img Kekasihku Menikahi Saudaraku Disaat Aku Lumpuh  /  Bab 1 Sejak kecelakaan | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Kekasihku Menikahi Saudaraku Disaat Aku Lumpuh

Kekasihku Menikahi Saudaraku Disaat Aku Lumpuh

img img img

Bab 1 Sejak kecelakaan

Jumlah Kata:2078    |    Dirilis Pada: 30/06/2025

Sejak kecelakaan itu, hidupnya berubah 180 derajat. Sebuah insiden mengerikan yang merenggut kemampuan kakinya, memaksanya untuk berteman akrab dengan kursi

reka lupa bahwa Arjuna Dirgantara bukan hanya sekadar sepasang kaki yang lumpuh. Dia adalah otak di balik kemajuan Dirgantara Group, seorang CEO yang disegani, bahkan ditakuti oleh lawan dan pesaingnya. Keputusann

nuh percaya diri, menyapa karyawan dengan senyum tipis namun penuh wibawa. Kini, ia harus didorong, atau lebih sering, menggerakka

gan nada yang terlalu lembut. Arjuna benci nada itu. Nada yang me

anya, berusaha membuktikan pada dirinya sendiri-dan pada dunia-bahwa kecacatan fisiknya tidak

lkannya di saat ia paling rapuh. Membatalkan pernikahan mereka hanya karena ia lumpuh. "Aku tidak bisa, Arjuna. Aku tidak siap punya suami yang... cacat," bisik Kirana kala itu

ari, selalu ia berikan kesempatan. Rasa pengkhianatan itu membakar jiwanya. Bagaimana bisa Kirana melakukan itu? Bagaimana bisa Bi

rat. Setiap gerakan, setiap tetesan keringat, setiap rasa sakit yang menjalar di kakinya, hanya mengingatkannya pada betapa jauhnya ia dari kehidupan normal. Dokter selalu mengatakan ada harapan, bahwa otot-ototnya bisa pulih, bahwa ia mu

rga Dirgantara. Perebutan kekuasaan. Dengan lumpuhnya Arjuna, kursi CEO tiba-tiba menjadi

ampaui kemampuannya. Ia selalu ingin setara dengan Arjuna, namun tak pernah bisa. Kini, dengan Kirana di sisinya, ia merasa memiliki kekuatan ganda. "Aku yang aka

rjana teknik yang brilian, tetapi ia kurang memiliki pengalaman manajerial di tingkat puncak. Ia merasa khawatir jika perusahaan jatuh ke tangan Bima yang terlalu geg

n dan anggun, kini terlihat lebih tua dari usianya. Kerutan halus menghiasi wajahnya, bukan karena usia, melainkan karena beban pikir

r di pipinya. "Kalian berdua tidak tahu malu! Kakak kalian sedan

membentuk kubu-kubu di antara para direktur perusahaan, berusaha menarik dukungan. Keadaan perusahaan pun menjadi tidak stabil. Proyek-pr

hu apa yang sedang terjadi. Hatinya perih, tetapi ia terlalu lemah untuk berbuat banyak. Terkadang, ia hanya menatap kosong ke luar jendela

a tidak bisa membiarkan Arjuna terus-menerus tenggelam dalam kegelapan. Dewi tahu, Arjuna membutuhkan sesuatu, seseorang, yang bisa menarik

ndah sering bercerita tentang anak-anak asuhnya yang unik dan beragam. Salah satu dari mereka menarik perhatian Dewi. S

rang," kata Dewi suatu pagi, saat ia

Bu? Teman-teman Ibu yang ingin menc

. Dia berbeda. Dia adalah anak a

an tatapan curiga. "Mentar

wi tulus. "Setidaknya, cobalah. Ibu merasa d

gin belas kasihan. Ia hanya ingin sendiri. Namun, Dewi tidak menyerah. Setiap hari

arap saya akan menyukainya,

ini bukan tugas yang mudah,

melelahkan. Lingkungan panti asuhan jauh dari kemewahan yang biasa Arjuna nikmati. Bangunan sederhana, pekarangan y

derhana, sementara Dewi berbicara dengan Ibu Indah. Ta

Mentari," ujar Ibu Inda

diikat asal, ada noda cat di kemejanya yang agak lusuh, dan kakinya mengenakan sandal jepit. Ia tidak terlihat seperti wanita yang peduli dengan p

gi-gigi putihnya. Ia tidak terlihat canggung

agak serak. "Namaku Mentari.

alu santai, terlalu informal. Tidak ada sedikitpun

juna," jawa

kursi di hadapan Arjuna, dengan santai menyilangkan kaki. "Wah, keren

arakan tentang strategi bisnis, saham, atau proyek baru. Tidak ada yang pernah bertanya langsung tenta

u?" tanya Arjuna, mencoba men

aku bisa minta modal untuk usaha jahitku,"

benar unik. Tidak ada basa-basi, tidak ada kepur

anya dengan rasa ingin tahu yang tak ada habisnya. Ia bertanya tentang bisnis Arjuna, tentang kehidupannya, bahkan ten

amu punya banyak uang," tanya Mentar

denganmu?" Ar

nanti energi negatifnya nular ke aku. Kan aku mau usaha jahit, b

melihat Arjuna sebagai manusia biasa, yang kebetulan sedang murung. Ia tidak peduli dengan kursi roda Arjuna, atau

ka tahu, ini adalah awal yang sulit, tetapi mereka juga melihat p

g tidak pernah meminta, tetapi Dewi selalu mengatur jadwalnya. Mentari datang

i rak atas. Sebelum Arjuna sempat meminta bantuan, Mentari su

bilang saja. Kita kan manusia, saling

bih nikmat daripada masakan koki pribadi Arjuna. Ia bercerita tentang kehidupannya di panti, tentang anak-anak asuh, tentang impiannya untuk m

ati yang tulus, penyayang, dan penuh semangat. Mentari selalu positif, selalu melihat sisi baik dari segala sesuatu, bahkan dalam

iap jahitan itu kayak kehidupan. Kadang benangnya kusut, kadang jarumnya patah. Tapi kalau kita sabar, telat

ari, yang tampak begitu fokus dengan jahitan tangannya. Wanita ini, dengan segala kesederhanaanny

sempurna, namun penuh dengan kesempatan dan kebaikan. Ia mulai menyadari bahwa ia terlalu fokus pada apa yang hilang, sampai melupakan apa yang masih

ekuasaan di perusahaan masih menjadi ancaman. Dan yang paling penting, pertanyaan besar yang selalu menghantuin

i sang CEO yang hancur. Namun, apakah cahaya kecil ini cukup untuk menerangi seluruh kegelapan yang meliputi kehidupan Arjuna? Babak ba

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY