ar Bu Siti dengan sangat rama
di sebelah Bu Siti, sementa
ian masuk ke dalam, ia berusaha acuh ketika melewati tiga manusia
uat Linda ya!" Titah Bu Sit
u kan tamu ibu." Bu Siti Yang tidak biasa mendengar Rina membantah perintahnya cukup terkejut dengan jawaban menantu
" Desi
perintah orang tua kok begitu." Sambung Bu Siti, seda
Rina kembali melanjutkan
aa
amarahnya sudah di ubun-ubun bangkit dari duduknya dan hendak menyusul Rina. Ingin sekali pria
a lagi capek!" Linda berusaha mengambil h
karir sama penjual gorengan pasti berbeda jauh!" Bu Siti ikut menimpali
n nanti biar aku nasehati di
embuatkan minum untuk Linda dan Bagas, tak berselang lama ia kembali dengan me
dulu Lin!"
Linda, Bu Siti kemudian kem
ekat kantor. Kata Bagas, Budhe suka sekali Bika Ambon."Linda m
aja kesukaan bude." Dengan senang hati
g kalau besok aku boleh nggak bareng kamu lagi soalnya mobil aku
gu untuk langsung menjawab pertanyaan Linda, bagaimanapun ia tak suka keributan jadi ia tidak mau terlalu banyak
rangkat kerjanya sendiri. Iya to nak?" Ucap Bu Siti seraya memutar bol
g aku aja kalau mob
Cukup lama berbincang, L
uping pembicaraan antara ibu mertuanya, suamin
ku, sabar Rina! Sabar! Kamu nggak bisa terus-terusan diperlakukan seperti ini!" Rina bermonolog dengan dirinya sendiri, rasanya i
le
mereka sejenak kemudian membalikkan tubuhnya membelakangi Rina dan Reihan kala Reihan sudah terlelap. Entah mengapa di mata Bagas, Rina terlihat sangat tidak menarik dan membosankan. Bahkan melihat wajah Rina saja membuat Bagas merasa muak. Hal itu tentu saja membuat Rina merasa sakit hati, sudah sekitar delapan belas bulan semenjak Reih
-hari saja, aku harus punya tabungan demi masa depan ku dan Reihan." Gumam Rina
onselnya, Rina belum juga menemukan lowonga
" Rina kembali memotivasi dirinya sendiri, hinaan dan sikap
ini penampilan Bagas terlihat lebih rapi dari biasanya bahkan parfum nya pun tercium lebih wang
etakkan kopi panas dan pisang goreng di meja, ditata
k mungkin." Bagas berucap gugup, lagi-lagi ia menghina penampilan istrinya sendiri. Namun kali
nambal kebutuhan dapur yang nggak tecukupi." Ucap R
yang dipadukan dengan rok span hitam di atas lutut dan
udah menunggu!
raukannya perkataan Rina. Ia bergegas menemui Linda
ya mbak karena mobil ku belum jadi." Izin Linda
sudah berteman sejak kecil. Jadi kalau cuma bareng ya tidak masalah to? Kan cuma bareng?" Rina berbicara santai, nam
cuma bareng aja."
amit Bagas, ia dan Linda kemudian m
sa cemburu namun ia singkirkan sem
Bu Sekar yang berjal
kemudian duduk di bangku panjang yang ada di teras rumah. Kebetulan saat itu sedan
a memang setiap kali Bu Sekar datan
r katanya Linda itu jadi simpanan bos nya di kantor, kebetulan anak teman saya ada yang bekerja di sana dan kemarin ini dia cerita waktu datang ke r
encerna semua peringatan
a memang dia laki-laki yang baik, dia tidak akan pernah tergoda dengan wanita manapun dan sebaliknya. Apalagi saya sadar diri, baga
ak Rina bisa hubungi saya! Ya sudah ya mbak saya pulang dulu takut Bu Siti segera pulang, dia tid
Rahasia