img Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia  /  Bab 9 Langit Jingga di Ujung Lorong | 90.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Langit Jingga di Ujung Lorong

Jumlah Kata:1053    |    Dirilis Pada: 25/10/2025

a, langkah-langkah siswa berlalu satu per satu. Suara bel tanda pulang sudah berbunyi lima belas menit lalu, tapi Naira masih duduk di bangkunya, menatap jendela ke

n senyum orang seperti orang gila." Guma

ski diserbu tugas dan fans. Naira tidak pernah benar-benar bicara banyak dengannya, tapi setiap kali Raf

eh ya... cuma gara-gara satu s

erdengar dari pintu:

ana, seragamnya sudah agak kusut, rambutn

a siapa-siapa!" Jawab Nair

uk sambil membawa bola basket di t

Bohongnya, padahal ta

n tumpukan kertas acak: "Rapi banget, ya." Ka

ngeled

kursi depan Naira, memutar kursinya menghad

tegun: "K

pas jam terakhir. Dari pan

ang tiba-tiba panas: "Aku cuma suka aja. Langit sor

i kalau lagi capek latihan. Rasanya sem

sekilas: "Kamu...

i baru kali

ng makin lama makin menjauh. Waktu seakan melambat, membiarka

tin, kadang di lorong depan ruang musik. Rafa sering menyapa, dan setia

asket, nih! Habis ini disuru

Naira, tapi wajahnya

ana mereka tanpa sengaja berbicara lama. Kadang di bawah pohon mangga belak

ya saat Naira lupa bawa payung: "Aku gak mau kamu sakit cum

ta, tapi setiap katanya punya bobot y

sekolah semua terasa lewat begitu saja. Sampa

sekolah: "Aku butuh tolongan dikit buat dekor

dan lem. Aula masih kosong kecuali Rafa yang sedang berdi

nya, ya." Katany

. Dari bawah, ia bisa melihat sinar jingga sore masuk lew

us, ya..." Ka

enatap pita di tangannya

u se

h... tapi

apa

Wajahnya serius, tapi matanya lembut: "Soalnya...

nya bingung:

s, lalu tersenyum kecil

langkah orang, semuanya lenyap. Han

Suara Naira ny

ngku dan ngeluh soal rumus kimia." Kata Rafa sambil

a tak percaya:

nunggu waktu yang pas buat bilang. Tapi... ka

enunduk sebentar: "Aku g

a-apa. Senyum aja cu

han sejak lama, kini akhirnya bebas. Rafa mengulu

angguk pel

lorong panjang yang menghadap ke lapangan basket. La

dangi Naira: "Kamu tau gak, war

mana mak

bisa bikin orang ga

ekeh: "Gom

ambil menggaruk ten

, jalanan masih basah. Rafa membuka jaketnya dan memak

ai

H

suka kamu. Jadi kalau kamu gak kebera

kan kalau ini bukan mimpi. Lalu, dengan seny

rtawa kecil, tawa lega, hanga

omong gitu." Balas Nai

a pas." Jawab Rafa: "Katanya

n, membawa aroma hujan yang segar. Rafa mera

"setiap kali langit sore berubah

akal inget orang yang bikin

anjang yang kini kosong. Di ujung lorong, cahaya matahari senja memantulka

ya genggaman tangan yang hangat dan langit sore yang menjadi sak

akhirnya berani sali

9 Ta

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY