berdebar kencang. Adrian berdiri di hadapannya, masih menatap
an terdengar berat, seolah ia eng
nangkan napasnya yang masih memburu.
dan menangkup wajah Selina. "Aku tidak
ikmati sentuhan Adrian sebelum perl
u menghela napas. "Baiklah
irnya kembali menyentuh bibir Selina. Kali ini lebih lembut, lebih p
Adrian menyentuh pipi Selina sekali lag
nya. Ia tahu Adrian sudah memiliki istri, sama seperti dirinya
akhirnya berbalik dan pergi, men
berbalik dan berjalan kembali ke ru
ejut melihat Nathaniel sudah duduk di ra
pir melompat d
athaniel bertanya d
esinya. "Aku tidak bisa tidur, jad
jelas tidak puas dengan
merasa terpojok. "Aku ha
ar. "Kau tidak seharusnya keluar malam-malam seperti ini, Selina. B
sinis. "Sejak k
Aku tidak peduli denganmu, ta
a sakit itu sudah terlalu sering ia rasakan, tapi tetap saj
n campuri urusanku,"
ubuhnya di ranjang. "Setidaknya, lain ka
ikut berbaring di sisi ranjan
ng terpejam, pikirannya mas
bisa membuatnya