n logo sekolah yang sudah sedikit pudar melaju di jalan berkelok, meninggalkan hiruk-pikuk kota menuju kawasan hutan yang le
ereka. Namun, di antara mereka, seorang gadis bernama Maya duduk dengan ekspresi gelisah, pandangannya terarah
teman sebangkunya, sambi
u sejenak sebelum menjawab.
kan alisnya.
Aku melihat tenda kita dikelilingi kabut tebal, begitu pekat sampai hampir nggak bisa melihat apa pun. Da
uma mimpi. Lagian, kita ini mau kema
tap dipenuhi kegelisahan, seakan perasaa
erkenal santai namun tegas, berdiri dari kursinya dan men
meskipun beberapa masih b
ini adalah kegiatan wajib yang bertujuan melatih kemandirian dan kerja sama kalian. Say
ecil, sebagian lainnya han
asing, nggak ada yang boleh pergi sendirian k
serempak, meskipun bebera
ibuan, tersenyum. "Perkemahan ini juga tentang kebersamaan. Kalian akan
ibuk menulis sesuatu di sebuah buku catatan hitam. DA, berbeda dari peserta lain, tampak lebih serius dan pend
i jalan, menciptakan bayangan panjang yang bergerak seiring bus melewatinya. Suasana di dalam bus perlahan berubah, tak
padahal AC bus tidak berubah. Entah kenapa, ada perasaan aneh yang menggan
n lebat, sesuatu seakan bergerak di antara bayang