img Satu Talak Seribu Luka  /  Bab 2 kantor Étoile Weddings | 6.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 kantor Étoile Weddings

Jumlah Kata:1725    |    Dirilis Pada: 16/09/2025

u dan meja kaca yang tertata rapi. Aurelia duduk di kursi, menatap dokumen-dokumen konsep pernikahan y

enembus, dan misterius. Ia mencoba menyangkal perasaan yang dulu pernah membekap hatinya

Layar menampilkan nama yang membuat j

a berbicara," ujarnya, m

ya tetap rendah, terdengar serius. "Aku ingin membahas konsep

agu, tapi ia tidak bisa menolak.

u bisa menyesuaikan jad

m dua siang," jawab Damian

api sepertinya takdir memang sengaja menempa

mian melangkah masuk, rapi dengan jas hitam klasik, rambutnya tersisir rapi ke belakang. Aura maskulin

nya dengan sopan, menahan denyut pa

s dengan nada dingin namun tidak menying

atinya waspada. "Silakan duduk. Aku sudah menyiapkan beber

enti pada satu konsep floral arrangement yang Aurelia desain khusus denga

n cukup baik," katanya pela

rasa kita harus fokus pada konsep, bukan komentar pribadi."

ihat begitu dingin padaku? Dua tahun lalu kau menatapku dengan mata penu

ang belum benar-benar sembuh. "Aku profesional. Aku di sini

a berubah sedikit lebih lembut, namun tetap tegas, "a

ku lebih dari baik. Aku bahkan... lebih kuat dari yang kau kira."

terlalu sibuk dengan dunia dan diriku sendiri sehingga aku... melupakanmu. Tapi kau..." Matanya berkaca-kaca sekejap, tapi

di hidupku lagi? Kenapa harus datang ke kantorku, m

aku ingin melihatmu... tanpa topeng itu. Aku ingin tahu, apa kau b

kebahagiaanku. Aku hidup untuk diriku sendiri sekarang. Jika kau

el... aku tidak di sini untuk menyakiti. Tapi

pernah rapuh kini saling berhadapan, menahan emosi yang belum pernah benar-

rakan. Tapi jangan bawa masalah pribadi ke sini. Ini bukan ruang untuk

nya melalui mata. "Baik," katanya akhirnya. "Aku akan fokus pada pekerjaan. Tapi Riel

udah. "Aku sudah

an. Aurelia tetap profesional, menjelaskan dengan rinci, tetapi setiap kata Damian menimbulkan getaran di hatinya. Kadang ada kome

rdiri, menyerahkan dokumen dengan sopan. "Terima k

uk yang tiba-tiba menyerang. "Terima kasih. Ak

hampir tidak terlihat, l

menarik napas panjang. Hatinya berdebar, tapi ia berbisi

kembali ke dalam hidupnya bukanlah kebetulan. Dan perang

Aurelia sibuk dengan klien, vendor, dan timnya yang tak pernah berhenti menunt

ri. Ia mencoba mengabaikannya, menyibukkan diri dengan pekerjaan, namun setiap kali ia menerima pesan singkat dari

epon Aurelia berdering. Lay

," sapanya profesional, mes

konsep bunga yang kau kirim. Ada satu hal yang ingin aku ubah, tapi aku tidak yakin cara menjel

a tahu ini lebih dari sekadar urusan profesional. "Ba

edikit gemetar saat menekan bel. Pintu terbuka, dan Damian menyambutnya denga

sudah menyiapkan semua k

Namun matanya tak bisa lepas dari Damian. Ada aura yang be

menunjuk dokumen, "aku ingin warna putih sedikit lebih domin

ritis. "Bisa diubah. Tapi aku harus menyesuaikan vendor, m

erhatian yang terselip di sana-perlahan namun nyata. "Aku senang

inya lebih dari yang ia mau akui. Ia mengalihkan pandangan ke dokumen. "Itu

iel... kau tahu, aku tidak pernah bilang ini sebelumnya. Tapi dua tahun ini... a

gin menetes. "Aku sudah bilang, Tuan Alveric. Aku baik-bai

ngin kau pura-pura baik-baik saja. Aku ingin melihatmu bahagia-dan

ur dalam-dalam. Ia ingin menatapnya, ingin menangis, ingin mengatakan segala hal

ya sedikit bergetar. "Tapi kita di sini untuk membahas

api kadang... kita tidak bisa memisahkan

s pada dokumen di depannya, menulis catatan perubahan bunga dan dek

kau tahu... aku tidak ingin mengganggumu. Aku hanya ingin berada di dekatmu, s

kemarahan karena masa lalu yang menyakitkan, ada luka yang bel

esahan napas. "Aku berusaha keras untuk tidak peduli lagi. Aku berusaha

u. Aku juga tidak ingin membuatmu kesulitan. Tapi aku tidak bi

yang dulu ia rindukan, perhatian yang pernah ia dambakan. Dan k

yang terdengar. Tidak ada yang berani melanjutkan percakapan emosional i

. aku harap kau tahu. Aku tidak datang untuk menyulitkanmu. Aku ha

a muncul. "Aku... aku mengerti. Tapi kita harus tetap profesio

dukkan kepala. "Baiklah. Prof

a, tapi juga ada harapan samar yang ia tidak ingin akui. Kehadiran Damian bukan lagi sekadar penging

mbali bukan hanya tentang pekerjaan. Itu adalah

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY