r kota bersama orang tuanya?" Gumam Rina, ia hendak bangkit dari tempat dudukny
engurungkan niatnya, ia kemudian menuju meja kerja sang HRD
apa Rina kepada HRD ya
Iki kakaknya Fitri ya?" Tanya sa
kakaknya Fitri."
i karyawan di perusahaan kami, tapi apakah Mbak Rina tidak keberatan dengan ija
bersedia bekerja apa saja yang penting halal." Jawab Ri
dengan perusahaan kami! Untuk jadwal masuk kerjanya nanti akan
enang ketika lamaran
sudah memberikan saya kesemp
ama Mba
Setelah berpamitan kepada sang HRD, dengan cepat Rina kembali
ri antusias ketika Rina
Oh ya sebagai ungkapan syukur Mbak, Mbak traktir makana
nasi padang langganan kita, kebetulan aku juga sudah lapar nih." Fitr
mengendarai motornya, sementara Fit
Rina dan Fitri sudah tib
apa dan Fitri secara bersama
Rina, sembari menerima uluran tangan putri pertamanya itu. Sementara Pak Sabar mengambil
li nggak kesini, makin pinter saja i
bu dan bapak. Bagaimana kabar bapak dan ibu, sehat kan?" Rina kemudian
nggak tengok ibu dan bapak mu. Ibu sudah kangen sekali dengan cucu ibu."
kantor sampai malam jadi belum sempat kemari. Ini saja mas Bagas lembur lagi jadi terpaks
elalu rukun. Oh ya ngomong-ngomong tadi ada urusan a
apaknya itu, namun mau bagaimana lagi karena nanti ketika ia
pat dan aku diterima kerja." Pak sabar dan Bu Atun cukup terkejut mendengar jawaban Ri
ya kamu sudah jualan di
agak susah pak, Bu. Kalau tidak habis dagangan
au ditinggal kerja sementara dia masih menyusu? Iya
di sini selama Rina bekerja. Nanti Rina jemput setelah pulang kerj
ng kalau ada Reihan di sini, ibu jadi nggak kesepian lagi kalau bap
ah bilang ke Mas Bagas."
bar yang sejak tadi memperhatikan Rina, merasa ada
ja." Rina terpaksa harus berbohong lagi, iya tida
keputusan kamu, semoga ini
kerja dan tidak mendapati Rina Dan Reihan di rumah menc
k Bagas kala membuka
k?" Bu Siti Yang sedang berad
k tidak ada." Bagas lalu duduk di ruang tamu, se
u itu tidak pamit mau pergi ke mana?" Bagas merasa ha
Soalnya akhir-akhir ini aku lihat
g.
coba deh kamu susul ke sana jangan biarkan istrimu itu deka
kahkan kakinya dengan cepat menuju rumah Bu sek
macam! Apa saja dia kalau sampai membongkar semuanya!"
Sapa Bagas begitu sam
emilik rumah dan membukakan pin
ggak Bu? Saya cari-
Rina tidak ke sini. M
u balik bertanya "huft, kalau saya tahu Rina ada di m
ngkin Mbak Rina pergi k
Bu, dia tidak akan ke sana kalau tidak sama saya. Ya sudah kalau begitu say
ubungi nomor Fitri, adik iparnya kare
g si Rina itu, sudah ku bilang jangan sampai keluar rumah tanpa aku, ini malah pergi nggak tau kemana!" Bagas yang belum se
unci pintu, tiba-tiba saja Linda sudah berdiri di
wanita berkulit putih dan bertubuh sintal itu hanya mengenakan rok pendek di atas lutut dan kaos yang sangat keta
gu! Ini aku cuma mau antark
ayo masuk dulu! Bagas membuka pintu ruma
ur aja Gas sekalian a
cukup kencang kala Linda melintas dihadap
g menuangkan sup tadi ke dalam mangkuk Bagas. Bagas yang
ngi lagi." Bisik Bagas sem
tampak pasrah dengan pe