img Pewaris Dari Rahim Yang Disewa  /  Bab 5 bukan karena mual | 18.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 bukan karena mual

Jumlah Kata:1474    |    Dirilis Pada: 13/09/2025

duduk di tepi tempat tidur, menatap ujung kakinya sendiri dengan tangan meremas ujung gaunnya. Jantungnya berdetak lebih cepat dar

eja putih separuh dikancingkan, rambutnya masih basah meneteskan

pirinya dan berjongkok di depannya

ng mau," gumamnya, mencoba tersenyum tapi gagal.

palkannya dalam genggamannya. "Tidak ada yang sa

telinga Elara. Ia menatap mata kelabu itu, mencoba percaya

nempelkan bibirnya di sana. "Maka bia

i jalanan yang berputar cepat. Tangannya meremas erat tangan Adrian di atas tuas persneling. Ia bisa merasak

berwarna pastel dihiasi foto-foto bayi mungil yang tersenyum. Elara menatapnya lama,

wat akhirnya. Mereka be

uk ke ruang pemeriksaan. Dokter kandungan mereka, seorang wanita

erdua. Ini kehamilan pe

cepat. "Ya... k

ssa tertawa pelan. "Ma

ingin menyentuh kulit perutnya, membuatnya bergidik pelan. Adrian berdiri di sam

t, seperti kuda kecil berlari. Dr. Marissa

n menoleh menatapnya, wajahnya berubah lembut, matanya be

gumam Elara deng

elan, suaranya serak

tapi bagi mereka, itu adalah mukjizat. Dr. Marissa menjelaskan u

at benda berat," ujar Dr. Marissa sambil mencetak ha

permata. Adrian merangkul bahunya saat mereka berjalan kelu

na gugup-melainkan karena keajaiban. Elara menatap foto itu, menggese

h memegang kemudi. "

a kau bis

ebentar, lalu memutar tubuhnya menghadap Elara penuh. "Kita bisa belajar, El. T

noleh menatap Adrian. "K

etakkannya di dadanya sendiri. "Dulu... aku hanya hidup unt

menutup mata, menahan tangis yang hampir pecah. Ketika Adrian menc

tang bertaburan di langit, dan udara dingin membuat Elara bersandar erat pada dada Adri

dekat kamar kita," g

an. "Kau sudah mem

leh, menatapnya dengan senyum kecil. "Putih lembut de

mulutnya. "Dan kau akan mem

ap. "Dan pagi-pagi aku akan membu

ku ingin mereka

embali pada Elara dengan cahaya berbeda. "Aku a

tuk pertama kalinya sejak semuanya dimulai, rasa takutnya perlahan larut. Yang tersisa

, tentang sekolah, tentang masa depan yang belum

nya... masa depan

kepala tegak kini digantikan oleh langkah pelan yang sering terhenti karena mual mendadak. Tubuhnya bukan lagi sepenuhnya miliknya-ia seperti

ubur hangat yang baru dibuat Adrian. Aroma kayu manis yang lembut justru

rian terdengar p

g akhirnya tumpah juga. Saat kepalanya masih berat dan matanya b

Elara parau, m

"Kau sedang membentuk manusia kecil di dala

kan. "Aku merasa seperti monster... Lihat aku, baru j

gu sabar sampai ia meneguknya sedikit. "Kau

berubah-ubah dengan kecepatan menakutkan. Ia bisa menangis hanya karena roti bakar gosong, lalu marah kare

di ruang tamu, Elara melempar

ubuhku sendi

aca dokumen, langsung me

mual, dan sekarang celana favoritku tidak muat.

, menatapnya dengan lembut. "Kau tidak jelek. Kau sedang berubah, ya. Tapi berubah

berlinang tanpa bisa ia tah

mudah bagimu," jawab Adrian

n. Degup jantungnya yang stabil memberi rasa aman yang tak bisa dijelaskan. Ia tidak tahu s

apkan cemilan kecil yang katanya bisa mengurangi mual. Ia memasang lampu redup di kamar tidur karena Elara menjadi sensitif

i ayah paranoid," selorohnya sambil menat

meski matanya lelah. "A

dara-sesuatu yang dulu tidak ada saat mereka memulai semuanya. Bukan sekada

membaik. Mualnya berkurang, dan energi perlahan kem

ya suatu malam, saat mereka berdua duduk

leh pertanyaan itu. "Ke

h. Aku bahkan tidak yakin bisa m

Lihat dirimu-kau menahan semua rasa sakit, lelah, perubahan tubuhmu

ercaya bahwa mungkin... ia bisa. Mungkin mereka berdua bisa menjadi orang tua

ndaknya, Elara merasakan sesuatu yang bel

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY