erempuan-perempuan canti
menggema, terde
ompat dari satu agensi ke agensi lain, baru kali i
is. Miris karena dari semua hal, pria itu terdengar masih sama, suaranya menggelegar, otoriter dan tidak bisa diban
Saya nggak membutuhkan manajer, yang saya
Ed itu terdengar menyahut. Aku merasa salut, meski sedari tadi sudah di
ihat saya memiliki asis
ami akan seger
t now, did yo
tapi aku ikut berjengit, tanpa sadar ludahku tertelan, pahit. Bagaim
. Bagi dia, Gun itu ATM berjalan, program Dapur Ceria yang tayang tiap hari selalu tembus rating dua digit, trending X, FYP TokTik, ma
enalkan diri sebagai pegawai baru di Lumeno Entertainment, anak perusa
a, kenapa
apa justru aku yang terpili
pan pemirsa juga nggak main-main, hari pertama tayang aja, ratusan ikla
Naga yang tidak pernah menonton TV saja sampai tertarik. Setiap sore di hari weekend mereka sudah standby di living room apartemen kecil kam
ia
a dipastiin lo bakal dibayar berkali-kali lipat dibandingkan manajer lain di agensi ini." Seolah
aupun dua orang bocil, aku harus menjadi palu gada, ibaratnya semua jenis pekerjaan ap
aik aku bekerja siang malam, kepala di kaki, kaki di kepala
rima pekerjaan dari Pak Punjab ini,
yang bertuliskan Chef Only, sebuah ruang kekuasaan mi
g? Baru hari pertama dia bahkan suda
meyakinkan, dan dia sudah di sini, silaka
uki ruangan tersebut. Gun sedang duduk di kursi kebesarannya
g Pak,
usuk perkenalan, katak
mudah. Harusnya aku bisa menjawab lancar, tapi karena
mendengus. "Kamu nggak memiliki kelebihan?
n dan berkemauan keras,
rdengar mengejek. "Kamu pandai berbohong. Dari mana kamu men
a-
st
detik saja, dia langsung menyimpulkan
ya dari satu sudut pandang, sedangkan B
nganggap diri
ang Bapak
a jika say
ngganti saya de
aya nggak mem
tikan waktu Bapak nggak
rsi, dan kalimatnya langsung berhenti. Wajahnya ya
saya Paramita Ruhi
ering melihatnya dari layar kaca, Gun tampak lebi
bahunya tampak luas, sudut-sudut rahangnya keras, usia telah membuat Gun jauh lebih de
eperti ya
g Ed?" tanyanya pada sang asi
dia manajer
bertemu lagi seperti ini pasti membuat Gun m
aku berusaha bersikap tenan
t kamu berpikir s
edaan tubuh kami, Gun yang menjulang tampak seperti raksasa bagiku yang mini. Langkahnya
angsung oleh Pak Punjab untuk menjadi manajer Bapak." Ak
lau saya
sendiri keputusan ter
bil risiko tanpa libur j
ngkat, dan seketika menyesali keputusan t
najer saya bepergian keti
i, dan setiap pekerja berhak menerima libur. Tapi di bawah
" tanyany
u memikirka
irim ke sini oleh Pak Punjab, berarti
-bisanya dia mem
ap-megap
menemukan kekurangan kamu yan
lalu menggidikkan kepala pada asistennya. "Suruh seseorang membawa d
pria berbadan besar dengan seragam hitam rapi memasuki ruan
n gerakan sang pengawal yang sudah berada
bur kan? Nggak masalah, saya bisa Pak," k
mu y
menga
harus tahu bahwa saya nggak mentolerir keterlambatan, dan s
ik P
. Tangan yang kekar dengan gurat-gurat kehidupan. Lalu perlahan aku
ya seperti menempel di telapak tanganku lalu merayap naik menuju
. "Selamat menjadi
mantan yang lebi
*