i antara dirinya dan Zariel. Mereka tinggal di bawah atap yang sama, berbagi ruang yang sama, namun seolah-olah hidup di dunia yang sangat berbeda. Seti
dikit berubah. Meskipun ia tetap menjaga jarak yang jelas, ada saat-saat tertentu di mana tatapannya memanjang, seolah sedang merenung, berusaha mencari
k menentu. Zariel duduk di kursi di seberangnya, menatap layar ponselnya dengan penuh konsentrasi. Terkadang, Ala
l akhirnya bertanya, suara datar namu
n, seiring dengan detik yang berlalu, ia menyadari bahwa ia tidak tahu harus mulai dar
erangkap dalam hidup ini. Kita terikat oleh pernikahan ini, dan aku tahu itu
ntensitas yang belum pernah ia tunjukkan sebelumnya. Mata mereka bertemu, dan dalam pandangan itu, Alayna merasakan
ngan hidup kita?" Zariel bertanya
r dalam dirinya. "Aku merasa seperti ada banyak hal yang tidak jelas di sini. Kit
ati-hati. Ada keheningan di antara mereka, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, A
h, kan?" Zariel bertanya, su
ahku, karena aku tidak bisa menolak.
lintas di matanya, meskipun ia berusaha keras untuk menutupinya. "Aku tahu ini bukan pilihan
encari jalan keluar?" Alayna b
lan keluar yang mudah. Setiap keputusan kita selalu
pundaknya. "Aku tahu. Tapi jika kita hanya terjebak dal
uanya, sebuah ujian yang memperlihatkan batas-batas perasaan mereka. Namun, meskipun ia ingin
elan, hampir seperti bisikan. "Kadang, itu tentang bertahan hidu
ada keraguan yang tak terungkapkan, ketakutan yang berusaha ia sembunyikan. Ia mulai merasakan betapa beratnya be
Alayna bertanya, suara lembut namun penuh ma
ikan jawaban yang pasti. "Aku... aku tidak tahu
ah pencerahan bahwa pernikahan ini, meskipun dipenuhi dengan ketegangan, bisa menjadi awal dari perjalanan yang lebih dalam. Mungkin ti
i gerakannya dengan mata, merasakan gelombang emosi yang datang begitu tiba-tiba. Ada sesuatu yang tak
r," Zariel akhirnya berk
bahan daripada yang bisa ia prediksi. Mungkin, hanya mungkin, mereka ak
Alayna. "Kita akan menjalani ini, Alayna. Hanya wak
kan mengarah ke sesuatu yang lebih baik atau hanya berakhir dalam kepahitan. Namun, s