dinding kamar yang dingin. Nathaniel sudah tertidur di sisi lain ranjang,
us bertahan dalam pe
kan berubah. Suaminya tak pernah menyentuhnya, tak pernah menunjukkan sedikit p
aih ponsel di
ri
terlintas di kepa
ih te
pa detik sebelum p
aku selal
Selina. Hanya Adrian yang bis
idak bi
ena
erasa k
mar. Ia ingin melihat baga
in bertem
ni gila. Mereka baru saja bertemu, tap
eka
Nathaniel yang
an aku
ga Astor. Ia tahu ini berisiko. Jika seseorang meia tida
mudian, ponselnya
ah di dep
membangunkan Nathaniel, lalu keluar dari kamar dengan langkah ringan. J
yambutnya, tetapi yang lebih membuatnya terpaku adal
seolah-olah ia adalah sesuatu yan
" gumamn
h, ketakutan, dan kera
rian menyambutnya dengan tangan terbuka, menarikny
bisik Selina
nya dengan lembut. "Kalau ini gi
t. Cahaya bulan menyoroti garis rahangnya yang taja
ria
nya mengusap pipi wanita itu. "
bibir Adrian menye
tak ingin