awaban di depan matanya,
n sekarang mengetahuinya cuma pegawai magang, t
bertanya, "Kamu punya
si mejanya mendongak kaget, mendenga
juan pertanyaan Samira. Namun, hanya menja
tugas khus
nya terhenti, kembali menaikkan tatapannya. Seolah-ol
ah itu menaklukkan pegawai magang itu. Pantas sa
gan seragamnya. Di bibirny
janjinya malam ini, ia tak sungkan membuat
et dan gugup Morgan bertanya, matanya melotot ti
pura menjadi pac
njang sebelum kembali melanjutkan ucapannya, "Anggap s
ini dengan pengalaman kerja Morgan. Namun, tidak ada c
atakan itu kepada pak
memiliki pengalaman. Atau, mungkin kamu bisa berhubungan langsung de
lanya ke sisi kanan. Dahinya tampak mengkerut seakan memiki
r, dirinya memang tidak laku. Harusnya ia menerima takdir itu deng
lakukan untuk Anda?"
Morgan akan melakukan apa, ia s
erkata, "Kamu tentu sudah punya pacar, jadi perlakukan
ya tidak per
mung
as pegawai magang ini sudah berbohon
ukan saya layaknya kita pasangan kekasih." Samira meli
. Lalu, kamu harus mengaku-ngaku tinggal di apartemen, dan semalam kita melewatkan malam dengan minum s
nya kembali mengkerut, sesaat menghela napas bera
t ke sana," potong Samira tidak mau Morgan datang dengan m
a-bisa maminya mengejeknya memiliki pa
Anggrek
. Tahu, komplek itu dihuni para orang kaya raya, salah satunya
saya bukan tidak menyukai penampilan kamu sekarang, tapi ... kamu sudah tahu m
oal kendaraan, kamu bisa mencari alasan,
ecil. "Baik, ini no
*
melirik Samira yang tengah siap-siap keluar. "Aku takut, jangan-jan
hnya ke samping. Entah mengapa ibu
va langsung berujar, "Suruh saja kekasihmu yang
an punya harga diri!" Tan
nyahuti. Ia mengabaikan ocehan tante Lala de
era diiyakan oleh Philip yang
jukkan rasa cintamu kepada pria," nasehat Ph
uknya. Kembali meletakkan kunci mobil di atas meja. Ke
g, takut Morgan datang denga
upa belanja agar penamp
erkata, "Pi, tapi Morgan menelepon tadi
mencintaimu, dia akan cari cara tiba
rdiam bisu. Cepat-cepat mengirimkan pe
juga sangat rapi, dia terlihat sangat tampan layaknya tuan muda kaya. Dengan penamp
sisi lain sempat kaget melihat mobil mewah Morgan.
engah berbisik padanya, "Tidak perlu sa
gkat tinggi sebelum kemudian men
mira masuk untuk bert
Morgan kekasih Samira," ucap Morgan me
a-ala tuan muda bangsawan. Namun, gamblang menyebut 'Tuan Phil
il saja papi dan mami," ucap Philip tanp
t mengagumi ketampanan dan wi
yang sopan dan penuh wibawa. Tidak menyangka Samira tern
mulut terbuka. Bola matanya yang melebar, tid
*