Kumpulan Cerita Pendek dengan Alur Ringan dengan Akhir yang Bahagia / Bab 9 Langit Jingga di Ujung Lorong | 90.00%a, langkah-langkah siswa berlalu satu per satu. Suara bel tanda pulang sudah berbunyi lima belas menit lalu, tapi Naira masih duduk di bangkunya, menatap jendela ke
n senyum orang seperti orang gila." Guma
ski diserbu tugas dan fans. Naira tidak pernah benar-benar bicara banyak dengannya, tapi setiap kali Raf
eh ya... cuma gara-gara satu s
erdengar dari pintu:
ana, seragamnya sudah agak kusut, rambutn
a siapa-siapa!" Jawab Nair
uk sambil membawa bola basket di t
Bohongnya, padahal ta
n tumpukan kertas acak: "Rapi banget, ya." Ka
ngeled
kursi depan Naira, memutar kursinya menghad
tegun: "K
pas jam terakhir. Dari pan
ang tiba-tiba panas: "Aku cuma suka aja. Langit sor
i kalau lagi capek latihan. Rasanya sem
sekilas: "Kamu...
i baru kali
ng makin lama makin menjauh. Waktu seakan melambat, membiarka
tin, kadang di lorong depan ruang musik. Rafa sering menyapa, dan setia
asket, nih! Habis ini disuru
Naira, tapi wajahnya
ana mereka tanpa sengaja berbicara lama. Kadang di bawah pohon mangga belak
ya saat Naira lupa bawa payung: "Aku gak mau kamu sakit cum
ta, tapi setiap katanya punya bobot y
sekolah semua terasa lewat begitu saja. Sampa
sekolah: "Aku butuh tolongan dikit buat dekor
dan lem. Aula masih kosong kecuali Rafa yang sedang berdi
nya, ya." Katany
. Dari bawah, ia bisa melihat sinar jingga sore masuk lew
us, ya..." Ka
enatap pita di tangannya
u se
h... tapi
apa
Wajahnya serius, tapi matanya lembut: "Soalnya...
nya bingung:
s, lalu tersenyum kecil
langkah orang, semuanya lenyap. Han
Suara Naira ny
ngku dan ngeluh soal rumus kimia." Kata Rafa sambil
a tak percaya:
nunggu waktu yang pas buat bilang. Tapi... ka
enunduk sebentar: "Aku g
a-apa. Senyum aja cu
han sejak lama, kini akhirnya bebas. Rafa mengulu
angguk pel
lorong panjang yang menghadap ke lapangan basket. La
dangi Naira: "Kamu tau gak, war
mana mak
bisa bikin orang ga
ekeh: "Gom
ambil menggaruk ten
, jalanan masih basah. Rafa membuka jaketnya dan memak
ai
H
suka kamu. Jadi kalau kamu gak kebera
kan kalau ini bukan mimpi. Lalu, dengan seny
rtawa kecil, tawa lega, hanga
omong gitu." Balas Nai
a pas." Jawab Rafa: "Katanya
n, membawa aroma hujan yang segar. Rafa mera
"setiap kali langit sore berubah
akal inget orang yang bikin
anjang yang kini kosong. Di ujung lorong, cahaya matahari senja memantulka
ya genggaman tangan yang hangat dan langit sore yang menjadi sak
akhirnya berani sali
9 Ta

GOOGLE PLAY