img ENTERNAL LOVE  /  Bab 2 Elgar dan Carolina | 6.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Elgar dan Carolina

Jumlah Kata:1027    |    Dirilis Pada: 04/12/2024

n kemudian mendekat ke tubuh pria itu untuk memeriksa keadaannya. Luka

t-obatan yang diajarkan oleh ibunya sebelum tiada. Caroli

h menancap di perut pria itu dengan menggunakan pisau

gan hati-hati, ia mencoba mengeluarkan panah dari perut pria itu. Pria itu merin

a membuatnya dari tanaman-tanaman herbal yang ia ambil dari hutan untuk persediaan ke

hati. Setiap sentuhan kulitnya pada tubuh pria itu membuatnya merasa ada sensasi aneh y

an perasaan seperti ini sebelumnya. Sejak kecil, ia hidup menyendiri di hutan, dan tidak pernah tertarik p

engoleskan ramuan herbal, Carolina mengambil kain bersih dan membalut luka-luka pri

uh," gumamnya sambil m

. Ia merasa jantungnya akan copot dari tempatnya. Den

ngsannya, akhirnya Carolina memutuskan un

ar mendiang orangtuanya untuk memeriksa k

rolina buru-buru bangkit dari du

merawatnya. Namun, baru saja ia akan keluar dari kamar, ter

n, ia tidak berani membalikkan badannya untuk melihat pri

nya Carolina, gugup dan tanp

dak mau membalikkan badannya. "Terima kasih, telah meno

membantu," jawabnya ma

patnya. Dengan cepat, ia melangkahkan kakinya lagi agar segera keluar dari

uara Elgar

tidak berbalik. Ia takut jika ia berb

sekali lagi,"

aban. Ia terus berjalan menuju pintu keluar

itu. Walaupun, ia belum sempat melihat wajahnya namun ia san

jang. Ia bersandar pada dinding pondok, berusaha

sa seperti ini?" gumam

dan penyendiri. Ia lebih suka menghabiskan waktunya

atnya merasa berbeda. Perasaan aneh yang muncul

asing, dan mereka tidak akan pernah bertemu lagi setelah ini. Namun, se

berjalan-jalan di sekitar hutan, menghirup udara segar. Ia berharap d

selalu muncul di pikirannya. Ia merasa frustasi deng

baik. Ia bahkan sekarang tengah terduduk di atas tempat ti

i adalah tentang gadis yang menolongny

sih sedikit mengganggu. Pandangannya tertuju pada jendela kayu yang

menyelamatkannya. "Siapa dia sebenarnya?" gumamnya lirih.

m pondok, Elgar merasa sedikit lebih baik. Luka-lukanya masih terasa nyeri,

ambang pintu. Cahaya rembulan yang masuk melalui jendela mener

i," sapa Elgar de

amuan obat seperti kemarin. Kali ini, ia tidak memb

n pertanyaan, ia menjawabny

a namamu?" tanya

," jawabn

berasal?" tan

ini," jawa

. "Maksudmu, kau tinggal

mengang

nggal sendiria

, lalu berkata, "Aku leb

in bertanya lebih banyak, namun ia takut membuat Carolina mer

dah menolongku,"

anya terse

," lanjut Elgar. "Bagaimana

dak perlu. Aku hanya melakukan

apapun. Namun, ia tetap merasa bersalah. Ia ingin se

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY