img Kekasihku Menikahi Saudaraku Disaat Aku Lumpuh  /  Bab 3 menyingkirkan ketidakpastian | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 menyingkirkan ketidakpastian

Jumlah Kata:1754    |    Dirilis Pada: 30/06/2025

ebarkan oleh Bima dan Indra. Rapat-rapat menjadi lebih terstruktur, keputusan diambil dengan cepat, dan proyek-proyek yang sempat mandek kembali berjalan lancar. Arjuna, yang

enjadi semakin intens, menuntut lebih banyak stamina dan mental yang kuat. Fisioterapisnya, Pak Hadi, adalah seorang yang sab

gati, saat Arjuna berusaha mengangkat kakinya setinggi mungkin

merajut atau membaca. Namun, kehadirannya saja sudah cukup. Ada kalanya ia akan melontarkan leluco

an lagi, saya traktir bakso keliling!" seru Men

, "Bakso kelilin

ak! Dijamin nyesel kalau nggak nyoba,

tu motivasi tersembunyi bagi Arjuna. Ia membayangkan dirinya berjalan lagi, bisa

ring menghantuinya, terutama di malam hari. Rasa sakit hati dan pengkhianatan itu belum sepenuhnya sirna. Ia tahu ia

kan dengan penuh perhatian. "Orang jahat itu rugi sendiri, Pak. Karma itu ada," kata Mentari suatu malam, saa

mbali menjadi Arjuna yang dulu, bahkan mungkin lebih kuat dan bijaksana. Ia sering mendapati Arjuna dan Mentari bercanda di ruang kerja, atau melihat Ment

impinan Arjuna, jelas-jelas masih menyimpan dendam. Mereka seringkali terlihat berbisik-bisik di sudut kantor, tatap

ngan Arjuna. Wajahnya tegang. "

p adiknya din

sedikit bergetar. "Saya dan Indra sudah berusaha mengurus per

alian tahu betul kalian tidak sanggup mengurusnya. Proyek Bali hampir hancur di tanganmu

rana memilih saya, Kak.

ir Arjuna. "Kalian berdua terlalu picik. Terlalu sibuk m

Aura Arjuna terlalu kuat. "Saya hanya ingin p

ari pengkhianatan," tegas Arjuna. "Sekarang, jika tidak ada hal p

gan Arjuna dengan langkah terburu-buru. Arjuna menghela napas.

engan bantuan alat. Langkah-langkah kecil, gemetar, namun itu adalah sebuah kemajuan besar. Setiap kali ia berhasil

maraton!" seru Mentari suatu pagi, saat Arjuna b

um tipis. "Jan

sa lari, kita lari pagi keliling kompl

a perasaan lain yang tumbuh. Perasaan nyaman, tenang, bahkan... ketertarikan. Mentari bukan wanita yang sempurna dalam pandangan masyarakat. Ia lugas, blak-blakan, dan kadan

ajinan anak-anak panti, tangan mereka bersentuhan. Ada percikan kecil, yang membuat jantun

k," gumam

Jantungnya masih berdegup kencang. Ia menyadari, perasaan ini berbeda dengan perasaannya pada Kiran

g baru saja dicampakkan karena lumpuh, jatuh cinta pada seorang gadis panti asuhan yang

n Arjuna. Naga Corporation, sebuah perusahaan raksasa yang dipimpin oleh Bram, musuh bebuyutan Arjuna, mulai melancarkan serang

a mendengar Arjuna lumpuh, ia merasa inilah kesempatannya untuk menghancurkan D

nya, sambil melemparkan koran yang memuat berita tentang pemu

r kepercayaannya. "Bram tidak akan berhenti sampai ia melihat Dirgantara Group

anan dan serangan balasan. Ia kembali ke mode "singa" yang ditakuti para pesaingnya. Ia tidak hanya memper

tetapi ia tahu bagaimana meredakan ketegangan Arjuna. Ia akan membawakan cemilan favorit Arjuna, atau sekada

lam, saat Arjuna terlihat sangat lelah setelah se

ejut. "Tida

aban Arjuna. Ia mulai memijat pundak Arjuna dengan tangannya yang kecil namun kuat. Awalnya, Arjun

ukan semua ini?" t

mijat, menatap Arju

, menyemangatiku, meng

. "Emang kenapa?

aran yang Dewi berikan padanya tidak se

i itu," ka

tu orang baik, cuma lagi apes aja. Aku nggak tega lihat kamu murung terus." Ia kemudian melanjutkan, "Lagipula, aku ju

tahu bahwa meskipun Mentari selalu berbicara tentang uang, hati

"Pak Arjuna, progres Anda sangat baik. Jika terus begini, dalam beberapa bulan ke

Hadi, matanya berbi

Anda terus disip

emeluk Arjuna erat. "Yeay! Pak Arjuna m

tidak menolak. Ia merasakan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

ih bakso keliling?" tanya Ar

berbinar. "Sebentar lagi, Pak! Kita l

gis haru. Ini adalah keajaiban yang ia nantikan. Ia

bisa berjalan lagi, dan sudah kembali sepenuhnya ke puncak kekuasaan, apakah Mentari masih akan t

t, untuk menjadi sukses dengan caranya sendiri. Apakah ia berhak menahan Me

dap Mentari. Ini bukan lagi tentang rasa syukur. Ini adalah perasaan yang lebih dalam, perasaan yang me

balkon kamarnya. Langit malam bertabur bintang, indah dan menenangkan. Ia memejamkan mata, membiarkan angin malam menerpa

sejati dengan seorang wanita yang sangat berbeda dari dunianya? Pertanyaan itu belum terjawab, namun satu hal yang pasti, jejak ka

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY