ka di hadapannya, huruf-huruf hitam yang seolah menari mengejek di atas latar putih. "Kami menyesal
etar. Kopi dingin yang tersisa sedikit tumpah, meninggal
niversitas menampilkan angka yang membuat perutnya mual-lima belas jumurah yang bercampur dengan bau kopi basi. Rambutnya yang kusut menutu
bisiknya pada dinding kama
rgetar. Pesa
at yang gak dicover asuransi. Obatnya mahal sekali. Maaf
k akan menambah beban orang tuanya. Papa sudah cukup menderita dengan penyakit di
di pintu membu
am?" Suara Riska
mata dengan punggung tangan. "
a berayun. "Wah, mukamu kenapa? Kayak orang habi
Vanya menunjuk layar
pintu. Dia menjatuhkan diri di kasur Vanya ya
a kalah sama anak-anak yang punya 'prestasi
s keripik singkong dari meja Vanya dan mulai mengu
p Riska, menunjukkan halaman pem
?! Itu mah bisa
nggu lagi deadline-nya. Kerjaan part-time di kafe cum
*
ponselnya ke sofa kulit Italia yang empuk. iPhone terbarunya mendarat tan
n mama yang umurnya 28 aja sudah punya
ya tercium samar, bercampur dengan aroma whisky yang baru dituangnya. Liq
ri. Lampu-lampu gedung berkelap-kelip seperti bintang buatan. Dari lantai 45 i
ndir
meneguk whisky sampa
lagi. Kali ini emai
Ms. Clarissa Tanujaya besok malam di Amuz. Re
t up sama tantenya. Cantik? Jelas. Pintar? Lulusan Wharton.
temannya. "Gila, Erick Wijaya lho! Net worth-nya triliunan. G
ma Jonas di hari wisuda MBA mereka. Dua orang bodoh yang percaya mereka bisa mengubah dunia. Se
kuartalan, semua menunggu perhatiannya. Tapi malam ini, Erick ti
ngatasi
kel-artikel klise tentang hobi baru, adops
ja," Erick me
elalu berakhir sama. Begitu tahu siapa dia sebenarnya, topeng-top
*
ejak sejam lalu, meninggalkannya sendirian dengan pikiran yang kacau.
imeline-nya. Banner mera
hip - Where Succe
idikan? Karir? Lifestyle? Kami hubungkan Anda d
nti. Jarinya ragu-ragu di atas trackpad. Dia tahu apa ini. Sugar dating.
Vanya menggeleng keras.
masih terbuka di browser. L
rcecap di lidah. Pikirannya berkelana ke teman-teman seangkatannya. Putri yang tiba-tiba p
Vanya pada dirinya sendiri. "Nggak ka
rak sendiri, me
dari member yang sudah berhasil menyelesaikan S2 di luar negeri. Foto-fot
tar sekarang dan dapatkan
murahan berdecit di bawah berat badannya. Dari celah gorden, lampu jalanan m
paling ampuh untuk mengub
ng pangkal kuliah. Mama yang nggak pernah beli baju baru demi bi
Ma," isak tangisn
*
lamunan saat ponsel
o tadi di telepon kayak ora
menyalakan speaker phone
ue kenal lo dari jaman masi
tunya orang yang berani ngomong frontal ke
rissa kan lumayan. Cant
pengen d
pi dengan status lo sekarang, susah cari yang bener-bener
erius,
ra Jonas berubah ser
ab. Dia tidak perl
ang... berbeda. Nggak usah yang conventional. C
sud
er Elite Com
tkan kening.
t. Dan yang penting, semua jelas dari awal. Nggak ada yang pura-pura cinta, ng
lo g
tiap kali ketemu cewek yang cuma mau duit lo
duduk terdiam. Layar laptopnya masi
Compani
l di layarnya. Erick membaca dengan seksam
la," gu
ihat-lihat prosedur. Semua tampak... masuk akal? Tidak
suk. Reminder untuk makan
ite Elite Companionship. Antara kebohongan yan