img Satu Talak Seribu Luka  /  Bab 5 semerbak | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 semerbak

Jumlah Kata:1990    |    Dirilis Pada: 16/09/2025

asi dekorasi untuk sebuah pernikahan besar, tetapi Aurelia berdiri di sudut ruangan, menatap setiap detail dengan pikiran ya

ketika melangkah mendekatinya di sela-sela per

kan Damian terasa seperti magnet yang menarik semua perasaan lamanya

s bersentuhan. "Riel... hentikan berpura-pura. Aku tahu kau lelah,

dengan mata berkaca-kaca. "Tuan Alveric...

, muncul, memandang mereka dengan ekspresi cemburu yang jelas. "Riel... Damian..

ulai memanas. Damian tetap tenang, tersenyum tipis, matanya menatap Aurelia pe

h ruangan. Semua perhatian tertuju pada mereka. Aurelia merasa panas di pipi, hatinya bergejolak. Ia ingin

ngambil tangannya. "Riel... aku tidak peduli apa yang ora

ur perasaannya, tapi Damian berhasil menembus semua pertahanan itu. "Damian.

ap dengan pandangan penuh rasa ingin tahu. Seorang anggota keluarga klien ba

ndur, matanya tidak pernah lepas dari Aurelia. Ia semakin agresif menunjukkan cinta-tanga

rindu, marah, dan cinta yang tak bisa ia sembunyikan lagi. Ia hampir kehilan

n kau tahu-aku mencintaimu dan aku ingin kau juga tidak menolak perasaanmu send

ada lebih tegas, "Aurelia! Ini tidak pantas! Kit

a perlahan ke arah sudut ruangan yang lebih sepi, menjauh dari pandangan o

ngalir deras, hatinya terbuka sepenuhnya. "Damian... aku tidak tahu apa

a. "Riel... aku tahu. Aku juga merindukanmu setiap hari. Dan sekar

ikan mereka dengan penasaran. Namun Aurelia tidak peduli lagi. Semua perhatian Damian yang agresi

ukan hanya memulai badai emosional, tapi telah membawa mereka ke puncaknya. Perhatian, cinta,

mua perasaan lama, cinta yang terpendam, dan konflik publik tel

tangan di pipinya. "Riel... aku mencintaimu.

es, dan untuk pertama kalinya dalam dua tahun, ia menyerah se

s menutupinya. Setiap langkahnya terasa berat, dan setiap tatapan dari staf seakan menyoroti kejadian di aula kemarin. Damian sudah t

atu per satu, tapi rasanya semua mata ter

hat Riel dan Dami

. mereka terl

gan ini, lalu mendekat dan menyentuh punggungnya sebentar. "Riel... jangan de

gosip cepat menyebar ke seluruh lingkaran sosial Étoile Weddings. Aurelia merasa seperti berada di tengah

Riel, aku tahu ini bukan urusanmu, tapi aku pikir kau harus lebih berhati-hati. Ba

, Livia. Tapi ini... ini bukan tentang pekerjaan saja.

"Riel... kita tidak bisa membiarkan orang lain menentukan bagaima

aruhi dirinya, tapi juga seluruh lingkungan sekitarnya. Staf mulai berbicara lebih terbuka, beberapa klien me

kat, tetap menaruh perhatian, dan terus mendukung Aurelia, bahkan di depan orang lain. Ia menun

ebih penting daripada pandangan orang lain. Kita harus kuat bersama,

ar tekanan, tapi juga ujian yang memaksa mereka semakin dekat. Perhatian Damian yang konsisten, bahkan di tengah inte

i pemandangan kota yang mulai berkilau di bawah cahaya lampu senja.

n mulai, suaranya hangat. "Tapi lihatlah... kita bisa melewatinya

lik maupun intervensi orang lain-sebenarnya telah membuka jalan bagi hubungan mereka menjadi lebih kuat. Mereka belaja

ata penerimaan dan pengakuan: ia mulai menyerah pada perasaan sendiri, mulai menerima perhatian Da

tersenyum penuh keyakinan. "Riel... ini baru

dai, setiap tekanan, dan setiap perhatian Damian yang agresif bukanlah ancaman. Itu adalah peng

ya masih berputar pada Damian. Setelah badai emosional yang mereka alami, hubungan mereka mulai menemukan keseimbangan baru-lebih dekat, lebih p

elia dari awal, seolah ingin menjaga setiap momen. Di perjalanan, ia tidak berhenti memberikan perhatian-menawarkan jaket ketika hujan

ecil apapun, membuatnya merasa aman namun juga gemetar. Ia sadar, perasaan

aan dan dekorasi. Damian berdiri sangat dekat dengan Aurelia, sesekali menyandar

," bisik Damian, suaranya rendah tapi hang

atian itu, tapi profesionalismenya menahan langkahnya. "Damian... jangan...

h menenangkan sekaligus menegaskan kedekatan mereka. "Aku tahu, Riel. Tapi a

at lokasi terakhir. Duduk bersebelahan, Damian meraih tangan Aurelia di atas meja, menatap matanya

Tapi aku ingin kau tahu perasaanku-lebih dari sekadar kata-kata

pa Damian telah membuka hatinya kembali, membuatnya merasa

kebetulan lewat melihat mereka duduk begitu dekat, tangan mereka saling menggenggam.

ks, merasa panik. "Damian... mereka

gannya lagi, lebih mantap. "Riel... biarkan mereka me

n hangat, kata-kata yang tulus-membuatnya tak bisa mengabaikan perasaannya lagi. Ia menyadari bahwa cintanya kepa

ggam tangannya. Beberapa orang di sekitar masih memperhatikan mereka, namun Aurelia tidak lagi merasa

aku tahu dunia ini bisa menilai kita, tapi aku ingin kau tahu... aku menc

"Damian... aku... aku juga mencintaimu. Aku hanya.

.. kita akan melewati semua ini. Bersama. Tidak ada yang

an hanya secara emosional tapi juga fisik. Setiap perhatian Damian, setiap sentuhan, setiap kata lembut, telah membuka hatiny

isinya, ia siap menghadapi dunia, badai, dan pandangan orang lain-karena k

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY