img Istriku Mengkhianatiku Dengan Pria Lain  /  Bab 4 membawa Amanda ke tempat tidur | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 membawa Amanda ke tempat tidur

Jumlah Kata:834    |    Dirilis Pada: 26/03/2025

ur-terus mengusik pikirannya. Ia tidak bisa mengingat bagaimana itu bisa terjadi, dan bahkan lebih mengerikan lagi adalah kenyataan bahwa ia tidak ta

ar itu dengan wajah yang kosong, matanya memandang pesan dari Clara yang sudah ia abaikan sejak pagi. Pesan

ita harus

mit dalam dirinya. Sebuah perasaan marah yang meluap, namun

nanggapi pesan itu. Namun, di dalam hatinya, ia tahu-ia tak bisa menghindar lagi. Semua y

mengangkat ponselnya dan mul

in bicara deng

giris, lebih tajam daripada perkataan yang lebih keras. Ia berharap itu akan mengirimkan pesan yang jelas

. Tidak ada yang bisa mengubah kenyataan bahwa mereka berdua telah membuat pilihan yang salah. Zevan meraih secangkir kopi

ak berhenti mengirim pesan, mencoba berbicara dengan Zevan, mencoba menyusun kalimat-kalimat yang bisa meyakinkannya bahwa me

suaminya, meskipun dengan alasan yang mungkin tidak bisa dibenarkan. Ia merasa seperti monster yang telah meng

suara lemah. Gadis itu berdiri di sudut ruang tamu, matanya y

Clara. Aku tidak bisa terus seperti ini... aku tidak tahu apa yang dii

sanggup menenangkan hatinya. "Kamu tidak bisa pergi. Kamu tidak salah di sini, Aman

akutan. "Aku tidak ingin menjadi beban lebih. Semua in

a di sini karena keadaan. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja. Kamu berhak me

purukannya semakin dalam, dan Clara mer

i luar kota, menyendiri di bar yang sudah mulai sepi, mencoba menenangkan pikirannya dengan minuman keras yang semaki

a memikirkan Zevan, apa yang ia pikirkan, apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Ia tahu, dia tidak bisa menghindar dari kenyataan ini. Mereka ha

at hatinya berhenti sejenak. Nomor Zevan muncul di layar ponse

etar, Clara menga

h lebih lemah dari yang ia hara

etapi ada sesuatu dalam nada itu yang membu

menentukan. Saat yang akan menentukan apakah mereka bisa

awab, suaranya serak.

ragu. "Besok malam. Kamu akan

yang memekakkan. Keputusan akhirnya. Kata-kata itu menggema di

api entah menjadi lebih baik atau semaki

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY