a untuk menghapusnya lagi. Tangannya gemetar, pikirannya kacau. Jika dia menghubunginya,
suara Neneknya memecah lamunannya. "B
. "Aku tidak tahu apakah dia akan meneri
cara dengannya, maka kamu akan menjalani ini sendirian. Tapi kalau
mulai membesar, waktu terus berjalan. Ia
tar, ia akhirnya m
uh bicara denga
Reiner adalah pria yang terbiasa hidup di atas segalany
ma menit
Di man
ebih kencang. Ini akan me
d Arwana –
rnah mengira akan kembali bertemu Reiner dalam situasi seperti ini. Tangannya mengepa
ngan terlipat, ekspresinya tak terbaca. Matany
t dan dingin. "Apa yang
usaha mengumpulkan kebera
. Wajah Reiner tetap tak terba
rus peduli
kemungkinan ini, tetapi mendengar langsung
einer," katanya, suaranya l
di dada. "Dan bagaimana aku tahu kamu tidak berbohong? Ba
matanya. "Aku tahu kamu tidak akan langsung percaya. Aku tidak mem
beberapa saat.
mp
nyipit. "Jadi, ini
Ia tidak ingin mengingat malam itu. Luka yang ia c
ku, Alesha?" suara Reiner lebih pe
jujur padamu. Tapi kalau kamu tidak ingin bertanggung jaw
tajam, tetapi kali ini ada sesuatu di s
a sekarang?" ta
an nenekku," jawa
k pelan, lalu be
rutkan kenin
akan memastikan semuanya. Sampai aku yakin anak itu mema
belalak. "A
jar. "Aku tidak percaya pada siapa pun, Alesha. Tapi kalau memang anak
ari bahwa pertempuran ba