terdengar tegas ketika ia duduk di meja makan, matanya terpaku
h setelah seharian bekerja.
percakapan yang sudah lama ia hindari. "Tentang
n Amara, dan ia tahu percakapan ini pasti akan datang cepat atau lamb
an kebenaran ini dari Raka. Dia berhak tahu siapa ibu kandungnya. Berapa la
ada suaranya terdengar sedikit defensif. "Raka baru lima tahun
g akan kita katakan saat itu?" Amara terus mendesak, matanya penuh dengan kekhawatiran. "Lebih baik
melindungi dia, Mara. Dia sudah bahagia dengan kita. Aku tidak mau mengh
a ingin melindungi Raka. Tapi kita harus realistis. Suatu hari, Maria mungkin akan datang
k bisa disandarkan pada kebohongan yang terus mereka tutupi. Tetapi, bagian dalam diriny
ma akhirnya, meskipun terdengar ragu. "Maria ... dia bukan tipe orang yang bisa diandalkan, Ma
yang aku tahu, Raka berhak tahu siapa ibu kandungnya. Dan Maria, bagaimanapun juga
a sulit. "Dan kalau kita benar-benar mempertemukan mereka? Apa yan
i, mungkin juga tidak. Tapi kita tidak bisa menyandarkan hidup kita pada ketakutan tentang apa y
lu yakin. "Aku hanya takut, Mara. Aku takut kehilan
tai Raka seperti anakku sendiri, dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya
akin menekan di dadanya. "Jadi, apa yang harus kita
elakukan sekarang. Tapi kita harus siap. Maria bisa datang kap
bersalah. "Maaf, Amara. Aku tahu ini b
nyak hal bersama, Mas. Aku tidak menyalahkanmu. Aku hanya
a Amara. "Kalau begitu, bagaimana menurutmu ca
an, Mas. Kita mulai dengan memberitahunya tentang apa itu keluarga, tentang orang tua kand
. "Tapi kapan k
benar tepat, Mas. Tapi lebih cepat lebih baik. Kita
n kecemasan. "Aku benar-benar beruntung punya kamu, Amara. Aku
eruntung, Mas. Kita sudah menjadi keluarg
ahu, Mara, jika Maria muncul kembali, dia mungkin akan men
p, tapi aku harus siap. Yang penting bagi kita sekarang adalah memast
tetap berdiri teguh sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang. Ia merasa bersalah telah membuat istr
an memperkenalkan konsep ini ke Raka. Tapi kita juga ha
jadi, kita akan berjuang untuk Raka. Aku tidak akan
enar, Amara. Kita akan m
itu untuk menghadapi kebenaran yang mungkin akan mengejutkannya. Bima dan Amara tahu bahwa masa depan Raka tidak bisa disandarka
i depan mereka penuh ketidakpastian, setidaknya ia tahu bahwa Amara akan
ambu