Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia / Bab 3 Hujan di Antara Dua Waktu | 30.00%ukan hujan biasa tetesannya jatuh pe
mpu-lampu kuning berkelip lembut, memantulkan
datang atau kenapa jam tangannya selal
aneh: Setiap kali hujan turun
di terlal
g berjalan bersamanya, tapi tak terlihat. Dan di gena
.. punya saya
memandangi refleksi itu dengan na
menatap balik, senyumn
n. Lembut, seperti gema dari masa yang jauh: "Kau pe
noleh
dan tetesan hujan yang mulai membeku di udara-sungg
ti. Seluruh
seorang muncul perlahan d
panjang berwarna perak, mata
li, seolah berusaha meng
" Bisikny
ndur: Aku tidak
mengingatku." Ia mendekat dan tiba-tiba cahaya kecil muncul di anta
itu: "Tapi serpihan mereka hidup dalam wakt
kilas bayangan dua sosok lelaki berambut gelap dan ga
tak keras: "Siap
u adalah sesuatu yang lebih." Ia mengulurkan tangan ke arah Ryn: "Kalau kau ingin
unia kembali bergerak. Hujan jatuh, l
inggal hanya bulu hitam di tangan Ryn
ap jam t
:1
menuju waktu yan
ngah Hujan, ya..." Katanya pelan. Ia memasukkan bulu itu ke sakunya
ayangan yang berjalan berdampingan satu dengan
lonceng waktu m
ng
ng
ng
gema seperti napas
njung berhen
ara suara gemericik air dan desau angin yang membawa aroma logam. Ia su
nggi, jalanan lebih sepi dan
ayap raksasa, samar namun nyata. Dan setiap kali ia mengedip, dunia
n 11:44. Empat belas men
, seperti jantung kecil. Kadang bergetar, kadang berbisik tidak
Bisik sesuatu di
bersa
"Siapa kau?" T
ulu Liora mema
a yang disebut gadis perak
ae
t. "Aku hanyalah gema. Bayangan dari jiwa yang pernah
itu lebih erat: "Jadi
ku yang tak pernah pergi. Aku tersesat dalam waktu ket
rwarna abu-abu keunguan: "
adalah cahaya yang tak bisa aku raih. Ia menyeberangi waktu le
-
pusat kota
di Tengah Hujan, bangunan tua dari bat
n dentang jam berikutnya tera
derit panjang. Di dalamnya, tangga s
ut. Setiap anak tangga yang dilewati membuat dunia di bawa
usia dan iblis, antara cahaya dan kegelapan. Di tengah ukiran itu, Ryn
nah melihat sebelumnya, hatinya t
ari celah lantai, lalu wujud seorang perempuan muncul di u
i jelas, menggema di udara
nya tajam: "K
u hanya serpihan darinya. Tap
um jarum ke-12 berdentang, kau bisa menemuin
enaiki tangga. Langkahnya berpacu
lantai-lantai menara berganti warna, d
:5
Cepat. Di puncak menara, dunia akan te
:5
kencang, menyapu tubuhnya. Ia tiba di ruang puncak-sebuah
dan di tengahnya berdiri sosok wanita
pi matanya memancar
a pelan: "Kau a
terpaku: "Ak
i. Di balik iris matanya, ada langit yang runtuh, ada hujan yang berjalan mundur, ada kenangan yang tak ingin padam: "Aku telah melint
ludah: "Ap
an cahaya hitam keluar dari tubuhnya, me
dengan air mata mengalir:"Dan sebagian diriku...
:0
erden
membek
aktu b
i udara, mereka berdua berdiri berhadapa
ggema seperti nap
uara be
itu, tubuhnya kaku, matanya menatap ke arah r
, berubah menjadi butiran cahaya y
tela
irnya?" Tanya Ry
um selesai." Ia melangkah mendekat, jemarinya menyentuh bulu hitam di tanga
ya: "Sisa dari dunia yang sudah runtuh.
n karena aku-aku tidak punya masa lalu. A
ng tiba-tiba hidup, Ryn. Kau lahir dari k
angit berubah warna menjadi ungu gelap dan roda
ng
ng
mundur, memutar waktu ke
Kael... dan kau Liora... apakah k
gan mata penuh air mata, lalu menunduk dan berkata
melayang naik ke langit, berputar
padu, membentuk pusaran be
suatu hari kau mendengar jam berdetak ta
erputar
lam pusaran cahaya. Ia berusaha meraih tangan wa
muanya
ni
gun di ban
urung terdengar jelas. Tidak ada hujan. Tid
tam kecil di pangkua
orang berjalan seperti biasa,
ia lihat menunjukkan waktu 11:11. Tidak a
rlahan, menat
seorang berdiri di atas jam raksasa transparan,
mbar dan bayanga
berbisik seperti suara dari masa lalu: "Kau j
snya, lalu berjalan di bawah hujan: "Kalau begitu."
3

GOOGLE PLAY