Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia / Bab 5 Surat yang Tak Pernah Kukirim 💌 | 50.00%tepi jalan kecil, diapit pepoh
erti hujan kecil di halaman, menutupi jejak sepa
kan dagu di tangan, menatap langit pagi yang masih lembut. Dari luar jendela, su
ang selalu ceria: "Tahu nggak, hari
menoleh seb
lebih heboh nggak, sih? Semua cewek di
Iya, iya, aku udah tahu." Pot
nti-romantis ya. Padahal kalau aja kamu
kecil: "Beda-
n cowok minder." Jawab Dina
ak diketahui siapa pun: Setiap malam, sebelum tidur, dia menulis sur
at itu berakhir deng
ng dikunjungi siapa pun. Ia membuka buku catatannya yang penuh coretan kecil.
n kamu nggak tahu aku ada, tapi aku tetap bersyukur bisa lihat kamu setiap hari." Alya terseny
rama, ya?"
ar dari belakang: "Enggak juga. A
rapa langkah di belakangnya dengan ser
?! K
, serius. Tapi kamu tadi baca ke
t, pipinya langsung
Revan cepat, tapi mat
an dari jarak sedekat itu. Dan entah kenapa, d
enghampiri Alya dengan tatapan penuh kecurigaan: "Ya ampun, Alya
as panjang: "Cuma
n belakang? Yang ja
embaca buku. Tapi pipinya
Aku nggak maksa ngaku. Tapi aku senang banget liat
pundaknya pelan
a duduk. Kadang pura-pura minjem penghapus. Kadang minta tolong pinjam catatan. Kadang...
atihan untuk acara pentas seni, Revan
a Revan sambil mel
Cuma coret-
ret kayak
kema
ang selalu kamu lihat dari
ukunya, wajahnya merah p
nya waktu itu ak
ir a
a sering ngelaku
nya bingung:
atap jendela: "Lihat
, Dina melambai, menyuruh Alya turun. Tapi gadi
akhirnya. Bukan karena ia ingin berhenti, tapi karena ia
Semoga dunia mempertemukan kita di saat yang tepat." Ia melipat surat itu dengan hati-hati dan menyelipkannya di
dari buku Alya yang terbuka di meja kantin. Kerta
uk kamu yang mungkin nggak tahu - aku bahagia pernah nulis tentangmu...' Ia membacanya sampai akhir. D
ke kelas, buku catatannya sudah rapi di
'Aku tahu sekarang. Dan aku juga
nianya berhenti sebentar. Lalu ia
an di dalam hati Alya, untuk pertama kalinya,
ah ringan - tapi juga sedikit gugup. Surat balasan itu masih tersimpan di saku
an, hatinya bergetar pelan: "Aku tahu sekara
cukup untuk membuat duni
Guru sedang menjelaskan tentang teks cer
rlahan dan ia membayangkan tiap kelopak
bertemu sekilas hanya satu detik tapi cukup mem
pelan sambil t
ut: "Eh, eh, eh! Senyum-senyum sendiri nih. Jan
cepat: "Ngga
au bohong ekspresinya
pinya sudah memanas. Dia tak menyadari kalau Rev
kesepakatan apa pun. Revan sering menyapa duluan, sesekali bercanda saat
ta." Komentar Dina dengan nada dramatis suatu hari
"Mungkin dia
an bua
erlalu keliha
uk pundaknya: "Kamu sudah parah banget,
t besar di aula. Alya ikut karena menjadi tim dokumenta
iba-tiba padam. Aula jadi gelap, hanya ca
dari barisan lain. Revan berdiri, menenangkan suasana: "T
dari ponselnya, menerangi meja tempat Revan ber
, tersenyum samar: "Terima
." Jawab Alya den
u bakal utang s
ta
susu di kantin
: "Aku nggak
man
anis b
ea
imuti cahaya senja, ada sesuatu yang terasa
in sebelum jam istirahat dimulai. Dua gelas te
am rapi dan buku di tang
janji. Lagian, siapa tahu k
u yang lagi viral, tugas kelompok. Tapi lama-lama, suasana jadi nyam
Panggil A
mm
Kenapa kamu ba
"Karena aku pengen kamu tahu kalau... ka
dak tahu harus menjawab apa, jadi ia hanya me
ir bakal ditolak. Tapi ternyata, waktu baca surat itu, aku malah ngerasa
wajahnya perla
um tipis: "aku juga sering nulis
lama, matanya me
danya, suratku ngg
, nanti aku
berani janji bu
an
tarnya terasa sunyi, seakan waktu sengaja berhenti memberi ruang
u lagi, tapi di belakang lembar tugas, atau di ujung buku catatan. Isinya kadang lucu, kadang jujur, kadang cuma satu kalimat pend
rtama mereka tumbuh tanpa suara - seder
keluarganya harus pindah kota. Ia menatap kamar, tumpukan
tahu rasanya menulis dengan hati terbuka. Aku nggak tahu apa yang akan terjadi setelah i
ngirim, lalu menaruhnya diam-diam di loker Revan sebelum j
h itu tergeletak di antara buku-buku. Ia membuka perlahan,
p surat itu, lalu berkata pelan: "Selamat jalan, penu
cil, seorang pria menulis di laptopnya.Jud
amiliar: "Untuk seseorang yang selalu kulihat
unga flamboyan masih b
5

GOOGLE PLAY