a menghubungi Dito untuk menceritakan tentang kondisi putra sulung mereka b
iluar dugaan. Pria yang masih resmi berstatus sebaga
? Kemana aku harus mendapatkan uang
nya. Perasaan sedih, cemas, takut dan juga putus asa
lalu sering menyusahkannya. Lagipula jumlah segitu bukanlah jum
g udah bikin Mama sedih?" Tiba-t
il itu menatap wajah ibunya dengan wajah terangkat. Membuat Ev
ng pada Lusi untuk menjaga putrinya. Sepertinya ibu guru tersebut membawa Viona keluar
Evita sembari berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan sang p
o cepat habiskan es krimnya sebelum meleleh.
t Vio." Viona bercerita sembari menunj
capkan terima kasih pad
"Sudah, Ma," jawab
biskan es krimnya ya?" Evita berkata pada putrinya seraya
i," lanjut Evita yang tidak ingin pembica
Lalu bocah kecil itu berjalan menuju kurs
langkah pelan mendekati Lusi. Raut wajah
tidak keberatan, saya ingin merepotkan And
asti akan membantu Bu Evita," balas Lusi yang turu
kan uang sebesar tujuh puluh juta rupiah, untuk biaya operasi Alif," jelas Evita yang tidak bisa membawa Viona bersamanya. Ia juga tidak bisa meninggalkan Al
. Bu Evita tidak usah mencemaskan hal itu," sahut Lusi ser
ya saya akan segera kembali," ucap Evit
galkan rumah sakit. Hanya satu nama yang kini terlintas di
Yaitu sebuah rumah yang terlihat cukup mewah. Sebuah mobil s
ita segera berjalan mendekati pagar besi yang tampak tinggi
ang wanita paruh baya yang berjalan keluar dari d
ya dari balik pagar, sambil memperh
nya datang ingin bertemu." Evita berkata dengan tatapan memoho
engar ucapan Evita. Sulit untuk percaya, jika wanita berpenampi
ong Anda tunggu sebentar," pinta wanita itu yang
uah anak kunci dari dalam saku pakaian yang dikenakannya. Lalu wa
e dalam rumah. Tidak banyak perubahan yang terjadi dari rum
kak yang tidak berguna itu membuat ulah lagi?" Terde
enakannya membuat penampilan wanita itu terlihat seksi. Apalagi kulitnya juga terlihat sangat put
pala tertunduk, mendengar
ar-benar butuh bantuanmu, Sin," kata Evita, lalu perlahan mengangkat
a lagi?" Wanita bernama Sinta itu bertanya dengan senyum sinis yang tergambar di wajahnya. Lalu
menggelengka
untuk menyiapkan uang sebesar tujuh puluh juta rupiah, untuk biaya operasinya. Jadi aku datang kemari unt
ang dulu pernah Kakak pinjam untuk modal dagang kue saja, beberapa bulan baru bisa kakak lunasi!" sun
ioperasi agar nyawanya selamat." Evita memohon dengan
dalam asbak, kemudian berdiri. Dilipatnya kedua tangannya ke dep
pinjaman. Tapi ada sy
arat apa?" tanyanya sembari