img Dikira Anak Orang Miskin  /  Bab 1 Tidak tamat SD | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Dikira Anak Orang Miskin

Dikira Anak Orang Miskin

Penulis: Afsana qalbi
img img img

Bab 1 Tidak tamat SD

Jumlah Kata:941    |    Dirilis Pada: 08/05/2025

rupanya tidak pern

kan untuk mengumpulkan kembali semua rapor, sebab beberapa bulan lagi kami akan mengadakan ujian semester. Baru saja rapor mili

enar ka

ngar menyahut da

k ada di tuliskan sekola

yahnya sama kita. Hi hi.... Rupanya ayahnya buta pend

ga dari awal. Tapi kan, kita perlu bukti

memiliki banyak teman, hanya ada satu orang yang cukup dekat denganku di selolah ini, itupun karena kami sudah kenal sejak kecil. Berada di tengah-tengah

karena sekolahku yang dulu cukup jauh dan harus tinggal di asrama. Ibu

at kesalahan apapun pada mereka. Aku tipe wanita yang tak banyak bicara, lebih suka menjadi pendengar dari pada harus banyak cerita. A

r? Orang gak tamat sd begini

uk di sebelahku. Menatapk

a ada punya keahlian kecuali mainin tanah." Talita kembali angkat su

ing ke sawah, menggarap, menanam, dan memanen. Meski sebenarnya ayah adalah seorang juragan tanah dan memiliki ratusan hektar kebun sawit, pinang, coklat, kopi, dan karet. Bahkan, sekola

terbahak, kecuali Tari teman dekatku

di SMA berkelas seperti ini. Da

uk di atas meja milikku seola

lihat dari biodatanya. Pasti punya ilmu-ilmu gak jelas begi

a...Iiih..Ngeri juga

mereka puas menghina hingga suatu hari mereka akan tahu sendi

ka hanya akan membuat panas hati. Biarlah aku du

enak hati jika harus duduk bersama Talitha dan k

mana?" Tanya Suri berbasa basi di saa

sal. Kemanapun aku per

narnya terlalu cepat pergi sekolah. Seharusnya aku tiba di sini menjela

a gak capek di bully terus sama mereka?" t

a juga bakala

ari menggerutukkan giginya. Namun aku tahu, iapun tak berani melawan karena Talitha memiliki banyak

u dan Tari beringsut dari tempat duduk. Khawatir jika tadi k

ta dan siswi lainnya tengah bergerumul mengeliling

tku ber 'oh' saja. Ingin aku kembali duduk ke balkon, namu

pernah bertemu namun aku lupa di mana tempatnya. Aku menyisir ke seluruh sisi ruangan, tak ada terlihat m

k gini siapa yang gak betah, coba?" bisik

uan baper," sambutku juga akhirnya setelah me

putrinya pak Abizar

ngkat ketika guru baru

warga. Hi...hi..." sambut Thalita yan

makian anak-anak didiknya. Ia hanya menatapku

..me

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY