buat l
, lalu mengambil dan m
karet, mereka berdua lan
arang ini juga belinya nggak pake duit kamu a
ap ribut? Dasar perempuan nggak bisa diatur. Ngelawan aja ke
ucap rayvano, lal
na?" Tany
juga di rumah? Nggak jel
ah banget di rumah" kata rayva
m. Cewek nggak baik keluyu
Protes rayvana, membuat rayvano menggeleng kecil. I
anya revana yang merasa tidak nyaman dengan saudar
rayvano yang tidak suka saudara kembarnya memakai androk
keren, seru juga buat keluar?" Rayvana men
, jadi ganti baju, lo!"s
gimana?"Ia bertanya d
t putih dan kaki yang jenjang dengan serius. Sebenarnya wajah dan
Rayvana kem
ano dingin, lalu pergi k
ara kembarnya itu ke kamarnya be
ri di belakang rayvano. "Lo mau ngapain, vano?" tanya
baju, gue mau ngapain?" Pertanyaan rayvano
ggunting androk yang sedang rayvana pakai dari bagian sam
Ia bicara kesal dengan tangan memegang bagian yan
nanggung! Sekalian aja nggak usah pake a
usah aneh-aneh jadi cewek. kalau mau keluar malem silahkan, tapi Jaga harga
dah kayak gembel gitu, pake segala protes sama androk gue" Gerutu Ray
ia melihat orang tuanya yang masih bertengkar, namun tak peduli
embuat rayvano yang berjalan men
menghadap kedua orang tuanya
jawabnya?" uc
awab yang bener!"Don
u pergi, ya?"jawabnya dan berbalik untuk per
pan Santun, ya! Ditanya orang tua malah
ek mendengar om
ab rayvano Tanpa menghentikan langkahnya. Ia sa
ano. ia geram dengan sikap Ray
engan berteriak se
kali. Ia berjalan ke motor d
mitnya dengan menggebe
sopan santun!" Maki doni
umah, namun ia melihat anak peremp
emana kamu?"
terus berjalan dengan memut
wab nggak? Punya mulut, kan?" kin
entikan langkahnya saat ayah
gini! Apa lagi pake pakaian kayak gitu!" Doni mencoba bica
buat nyari kesenangan. Jadi vana pamit keluar dulu ya ma, pa. besok vana pulang pagi y
t anak-anak kamu itu! Nggak ada yang bener hid
ak terima dengan makian ya
ku cuma ngurus anak? Hah! Aku juga kerja, jadi kalau ngomong itu di
si. Ia mencoba sebisa mungkin untuk tidak