img Desahan Saung Sawah  /  Bab 2 Kampung Cipejuh | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Kampung Cipejuh

Jumlah Kata:1535    |    Dirilis Pada: 20/06/2025

erlumpur, menapaki jalanan menuju tujuan. Meski jaraknya nggak terlalu jauh dari Ibu K

tu tujuan mulia menurut Delon: 'Refreshing bareng cewek

t jin buang anak!" rutuk Zidane sambil memegangi dashboard mo

u banget, lu! Sama-sama a

ek gua gak separah ini jalanannya. Sekarang mah udah diaspal mulus se

sedikit ke kiri. "Tenang aja, bentar lagi juga nyampe. Percaya deh, sekal

juga karena ogah dibilang penakut. Kata Delon, dia udah beberapa kali ke sini-katanya

rkesan "porno" Tapi Delon meyakinkan: "Jangan nilai dari namanya.

jalanan yang lebih mirip lintasan of

nyambut. Sawah membentang, bukit kecil berdiri anggun di kejauhan. Sua

mirip kampung kakek gua dulu. Enak banget. Kayak balik ke masa kecil... tap

mental. Di sini, senyum bisa bikin dapet diskon

i alasan utama mereka ke sini. Menurut Delon, perempuan itu bakal jadi narasumber utama Zidane, u

rumah-rumah lain yang sempat Zidane lihat di sepanjang jalan masuk tadi. Delon sempat bilang, masih banyak rumah di kampung ini ya

h bisa nyangkut, meskipun

ipandang. Bahkan cukup menggoda. Sosoknya langsung mengingatkan Zidane pada biduan panggung kampung yang sering tampil di hajatan rak

Mangga," ucap per

ne. Panggil aja Mang Jono," kata

erempuan itu, sambil melempar sen

ik utama. Dia mulai menjelaskan tujuan mereka datang-khususnya untuk Zidane, yang lag

pungan. Topik obrolannya luas, tak cuma seputar sinetron atau gosip selebriti. Zidane sempat berpikir, mun

tuh temen ngobrol. Ada gak temen kamu yang bisa diajak diskusi

ulan lalu. Waktu itu dia sempat bilang, kalau ada cowok

ru. "Lho, kok pas bilang ganteng malah ngeliri

ne," elak Julia sambil tertawa kecil. "Masa harus

aja, Bro. Dari dulu juga udah

lin di kampung ini?" anca

lau mau, saya panggilin. Kasian juga dia, hidupnya lagi susah. Baru cerai, gak punya

ta tentang dia ke Julia, sampai-sampai wanita itu tam

on. "Tapi inget ya, jangan l

i deh," sahut Julia gaya e

lu, ya. Rumahnya aga

epon aja, Jul?" t

-baju lamanya doang. Hape, charger, semuanya dibawa kabur. Brengsek ba

dua juta, paling," celetuk

" jawab Zidane

pung ini mah sepadan, Bro. Seru, asli! A

si anak Sultan. Buatnya, ini bisa jadi bahan ceri

Tinggal jentik jari. Tapi setiap kali main ke kampung-kampung, dia selalu memilih tampil biasa sa

tu itu, saat mereka lagi ngopi di balkon apartemennya. "Kita ke ka

ktu itu. "Iya, iy

agi harta ortu. Kayak si buta baru melek. Harta tuh dinikmatin, bukan bua

gak pernah berubah. Tulus. Dan satu hal yang gak semua orang tahu: Delon gak pernah pamer siapa sebenarnya orang tuanya

n, Julia muncul lagi

it kuning langsat yang hampir putih. Posturnya ramping, tinggi sekitar 160 cm. Dia pakai kaos pas badan dan c

ahil waktu liha

alan dulu. Jangan bengong aja. Jangan bilang Mas Z

i cepat dan mengulurkan tangan.

ranya lembut, agak malu-malu, tapi sen

pak dan jari-jarinya. Mungkin karena pekerjaan rumah tangga, atau bantu orang tuanya

tam buatan Julia dan beberapa potong gorengan. Obr

ba dengan senyum penuh arti. "Main ke ru

ditanya cuma tersenyum tipis

k keberatan," kata Zidane. Gayanya santai, tapi

ungkan," sahut Linda akhirny

eh. "Udah lah, Mang Jono, Langsung tancap! Gak usah kebany

.. Bunda Julia katanya! Geli,

" kata Delon manja-manjaan. "Aku udah kayak

!" tegur Julia sambil melem

, lalu berdiri dan m

suri jalan setapak, melintasi kebun singkong dan rumpun bambu. Semakin jauh d

ya," ujar Zidane sambi

jalan, Mas. Lebih c

seberapa, tapi arusnya cukup deras. Tak ada jembatan.

ang sini?"

elan-pelan aja, nanti saya bantuin,

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY