img Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia  /  Bab 3 Hujan di Antara Dua Waktu | 30.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Hujan di Antara Dua Waktu

Jumlah Kata:1611    |    Dirilis Pada: 24/10/2025

ukan hujan biasa tetesannya jatuh pe

mpu-lampu kuning berkelip lembut, memantulkan

datang atau kenapa jam tangannya selal

aneh: Setiap kali hujan turun

di terlal

g berjalan bersamanya, tapi tak terlihat. Dan di gena

.. punya saya

memandangi refleksi itu dengan na

menatap balik, senyumn

n. Lembut, seperti gema dari masa yang jauh: "Kau pe

noleh

dan tetesan hujan yang mulai membeku di udara-sungg

ti. Seluruh

seorang muncul perlahan d

panjang berwarna perak, mata

li, seolah berusaha meng

" Bisikny

ndur: Aku tidak

mengingatku." Ia mendekat dan tiba-tiba cahaya kecil muncul di anta

itu: "Tapi serpihan mereka hidup dalam wakt

kilas bayangan dua sosok lelaki berambut gelap dan ga

tak keras: "Siap

u adalah sesuatu yang lebih." Ia mengulurkan tangan ke arah Ryn: "Kalau kau ingin

unia kembali bergerak. Hujan jatuh, l

inggal hanya bulu hitam di tangan Ryn

ap jam t

:1

menuju waktu yan

ngah Hujan, ya..." Katanya pelan. Ia memasukkan bulu itu ke sakunya

ayangan yang berjalan berdampingan satu dengan

lonceng waktu m

ng

ng

ng

gema seperti napas

njung berhen

ara suara gemericik air dan desau angin yang membawa aroma logam. Ia su

nggi, jalanan lebih sepi dan

ayap raksasa, samar namun nyata. Dan setiap kali ia mengedip, dunia

n 11:44. Empat belas men

, seperti jantung kecil. Kadang bergetar, kadang berbisik tidak

Bisik sesuatu di

bersa

"Siapa kau?" T

ulu Liora mema

a yang disebut gadis perak

ae

t. "Aku hanyalah gema. Bayangan dari jiwa yang pernah

itu lebih erat: "Jadi

ku yang tak pernah pergi. Aku tersesat dalam waktu ket

rwarna abu-abu keunguan: "

adalah cahaya yang tak bisa aku raih. Ia menyeberangi waktu le

-

pusat kota

di Tengah Hujan, bangunan tua dari bat

n dentang jam berikutnya tera

derit panjang. Di dalamnya, tangga s

ut. Setiap anak tangga yang dilewati membuat dunia di bawa

usia dan iblis, antara cahaya dan kegelapan. Di tengah ukiran itu, Ryn

nah melihat sebelumnya, hatinya t

ari celah lantai, lalu wujud seorang perempuan muncul di u

i jelas, menggema di udara

nya tajam: "K

u hanya serpihan darinya. Tap

um jarum ke-12 berdentang, kau bisa menemuin

enaiki tangga. Langkahnya berpacu

lantai-lantai menara berganti warna, d

:5

Cepat. Di puncak menara, dunia akan te

:5

kencang, menyapu tubuhnya. Ia tiba di ruang puncak-sebuah

dan di tengahnya berdiri sosok wanita

pi matanya memancar

a pelan: "Kau a

terpaku: "Ak

i. Di balik iris matanya, ada langit yang runtuh, ada hujan yang berjalan mundur, ada kenangan yang tak ingin padam: "Aku telah melint

ludah: "Ap

an cahaya hitam keluar dari tubuhnya, me

dengan air mata mengalir:"Dan sebagian diriku...

:0

erden

membek

aktu b

i udara, mereka berdua berdiri berhadapa

ggema seperti nap

uara be

itu, tubuhnya kaku, matanya menatap ke arah r

, berubah menjadi butiran cahaya y

tela

irnya?" Tanya Ry

um selesai." Ia melangkah mendekat, jemarinya menyentuh bulu hitam di tanga

ya: "Sisa dari dunia yang sudah runtuh.

n karena aku-aku tidak punya masa lalu. A

ng tiba-tiba hidup, Ryn. Kau lahir dari k

angit berubah warna menjadi ungu gelap dan roda

ng

ng

mundur, memutar waktu ke

Kael... dan kau Liora... apakah k

gan mata penuh air mata, lalu menunduk dan berkata

melayang naik ke langit, berputar

padu, membentuk pusaran be

suatu hari kau mendengar jam berdetak ta

erputar

lam pusaran cahaya. Ia berusaha meraih tangan wa

muanya

ni

gun di ban

urung terdengar jelas. Tidak ada hujan. Tid

tam kecil di pangkua

orang berjalan seperti biasa,

ia lihat menunjukkan waktu 11:11. Tidak a

rlahan, menat

seorang berdiri di atas jam raksasa transparan,

mbar dan bayanga

berbisik seperti suara dari masa lalu: "Kau j

snya, lalu berjalan di bawah hujan: "Kalau begitu."

3

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY