ing, menciptakan awan debu tipis yang perlahan menghilang ditiup angin. Para peserta mulai turun satu per satu, menggeret tas
begitu mereka menginjakkan kaki di bumi
yang diterpa angin, atau setidaknya suara serangga dari dalam hutan. Tapi yang terdengar hanya suara
aan tidak nyaman. "Kenapa di sini sepi banget, ya?" gum
ng masih merasakan firasat
buah bayangan bergerak cepat di antara pepohonan, sepert
berdiri diam, seolah tak pernah ada yang bergerak di sana. Angin bertiup
etak lebih cepat. "Tadi ada se
i arah pandan
irinya sendiri bahwa itu hanya efek ke
r dengan sorot mata yang tajam. Sejak awal, ia sudah merasa ada yang berbeda dari hut
nya-tapi lebih kepada perasa
yang hidup, yang memiliki kesadaran sendiri. Ia menuliskan sesu
melihat kita. Atau
Tugas da
an beberapa peserta. "Oke, semua berkumpul!
, meskipun beberapa masih berbisik satu sama
"Kelompok sudah ditentukan sebelumnya, jadi dengarkan baik-baik. Setiap kelompok bertanggung jawa
ngeluh pelan saat tugas-t
suruh cari kayu!" protes se
mau-mauan. Semua orang dapat tugas
entuk, masing-masing dengan
tanggung jawab
urus peralatan d
u bakar dan memastikan
us kebersihan dan
rta lainnya. Maya, yang masih merasa gelisah, ditugaskan membantu bagian da
car untuk mengerjakan tugas masing-masin
an ini beg
atnya terasa b
sesuatu sedang
honan yang menjulang tinggi, sesuatu memang sedang